Bagian XXXI

2 0 0
                                    

Danu belum cukup lama mengenal Pinkan, tetapi perempuan itu tumbuh pada dirinya hal berbeda dengan Rega, dan lainnya. Begitu rupa hingha memanjangkan daya tariknha sejarak legenda cinta yang sejati. Kemanapun dia memandang maka Perempuan itu menjadi pusat dan kewajaran yang dia pahami.

   "Sebuah Noktah kecil, yang telah di semai ke bumi damparan harapan nan hijau menyala yang menyenangkannya, yang terjerat dan terjarah seakan. Oleh manusia yang sepelat bintik awan menarik simpulan yang salah. Tamparan baginya, saat di olok pecinta yang konyol, dengan menempuh cara lebih betah dan bertahan. Pinkan dia taruh dalam sebuah Foto ukuran sedang di meja kerjanya. Dengan sorot mata yang kuat penuh perempuan yang bersahaja, walau orang lain menganggapnya dia hina sebagai penjajal selangkangan" Istilah mereka terhadap Pinkan.

Warna matanya, sejuk suaranya, dan relaan minpinya untuk sebuah kelak, bisa hidup bahagia bersama orang yang membawakan dan mengajaknya besama penuh cinta. Pinkan Melawan kodrat dan perasaannya yang mentaati hukum semesta dalam mencari keadilannya sendiri.

Namamu Pinkan Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang