"Apa katanya?" Setelah Ian menjauhkan ponsel dari telinganya , Selly yang merasa penasaran dengan percakapan Ian dan Atika ditelfon
"Atika tetap gak mau, dan yang terakhir bicara ditelfon tadi laki-laki itu lagi" Ian meletakkan ponselnya dimeja yang ada didepannya
"laki-laki itu? yang kemarin sama Atika?" Ian hanya mengangguk sebagai jawaban
"Emang sekarang Atika ada dimana?" lanjut Selly"katanya dia lagi ada meeting sampe sore. Mungkin dia lagi di office pusat nya"
"Bisa kasihtau aku alamatnya?" Ian melirik Selly dengan tatapan bertanya dan Selly tersenyum manis sebelum menjawab
"Biar aku yang nyamperin dia, kamu jangan khawatir aku gak bakal ngapa-ngapain dia kok"• • •
Selly yang duduk dibalik kemudi dan Atika yang duduk dijok penumpang disamping Selly, setelah sebelumnya Selly memaksa Atika untuk mencari cafe terdekat untuk mengobrol, tapi Atika bersikeras untuk tetap mengobrol disini saja dan disinilah mereka berakhir, mengobrol didalam mobil milik Selly.
Setelah beberapa menit sibuk dengan pikiran masing-masing, Atika yang lebih dulu mulai membuka suara
"Jadi Ian yang nyuruh kamu nyamperin aku?" Atika melirik perempuan disampingnya yang membalasnya dengan senyuman
"hmm gimana yah, bisa iya bisa juga nggak" Atika mengerutkan dahi tidak mengerti mendengar jawaban Selly
"Aku yang minta alamat kantor ini dari Ian saat ia menyudahi panggilan telfonnya denganmu tadi pagi. Awalnya dia menolak, takut aku ngapa-ngapain kamu" Selly sambil terkekeh pelan dan Atika yang tetap bergeming tidak ada tanggapan apa-apa
"Tapi aku yakinin dia, aku cuman mau ngobrol bentar sama kamu. Lagian kamu kenapa sih nolak ajakan Ian buat ketemu?" kali ini mereka saling menatap
"Kamu masih cinta sama Ian? Sampe takut kalo ketemu dia kamu gak bisa nahan diri buat memohon kembali?" Atika makin mengerutkan dahi mendengar ocehan gadis disampingnya ini"Awalnya Ian memang menolak pertunangan kami karna mau mempertahankan hubungan kalian, tapi seiring waktu dia mulai menerimaku dan kamipun saling mencintai" Selly bercerita sambil menatap kosong kedepan sana
'kalo memang kalian sudah saling mencintai, kenapa Ian terus-terusan memohon untuk menjelaskan ini yang katanya kesalahpahaman' bathin Atika
"Jadi aku mohon, berhenti hubungi Ian karna sebentar lagi kami akan menikah dan hidup bahagia" Senyum diwajah Selly hilang berganti dengan raut wajah serius dan Atika hanya membuka mulut tidak percaya
"Kamu bilang apa? kamu nyuruh aku berhenti hubungi Ian" Atika tertawa sumbang sebelum melanjutkan
"yang ada tunangan kamu yang harus diperingati begitu. Aku gak pernah hubungi dia lagi semenjak melihat dia memasangkan cincin dijari kamu malam itu, bahkan sama sekali gak pernah ada niat untuk sekedar kirim pesan atau chat" Selly hanya mencibir mendengar penjelasan Atika"Baguslah, kalo gitu aku gak perlu repot-repot buat nyamperin kamu terus kayak gini" bersamaan dengan itu Atika melihat sebuah mobil silver dengan pengemudi yang jelas dikenalinya-keluar dari pekarangan office dan akan melewati pos jaga security, Atika dengan cepat keluar dari mobil Selly dan setengah teriak ke arah mobil silver itu
"Sayanggg!!" sambil melambai dan tersenyum ke arah mobil silver membuat sang pengemudi mengerutkan kening menatapnya dan tak urung menepikan mobilnya tidak jauh dari mobil Selly.
Atika mendekati mobil silver tersebut lalu mengetuk kaca dibagian pengemudi, kaca pun bergerak turun dan menampilkan wajah datar Faiz.
"kenapa lagi?" Atika tetap memasang senyum manisnya meski mendengar pertanyaan dingin pria didepannya

KAMU SEDANG MEMBACA
Hope Is You
Romance"Harapan itu angan, angan itu imajinasi dan imajinasi itu tak nyata." [Atika Nisfah Hasyim] "Jika aku bisa menjadi aladin dan mendapat keajaiban untuk mengajukan permohonan 1saja, aku akan meminta agar waktu bisa diputar kembali kemasa dimana aku ha...