Saya menyuruh teman, untuk ke rumah, tapi mereka mengusirnya. Sekarang saya telah terbuang. Danu mencoba lebih menguasai gejolaknya, sambil menggemgam gelas kaca kosong, setelah dia meneguk! Tanpa panglin; bahwa itu akan membuatnya meneguk berikutnya lagi.
" Lantas apa Pinkan tahu sejauh ini?
" Saya mencoba berusaha meyakinkannya dengan menemuinya seminggu lalu di rumahnya. Dan...
"Dan...Apa jawaban dan respon Pinkan? Rega memoting dan rasa ingin tahunya.
" Dia menawekanku dua hal.
"Apa itu?...Rega makin memburu dan lebih dekat ke tempat Pada Sofa penuh wangi nafsu. Tempat Pinkan, Rega menunggu giliran dan menjatah para lelaki.
"Aku harus meyakinkannya, bahwa aku benar-benar mencintainya. Dan...Aku harus membawa jauh dari sebuah tempat.
" Apa kau memenuhi keinginannya?
" Apakah saya harus menjawab dan mengatakannya, berteriak ke jendela, dan mengumpulkan orang-orang dan mengatakan "Aku benar mencintainya?
" Apapun itu Dan! Cinta adalah penjara yang menyembunyikan manusia pada keyakinannya. Laut itu bergumul memainkan perahu dengan ombaknya pasang surut. Amuknya toasa bisa membendung. Perempuan seperti apinkan dan semua Perempuan bukan tak meyakini semata. Bukan hanya semata Firasat saja. Dia butuh keputusan dan keberanian. Dan saya yakin. kau mencoba menjawabnya dengan resiko pekerjaan.
" Yah. Kontrak saya pada sebuah lembaga, masih lama. Setumpuk lekerjaan harus kuselesaikan. Saya berusaha meyakinkan untuk itu. Setelah program Study saya rintis kenlur Negeri kini bedjalan pada fase penyusunan kadya tulis.
"Konsekuensi, resiko. Ini Pilihan Dan! Rega meraih gelas di tangan Danu. Sambil menuangkannya kembali...Kau telah memilih Dan...menaruh tuangan vodka di atas meja depan Danu yang merisau. Sekarang tinggal di mana?
" Aku numpang di tempat seorang teman. Kebetulan ada kamar kosong bagian belakang rumahnya yang terbilang cukup nesar dan sunyi.Suasana meraba-raba. Beberapa ruangan dan teguk minuman. Tetamu dan pelanggan kini telah rerbawa aroma syahwat kembali. Nampak pelukan lelaki menentukan harga.Sering pula tanpa tawar, tancap nafsu bersahutan menderu dan melolong menerjamhkan kenikmatan. Rega berkisah tentang kegadisannya di renggut. Serta nikah sembunyinya karena restu dari keluarganya tidak pernah ada. Lelaki itu bejat, sedekat wangi bangkai ucapannya. Lalu suatu ketika, aku mengalami fase kejiwaan. Hingga aku pernah berhubungan dengan beberapa yang telah pasangan. Aku hanya mau membuktikan bahwa betapa lelaki itu tak setia. Dan itu Benar. Seteguk sambil merangkai memorynya. Pada saat itulah, aku tak mau menerima lelaki sebagai keintiman dan bentuk kedekatan dengan arah hubungan yang serius. Aku habiskan uang mereka, yang pura-pura menerimanya sebagai pacarnya. Bahkan lebih jauh lebih kejiwaan lagi.
Aku melakukan hubungan sesamaku perempuan. Dan tak perlu kau tanya kenapa? atau apa aku menikmatinya. Aku merasakan ketenangan dan tidak lagi takut untuk kecewa. Sebab hubUngan kami, adalah cara meluapkan gairah kami yang kala itu selalu menghantui kami. Tiba-tiba semua berubah. Ada hal aneh pada perempuan itu, cukup saya rasakan. Dia mencintaiku...Hehehe.
Ada rasa yang makin kuat. Hingga saya memutuskan menghindar dan perlahan meninggalkannya. Kau tahu! Apa yang terjadi setelah aku menghilang tanpa jejak? Tiba-tiba kurang lebih sebulan. Aku mendapat kabar dari seseorang, Bahwa perempuan yang pernah menjalin hubungan ( Lesby ) denganku. Bunuh diri. Saya merasa takut, dan setiap malam...aetiap saat di hantui perasaan bersalah, dan berbagai macam pikiran lainnya. Aku paling takut tidur dan terpulas. Lalu tiba-tiba ada pintu menggedor kamarku. Ternyata Petugas yang menganggap saya bagian dari kejadian di alami perempuan itu. Hingga tibalah saya bertemu "Pinkan" Sahabatku, yang mengobati trauma itu. membawaku ke sini. Dan aku menikmatinya. Rega meneguk dari tuangan terakhir. Menutup kisahnya. Sementara Danu, merasakan sesuatu yang mulai membuatnya tak stabil, kepalanya terasa pusing dan mual. Rega memperhatikan raut wajah Danu...kemudian.......bersambung
KAMU SEDANG MEMBACA
Namamu Pinkan
RomanceGadis yang berjarak dari pohon keluarga menjadikan kediriannya tak bisa lepas dari bayang-bayang pinkan sebagai nama profesi.