Namamu Pinkan

Bagian XIV

Hai, Danu menyapa Rega di meja kaca yang pagi ini sudah berdandan.
"Pinkan ada nda?
" Dia belum datang, mungkin bertemu macet, atau di tilang...hahahaha...Tawa Rega merekahkan hari. Mereka seperti tanpa beban saja.
Oo iya, dia nitip pesan untukmu
"Pesa apa itu?
" Dia minta maaf tak sempat menerima ajakanmu liburan di pulau.
"Tapi kenapa dia tak langsung saja mgomong sama saya kemarin.
" Ya mana ku teheeee...tawanya lagi sembari menggeser posisinya ke senderan sofa yang empuk tempat transaksi dan rabaan itu berawal.

"Mau ku buatkan Kopi? Melentapkan lamunan seribu tahapan pendekatanku pada Pinkan. Emmm...yah boleh, tanpa gula ya, Rega berlalu setelahnya kembali dengan secangkir kopi pada warna dan wanginya menyegarkan hari yang sumpek.

"Tidak kerja? Tumben sepagi ini kau ke sini...itupun demi Pinkan saja.Rayu Rega yang manja. Dengan tatapan mata yang selalu mengundang selera siapa saja lelaki di depannya.
" Yah...Saya izin sejenak keluar di kantor alasa ngopi, dan sengaja ke sini sebab Pinkan tidak membalas Telpon dan pesanku.
" Ada apa seh kalian? menjalin hubungan tanpa status ya? Boleh dong saya nimbrung, biar seru gitu! Rega menggoda.
" Hemm. Danu tersenyum menyikapi seadanya celoteh Rega yang periang suka bercanda. Entah kenapa kekaraban kami secara alami muncul bagai sudah lama kenalan bahkan ke akraban kami jauh dari keakrabanku dengan "Pinkan"

."Ahh...Kau ngigau! Mana mungkin cinta segi tiga dan segi lainnya bisa utuh saling menyayangi. Dan bisa teman dalam hubungan tanpa status harus terbagi pula? Kecuali jika ada kaitannya selingkuh" nah itu baru sensasi.
" Kata siapa sensasi?
" Yaa...menurut orang-orang yang pernah berada pasa posisi itu, ketika ku tanya kenapa meski harus ada pengkhianatan pada pasangan syah? Jawabannya, entahlah! Dan juga merasa terjebak oleh ruang dan mahluk imut dan nakal namanya sensasi.
" Lalu kau sendiri? Danu tersipu dan menyeruput segera kopinya yang masih hangat. Menyulut sebatang rokok, lalu di buat asap mengepul berbenturan jawaban dan rasa yang aneh pada Pinkan.