2 Minggu kemudian
Faiz duduk bersila menghadap laptop nya, setelah membuka e-mail dan tidak ada file pesan yang biasa dikirim dari office pusat untuk ia kerjakan di hari minggu ini, ia menutup jendela e-mail lalu beralih membuka folder yang bertuliskan One Piece dan mulai menonton salah satu anime favoritnya itu.
Tidak lama lagi usia Faiz hampir menginjak angka 26tahun tapi hobi menonton anime nya tidak pernah hilang sejak kecil, jadi disaat hari libur seperti ini jika ada waktu luang ia pasti akan menonton anime dari laptopnya.
Baru beberapa menit layar laptopnya menayangkan anime favoritnya itu, suara ketukan pintu membuatnya harus menjeda kegiatannya lalu berdiri membuka pintu bercat putih itu.
Pupil matanya membesar begitu membuka pintu dan melihat sosok pria menjulang dengan tinggi beberapa centimeter dari nya-berdiri dengan memasukkan tangan kedalam saku celana olahraganya sambil tersenyum miring melihatnya.
"Hai! Lama gak ketemu!" Sapa pria tinggi itu padanya.
"Mau apa lo kesini?" Tanyanya dengan sikap dingin lebih dari sebelumnya.
"Gak mempersilakan masuk dulu?" Faiz hanya mendengus lalu mundur selangkah memberi jalan pada orang dihadapannya.
"Udah tiga tahun, dan sepertinya kamu betah tinggal di rumah kecil ini" pria itu berjalan masuk sambil melihat sekeliling rumah kecil type 29 dengan satu kamar, ruang tamu dan dapur kecil dibelakang. Rumah itu sebenarnya fasilitas yang diberikan perusahaan ritel tempat ia bekerja sekarang, begitu juga dengan mobil silver yang biasa ia kendarai.
"Kalo cuma mau ngomentarin rumah gue, mending lo pergi dari sini!" Faiz yang sudah merasa jengah dengan kedatangan pria itu ditambah dengan komentar meremehkannya.
"Kudengar kau sedang menjalin hubungan dengan seorang gadis?" Pria itu tidak menanggapi Faiz dan malah mengalihkan pembicaraan.
"Bukan urusan lo!"
"Kenapa kau tidak membawa gadis itu dan memperkenalkannya pada mama dan papa?" Faiz hanya mendengus mendengar saran pria itu.
"Aku jadi penasaran, perempuan seperti apa yang bisa membuatmu move on dari Andin setelah tiga tahun terpuruk dalam patah hati konyolmu itu. Ahh kudengar dia bekerja di minimarket yang sama denganmu? Aku jadi ingin menemuinya" lanjutnya dengan memasang mimik wajah sedang berpikir.
"Jangan pernah coba-coba dekati dia apalagi lo sampe nyentuh dia!" Desis Faiz sambil mendekatkan wajahnya dengan pria itu.
Tringg
Dering ponsel dari saku pria itu mengintrupsinya, pria itu mengeluarkan benda elektronik keluaran terbaru dari sakunya lalu tersenyum miring melihat id penelfon kemudian ia menekan simbol speaker pada ponselnya agar suara dari seberang bisa ikut didengar oleh Faiz.
"Halo? Ya, ma?" Sapanya saat menjawab telfon
"Halo, Yudha? Kamu dimana ? Masih pagi udah gak ada dirumah. Belum sempat sarapan bersama." Suara seorang wanita paruhbaya terdengar dari seberang membuat Faiz seketika membatu mendengar suara wanita yang paling ia sayangi dan ia rindukan selama tiga tahun ini.
"Aku abis jogging ma, ini lagi mampir bentar disuatu tempat." Jawab pria bernama Yudha itu, yang tak lain adalah kakak kandung Faiz.
"Yaudah, jangan lama-lama. Sarapan udah siap, kita makan sama-sama"
" Iya ma."
Tuutt
Sambungan telfon berakhir dan Faiz masih membatu dan merasakan sasak karena terlalu merindukan wanita yang telah melahirkan dan membesarkannya itu.
![](https://img.wattpad.com/cover/126299938-288-k279397.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Hope Is You
Romance"Harapan itu angan, angan itu imajinasi dan imajinasi itu tak nyata." [Atika Nisfah Hasyim] "Jika aku bisa menjadi aladin dan mendapat keajaiban untuk mengajukan permohonan 1saja, aku akan meminta agar waktu bisa diputar kembali kemasa dimana aku ha...