Gerry is literally everywhere. Depan kelas, kantin, perpustakaan, bahkan aula saat pelajaran olahraga. Yang membuat Ava semakin kesal adalah dia seakan sengaja menarik segerombolan cewek-cewek kelas X dan XI yang super berisik itu ke arahnya. Maksudnya apa coba?
Seperti saat Ava sedang menunggu ekstrakurikuler teater dimulai sambil menghafalkan dialog di area kebun belakang, Gerry yang tadinya ada di pinggir lapangan jadi ikut-ikutan nongkrong di kebun belakang, masih dengan para fansnya.
"Kak, aku ajarin dong main game online biar jago kayak kakak.." salah satu cewek itu merengek. Ava yang mendengarnya merasa tiba-tiba mual.
"Boleh.. Lihat Youtube gue aja. Atau ikutan ke basecamp Eagle boleh, ntar diajarin. Tapi jangan lupa belajar juga ya..." Gerry sok manis. Si dede gemes yang bertanya jadi bersemu malu.
Ava bergidik geli. Ia melihat arlojinya. Kurang setengah jam lagi klubnya dimulai, harus ke mana lagi ya dia? Baru saja ingin pindah tempat, Bima datang dan duduk di sebelahnya dengan membawa gitar.
"Hey, Juliet!" sapa Bima. Selain membawa gitar dia juga membawa skrip karena saat Ava tidak masuk kemarin, ternyata Bima telah ditunjuk sebagai Romeo. Well, there is not much options anyway. "Udah ngapalin dialognya?" tanya Bima.
"Sedang," jawab Ava singkat. Dia tidak bisa berkonsentrasi karena banyak gangguan.
"Kemarin sakit apa? Karena kehujanan waktu itu?" tanya Bima lagi. Kali ini ia meletakkan skripnya dan mulai memainkan senar gitarnya.
"Iya." Susah dan panjang kan kalau mau diceritain? Mending iyain aja, biar cepet, pikir Ava.
Bima memainkan Talk-nya Coldplay versi Antoine Dufour, gitaris fingerstyle yang terkenal di Kanada.
Mau tak mau, konsentrasi Ava jadi terganggu. Selain karena terlalu berisik (Gerombolan Gerry juga semakin bertambah), dia tidak tahan untuk tidak menghiraukan musik, apalagi musik indah seperti yang dimainkan oleh Bima saat ini. Bahkan tanpa sadar, Ava bersenandung sambil memperhatikan fingerstyle Bima.
Bima tersenyum. Menyadari itu, Ava kembali ke skripnya. Hampir saja dia bernyanyi. Kini ia tahu bagaimana sulitnya tantangan "Try to Not Sing" yang sering dia tonton di Youtube.
"Kenapa berhenti? Bagus kayaknya suara lo."
"Sok tau," jawab Ava. Bima tertawa kecil.
"Lo bisa fingerstyle?" tanya Bima. Ava menggeleng.
"Fingerstyle itu apa sih?" tanya Gerry yang entah sejak kapan tiba-tiba ada di sebelah Bima. Jelas Bima dan Ava kaget tiba-tiba ditanya begitu. "Kenapa? Kaget lihat Ketua OSIS nimbrung kalian? Nggak usah grogi gitu deh."Ava memutar bola matanya dan meninggalkan mereka berdua. Stress!
"Kak Gerry! Kita belum foto-foto!" teriak salah satu fans Gerry.
***

KAMU SEDANG MEMBACA
Lavatera [completed]
Novela JuvenilKehidupan Lavatera tidak pernah sama dengan remaja lainnya. Meski ia cantik luar biasa, emosi dan karakternya yang kompleks tidak pernah cocok untuk berteman, menjadi pemimpin grup, ataupun menjadi pacar seseorang. Tekadnya untuk hidup sendiri seum...