1 - Penolakan

6.7K 165 6
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.











"Ngapain sih ngintilin terus!"

Suara barito menggema di tengah lorong hendak menuju kelas. Untung saja tidak ada banyak siswa berlalu lalang di sekitar sini selain sorot lensa dari balik kacamata bulat salah seorang siswa tengah menonton dua orang sejoli tengah beradu mulut tidak peduli pada sekitarnya.

Pemilik suara berat berdiri tegak berkisar 180 cm, membuat si perempuan di depannya harus mendongak pegal seraya menarik tangan kekar pria itu sedikit memaksa.

Meskipun sudah ditepis berulang kali oleh tangan pria tersebut, bukanlah jurus ampuh buat dia menyerah begitu saja.

"Gibran berhenti sebentar! Dengerin aku dulu,"

"Gua bilang lepasin. Lu budeg ya?"

"Nggak mau lepasin sebelum diem di sini, dengerin seben---"

"Buat apa gue dengerin elu ngomong? Bikin sakit kuping gue aja." Cibir Gibran memotong kalimat Naomi begitu menohok.

Gibran, pria yang diciptakan Tuhan tidak suka terganggung ruang kehidupannya oleh siapapun.

Gibran kembali berjalan sambil memberi perlawanan dari berbagai arah, supaya cekalan Naomi tidak bisa mengait tanganya. Sampai kedua kaki Gibran pun gak sanggup lagi melawannya.

Sepintar-pintarnya Gibran mengelak, jujur saja, Naomi lebih pandai mencari kelemahan lawannya.

Dia berhasil menahan satu kaki Gibran yang hampir saja terjatuh akibat ulahnya itu.

Ceringai kuda tertampil di bibir Naomi, menampakkan deretan gigi kecilnya ada sedikit bercak kemerahan bekas lipstiknya.

Gibran yang geram memuncak, sudah siap mengepalkan tangan ingin menjitak kepala Naomi pun tidak jadi.

Tau dirilah melawan wanita sama saja menjatuhkan harga dirinya terlihat lemah.

Apalagi yang harus dia lawan adalah Naomi.

Rasanya percuma.

Hadapi wanita keras kepala seperti dia, gak mungkin bisa disuruh pergi sekali gentakkan. Pakai kekerasan pun dia udah kebal.

Bukan hanya Gibran, bahkan satu sekolah juga sudah hafal kelakuan Naomi di sekolah ini.

Dia bagaikan selebriti, gak ada satupun yang gak kenal siapa Naomi.

Baru nyebut namanya saja, mereka langsung membulatkan mulutnya. Dan dijelaskan panjang lebar. Padahal Naomi siswa ajaran baru di sekolah ini.

Ex StatusTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang