Dae Woong berkata kepada Mi Ho, "Dari pada kita pergi berkencan, sebaiknya kita buat kontrak. Aku membutuhkan mutiara ini dan kau akan tinggal disini. Meskipun kita saling membutuhkan, tetapi masih ada batasan yang tidak boleh dilewati antara manusia dan Gumiho. Ingatlah itu!"
Mi Ho tersenyum dan dia berkata bahwa dia mengerti dan tidak akan melakukan hal yang tidak disukai oleh Dae Woong.
Dae Woong melanjutkan kalimatnya, "Lalu... Tatapanmu seperti ingin memakanku... Jangan melihatku seperti itu."
Mi Ho kebingungan dan bertanya, "Apakah aku terlihat seperti ingin memakanmu? Ini aneh... Aku tidak merasa hal itu hari ini."
Dae Woong kaget mendengar jawaban Mi Ho, "Hari ini?"
Mi Ho sadar kalau dia salah bicara maka dari itu dia langsung menghindar dengan berkata hendak tidur namun Dae Woong langsung melarangnya dan meminta Mi Ho untuk menjelaskannya lebih jelas.
Dae Woong pun bertanya dengan takut-takut, "Kamu... ingin memakanku sebelumnya, benarkah?"
Mi Ho kaget mendapat pertanyaan seperti itu dan berkata, "Kenapa kamu bertanya seperti itu padaku hah?"
Dae Woong lalu berkata bahwa Mi Ho pastinya pernah berfikir bahwa dirinya ini sangat lezat. Mi Ho tetap diam saja tidak berbicara.
Dae Woong berkata, "Kau ini Gumiho, kau punya insting dan kau pasti pernah melakukan kesalahan."
Mi Ho berkata bahwa dia tidak akan mengatakan apapun juga. Dae Woong berkata bahwa dia akan mengerti jadi sebaiknya Mi Ho berkata jujur saja. Akhirnya Mi Ho pun jujur berkata bahwa dia pernah sekali berfikir bahwa Dae Woong pasti sangatlah lezat.
Dae Woong benar-benar kaget mendengar hal itu dan langsung menjaga jarak.
Mi Ho pun lalu berkata bahwa dia sebenarnya pernah berfikir dua kali bahwa Dae Woong sangat lezat.
Dae Woong semakin kaget dan langsung berdiri dari duduknya.
Mi Ho lalu bertanya, "Kenapa? Kau bilang kau akan mengerti."
Dae Woong kesal dan berkata, "Siapa yang akan mengerti? Bahkan... Aku merasa lebih baik tidak mendengarnya. Sebaiknya kita mulai jaga jarak."
Mi Ho benar-benar merasa bersalah dan membujuk Dae Woong agar tidak marah tapi Dae Woong tetap berkata bahwa dia sekarang tidak berani menatap wajah Mi Ho. Dae Woong pun langsung naik ke bagian tempat tidurnya dan menutup tirai. Mi Ho benar-benar menyesal telah jujur.
Dae Woong berfikir, "Dua kali? Bagaimana aku tau kalau ternyata dia berfikir seperti itu hingga tiga atau empat kali?"
***
Dong Hong pergi keluar kantornya dan dia menatap patung laki-laki yang tadi di bagian bokongnya itu ada bekas lipstik Bibi yang ditutupi oleh koyo. Dong Hong mengingat ajakan Bibi untuk makan sup udon namun tadi dia menolaknya karena berfikir bahwa bibi sudah memiliki suami, "Seharusnya aku dan dia ada di tempat sup udon sekarang..."
Di saat yang sama, Bibi sedang menatap koyo dan ingat mengenai Dong Hong yang berkata bahwa Dong Hong lebih menyukai bau koyo yang keras. Bibi mencium bau koyo dan berkata, "Ini pedih. Mata dan hatiku... benar-benar pedih.."
***
Dae Woong yang sedang tertidur tiba-tiba terbangun karena mendengar suara tangisan seseorang. Dae Woong mencari sumber suara tersebut dan menemukan Mi Ho di dalam kamar mandi sambil menutup wajahnya.
Dae Woong pun bertanya, "Kau membuatku takut. Ada apa denganmu?"
Mi Ho mengangkat wajahnya dan berkata bahwa spidol di wajahnya tidak bisa hilang. Dae Woong juga kaget melihat itu dan bertanya, "Apa yang kau gunakan untuk mewarnai wajahmu itu?"
KAMU SEDANG MEMBACA
My Girlfriend Is Gumiho [Completed]
FantasyCerita ini aku repost dari alamat web : zoladiaries.blogspot.co.id