2

1.3K 56 3
                                    

Dae Woong semakin ketakutan dan berniat kabur namun Gumiho langsung mencegahnya dan berkata kalau misalnya Dae Woong kabur maka dirinya ini akan sangat marah ke Dae Woong.

Dae Woong sudah lemas dan bertanya, "Kenapa kau melakukan hal ini padaku?"

Si Gumiho lalu berkata bahwa dia ingin Dae Woong melakukan sesuatu untuknya. Gumiho pun meminta Dae Woong masuk ke dalam Kuil itu dan melihat sebuah lukisan. Dae Woong berkata bahwa dia melihat ada sebuah lukisan seorang nenek dan anjing. Gumiho pun langsung meralat bahwa itu bukanlah lukisan anjing melainkan seekor rubah. Dae Woong langsung meminta maaf atas kesalahannya itu.

Gumiho berkata, "Kau lihat kan kalau dilukisan itu si rubah tidak memiliki ekor, gambarkanlah 9 ekor."

Dae Woong kebingungan dan berkata bahwa jika dirinya ketauan menggambar di sebuah lukisan bersejarah maka dirinya ini bisa di masukan ke penjara. Gumiho berkata bahwa itu bukanlah sebuah masalah. Dae Woong pun mulai menggambar ekor pada rubah di lukisan dan hujan pun turun semakin lebat. Anjing yang berada di kuil tiba-tiba saja menggonggong dan Kakek Biksu pun langsung keluar dari kuilnya.

Gumiho meminta Dae Woong agar menggambar ekor itu lebih cepat karena Para biksu di kuil sepertinya sudah mulai akan datang ke kuil tempatnya itu. Akhirnya Dae Woong selesai membuat gambar ekor di rubah itu. Hujan semakin besar dan angin besar pun membuat seluruh lilin di dalam kuil pun mati. Dae Woong yang ketakutan pun langsung kabur keluar dari kuil dan dia memasuki hutan dengan terburu-buru.

Para Biksu datang ke kuil itu dan kaget begitu melihat bahwa tidak ada gambar rubah dalam lukisan itu.

Dae Woong masih berlari di dalam hutan dan dia tersandung sehingga dia pun terjatuh. Gumiho menghampiri Dae Woong yang terjatuh dan tampak sangat kesakitan. Gumiho berkata bahwa Dae Woong seperti yang akan mati dan dia akan menyelamatkan Dae Woong karena Dae Woong sudah membebaskan dirinya. Akhirnya Gumiho itu pun membantu menyembuhkan Dae Woong yang tampak kesakitan.

***

Esok paginya, Dae Woong bangun dan dia kaget karena dia ada di atas pohon. Dae Woong mengingat kejadian semalam dan dia jadi bingung karena badannya itu baik-baik saja padahal semalam dia jatuh dari gunung. Gumiho muncul dan menanyakan kabarnya Dae Woong. Dae Woong terpesona oleh kecantikannya Gumiho. Gumiho berkata bahwa dia menaikan Dae Woong ke atas pohon karena tadi ada babi hutan yang lewat.

Dae Woong bertanya, "Siapa kamu?"

Gumiho langsung senyum dan balas bertanya, "Kau tidak ingat aku? Kemarin kita mengobrol."

Dae Woong yang masih terpesona pada Gumiho kembali bertanya, "Kapan?"

Gumiho tersenyum dan berkata kalau wajah Dae Woong tampak lebih manis ketika terkena cahaya matahari seperti ini. Dae Woong tiba-tiba ingat bahwa kemarin malam wanita di telfon juga mengatakannya manis maka dari itu dia panik dan terjatuh dari atas pohon.

Dae Woong langsung ketakutan dan berkata "Ha..Ha...Hantu. Pergi sana!"

Gumiho menghampiri Dae Woong dan berkata bahwa dirinya ini bukan lah hantu. Dae Woong lalu berkata kalau siang hari itu tidak ada alasan hantu keluar maka dia mulai percaya kalau Gumiho itu manusia.

Gumiho kesenangan di kira manusia dan langsung bertanya, "Apakah aku terlihat seperti itu?"

***

Kakek Biksu di kuil melaporkan hilangnya gambar rubah di lukisan itu kepada polisi. Si polisi datang bersama dengan seorang wartawan.

Wartawan itu bertanya, "Apakah anjing itu selalu menggonggong?"

Kakek Biksu menjawab kalau Anjing itu sudah menggonggong sejak semalam dan semalam ada seorang laki-laki muda yang sepertinya datang ke kuil itu karena Kakek Biksu menemukan ponsel di kuil itu. Si polisi berkata bahwa di kuil ini seperti tidak terlihat ada seorang pun yang masuk. Kakek Biksu pun menjelaskan bahwa dirinya ini bukannya ingin mencurigai laki-laki muda itu, dia hanya khawatir akan terjadi sesuatu.

My Girlfriend Is Gumiho [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang