Bagian IX

20 0 0
                                    

Matahari menguji ketenaran iman seseorang, saya tak lolos dari itu.

Sejenak singga di sebuah pohon besar, hendak sesegera mungkin malam menggapai hari ini. Sembari mengingat hal yang di katakan seorang filsuf Bertrand Russel : Ia kehilangan sahabatnya yang menjadi korban salah satu dari tiga macam kecanduan: Alkohol atau agama atau catur. Kilgote trout menceritakan itu pada Gempa Waktu menyumbat waktu beberapa manusia. Kecanduan membuat susuanan aneh dua puluh enam simbol finotik, sepuluh angka dan sekitar delapan tanda baca menjadi baris-baris datar dengan tinta di atas buyur kayu di putihkan dan di pipihkan. Kecanduan" Sebuah usaha mengibuli kebenaran dan kesalahan pikirku seadanya. Betapa demikian pula Pinkan! Yang kemudian merasakan kenikmatan dari proses dan susunan finotik yang membuatnya merelakan segalanya untuk waktu yang amat singkat baginya. Terbayang Gigi putihnya yang rata bersama nikotin, bibirnya yang menyelipkan bibir gelas berteguk busa bir menemani tamunya. Pinkan apakah malam ini kau merasakan gerah? Apakah juga masih melayani tamu melampiaskan dagaha seksualnya? Ataukah kau menyusui anakmu si buyung, dan menuntun PR si sulung dari sekolahnya, sambil menghantuimu setiap waktu, ketika mereka dewasa dan orang-orang bertanya padanya tentang pekerjaanmu? Ahh...Sudahlah, kamu terlalu peragu dalam mengakui seseorang dan terlalu merekayasa KetentuanNya. Pinkan tiba-tiba lenyap dengan serpihan mutiara angin yang berpesan menghentakku dan ku temukan terik melimpah di atas bumi yang manusia kembali serentak mengeluh dan menuntut musim sesegara berganti.

Di pucuk dan celah hari, esok kutemui kau lagi. Sebab hari ini aku terhalang oleh peranku dalam tugas yang harus kuselesaikan...pesan terkirim ke nomor pinkan beserta fotonya yang terpajang manja di layar ponsel.

Namamu Pinkan Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang