Seventeen

1 0 0
                                    

Author POV

Seminggu pasca insiden patahati yang dirasakan Atika, ia mulai bisa menata hati meskipun kadang masih merasakan nyeri didadanya saat melihat cincin pemberian Ian yang masih bertengger manis di jari manis nya atau kadang melihat pasangan muda-mudi yang berbelanja di toko yang membuatnya kembali merindukan saat-saat manis bersama Ian.

Sore ini ia sudah bersiap untuk pulang kerumah setelah bekerja di shift pagi, tapi urung ia lakukan karena didepan toko terlihat mobil berwarna silver terparkir dan tidak lama keluar seorang pria dari arah pintu kemudi

Ia kembali menyimpan tasnya diloker karena perintah sang pemilik mobil untuk briefing mingguan, siapa lagi jika bukan "bos kulkas" julukan yang berikan oleh Nindi untuk Faiz.

Setelah hampir 30menit briefing, Atika kembali ke loker untuk mengambil tas nya dan bersiap untuk pulang hingga suara berat nan dingin mengintrupsi kegiatan say bye nya dengan Nindi yang bertugas shift siang

"Kamu jangan pulang dulu. Temani saya ke toko ATK" ATK (alat tulis kantor). Atika yang tidak mungkin bisa menolak perintah boss kulkas nya itu terpaksa hanya mengiyakan meski saat ini ia sangat ingin lansung pulang dan beristirahat karena besok pagi harus ke office pusat menghadiri meeting yang harusnya dihadiri Galih tapi yang bersangkutan tidak bisa karena besok jadwal nya untuk off day dan mau tidak mau Atika yang jabatannya Assistant Chief of Store lah yang harus menggantikannya.

Dan sore ini disinilah dia, di toko pusat perbelanjaan ATK bersama pria yang benar-benar menyerupai kulkas saking dingin dan datarnya. Atika pun beberapa kali menguap saat mereka masih berada di mobil dalam perjalanan ke toko ATK ini saking bosannya karena sama sekali tidak ada obrolan diantara mereka, hingga tiba di toko ATK pun tak ada satu patah katapun yang keluar dari mulut Faiz. Hingga sebelum mereka akan mengantri di kasir untuk membayar barang belanjaan untuk office toko dan untuk keperluan pribadi Faiz, kalimat pertama yang meluncur dimulut Faiz hanya,

"Tolong kamu pisah barang untuk di office toko dan barang saya. Biar struk belanjanya juga dipisah sama mbak kasirnya" dan Atika pun hanya mengangguk dan mulai memilah dan memisah barang untuk di office toko lalu berjalan keluar menunggu di pintu masuk toko karena Faiz yang akan membayar semuanya.

Setelah membayar belanjaan, mereka pun berjalan beriringan sambil masing-masing menenteng kresek berisi ATK menuju parkiran mobil yang berada disamping sebuah butik ternama karena pada saat masuk tadi parkiran  mobil ditoko ATK sudah full jadi terpaksa Faiz memarkirkan mobilnya disamping sebuah butik yang tidak jauh dari toko ATK

Diperjalanan menuju tempat mereka parkir Atika hampir terserempet sebuah motor yang melaju cepat dari arah belakang, membuat Faiz dengan cepat menariknya ke pinggir

"Bawa motor kayak orang mabok aja" gerutu Faiz setelah menarik Atika lebih ke pinggir

"Faiz!" Perhatian mereka tiba-tiba teralihkan oleh teriakan seorang pria di belakang mereka, membuat keduanya serentak menoleh dan disana berdiri seorang pria yang tingginya hampir sama dengan Faiz hanya keliatan lebih atletis dengan penampilan rapih khas bos-bos besar perkantoran.

"Arga?" Faiz dengan kening sedikit berkerut menatap pria berkemeja biru dibalut jas hitam

"Anjay. Tiba-tiba bisa ketemu disini selama hampir enam bulan gak ketemu" pria tadi pun mendekat lalu bersalaman dan memeluk Faiz dan juga di balas pelukan dan tepukan di bahu si pria yang disebut Arga oleh Faiz
"Apa kabar lo?" Lanjut pria tadi setelah melepas pelukan mereka 'mereka yang pelukan kok gue yang merasa ada yang aneh disini' gumam Atika dalam hati yang sejak tadi hanya melongo menatap mereka berdua

Hope Is YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang