Hari minggu ini Atika duduk diatas karpet bulu didepan televisi bersama Syifa-anak dari Aditya kakak sulung Atika, menemani perempuan kecil berusia 2tahun itu menonton acara kartun dari negeri jiran.
Sesekali ia menimpali keponakannya yang menirukan ciri khas kartun botak tersebut.
"Yah abis." Ucap Syifa dengan bibir dimonyongkan membuat pipinya yang gembil ikut menggembung.
"Itu belum habis Syifa, tapi lagi jeda iklan." Atika menimpali sambil mencubit gemas pipi tembam anak perempuan itu.
Tangan Atika yang sedang mengkelitiki perut Syifa-berhenti saat ponsel disampingnya berdering tanda panggilan telfon masuk.
"Halo?"
"Lagi dimana?" Tanya pria diseberang telfon.
"Dirumah aja sih. Kenapa?"
"Gak kerja?"
"Nggak. Aku tukeran off day ama Nindi, soalnya Ibu, Ayah, kak Adit lagi nemenin kak Rifdah lagi ngelayat ke Barru, tantenya kak Rifdah tadi subuh meninggal, jadi aku dirumah sama Alana jagain Syifa anaknya kak Adit." *Barru: Nama sebuah kabupaten di Sulawesi selatan*
"Innalillahi wainnailaihi rojiun. Padahal aku mau ngajakin kamu jalan."
"Yah gimana dong, aku gak mungkin ninggalin Syifa cuma sama Alana. Alana gak bakal bisa nge-handle Syifa kalo lagi rewel."
"Kalo Syifa rewel, emang kamu bisa nenangin?"
"Bisa dong." Atika mengucapkannya sambil tersenyum bangga membuat Alana yang sedang bermain lempar bola dengan Syifa memutar bolamata.
"Berarti kamu udah siap jadi ibu." Ucapan Faiz diseberang membuat Atika tersipu dan bingung harus menjawab apa.
"Kok diem?""Engh nggak apa-pa."
"Aku jemput kamu yah?"
"Gak bisa, Syifa gimana?"
"Kita jalan ke mall aja, sekalian ajak Syifa main." Atika berpikir sejenak lalu kemudian tersenyum senang lalu menjawab.
"Boleh! Yaudah aku siap-siap dulu."
"Oke, see u!" Atika mematikan sambungan telfon lalu berjalan naik kekamar untuk berganti baju lalu kembalu turun setelah siap dan dengan lincah mengganti pakaian ponakannya.
"Syifa mau dibawa juga?" Tanya Alana yang duduk bersila disamping kakaknya yang sibuk membaluri keponakannya minyak telon dan bedak bayi, Atika mengangguk sebagai jawaban.
"Aku ditinggal sendiri dong?" Sambung Alana lagi.
"Elah, paling juga kamu seneng kalo ditinggal sendiri dirumah. Bisa joget-joget ala k-pop tanpa ada yang negur kan?!" Alana tertawa mendengar tebakan kakaknya yang memang benar.
Tok tok
"Assalamualaikum!" Suara salam pria yang sangat dikenali Atika terdengar dari luar, Atika bangkit dari duduknya lalu segera membuka pintu.
"Udah siap?" Tanya Faiz begitu pintu terbuka dan menampakkan wajah tersenyum kekasihnya. Atika menangguk lalu kembali kedalam menyampirkan bucket bag nya lalu menggendong Syifa. Sebelum melewati pintu, Atika berbalik sambil mengangkat dan melambaikan tangan gembul Syifa ke arag Alana.
"Say good bye dulu sama aunty Lana."
"Bayyy ontyyy, muaahh." Syifa memberikan kiss bye nya pada Alana yang membuat Alana menjadi gemas dan menghampiri batita gemuk itu dan mencium pipinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hope Is You
Roman d'amour"Harapan itu angan, angan itu imajinasi dan imajinasi itu tak nyata." [Atika Nisfah Hasyim] "Jika aku bisa menjadi aladin dan mendapat keajaiban untuk mengajukan permohonan 1saja, aku akan meminta agar waktu bisa diputar kembali kemasa dimana aku ha...