Prolog

19 1 0
                                    

Seorang pria berjalan santai diatas pasir pantai menikmati suasana hening ditepi pantai dengan semilir angin malam pantai membuat perasaannya lebih tenang sejenak bebas dari kepenatan kerja dan masalah yang selama ini membenam di hati dan pikirannya.  Ditengah malam seperti ini susana pantai sudah pasti sunyi dan sepi tapi ia menyukainya,  pria itu memang lebih menyukai suasana seperti ini dibanding keramaian.

Sekilas ia mendengar suara isak tangis seorang wanita, semakin ia mencoba mengacuhkannya suara isakan itu semakin jelas di telinganya, ia pun semakin menajamkan pendengarannya sembari menengok kiri dan kanan mencari sumber suara, dan matanya berhenti di satu titik,  ya seorang gadis dengan bahu bergetar duduk dengan memeluk kedua lutut diatas pasir dan menghadap pantai
"apa dia sedang menangis?" tanyanya dalam hati.
Isak tangis dari gadis itupun semakin kencang dan sekejap membuat bulu kuduknya meremang ditengah malam seperti ini "itu manusia bukan sih?  Apa kuntilanak?" batinnya masih menerka-nerka dan refleks melihat kearah kakinya dan dengan bersamaan gadis itu bangkit dari duduknya membuat pria itu sedikit terlonjak kaget dan mengelus dada "manusia deh kayaknya,  kakinya napak gitu" katanya dalam hati masih menatap gadis tersebut yg mulai melangkah maju kearah ombak,  pria tersebut semakin panik, ia takut jika wanita itu akan melakukan hal yang bodoh, dengan cepat ia melangkah mencoba mendekati si gadis tetapi langkahnya terhenti karena tiba-tiba gadia tersebut teriak kencang
"aaaaaahhhhhhhh" tangisnya semakin terdengar "yang aku lihat sudah cukup menjelaskan semuanya,  dan aku akan menutup telinga dari apapun yang berhubungan denganmu hiks hiks. It's over! " tetiaknya lagi di sela-sela isak tangisnya kemudian gadis tersebut berbalik sehingga pria tadi bisa melihat wajah sang gadis dibawah sinar rembulan yang merupakan satu-satunya penerangan di tempat itu, kemudian ia pergi meninggalkan pantai itu tanpa ia sadari bahwa sejak tadi seseorang memperhatikan dan mendengar keluhnya.
"ohhh patah hati toh" pria tersebut tersenyum getir dan menarik napas karena sejak mendengar keluhan si gadis tadi dadanya ikut terasa sesak "aku tau bagaimana rasanya"

Hope Is YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang