One

18 2 0
                                    

Seorang gadis kembali menghadap cermin, sekali lagi mematut diri dihadapan cermin panjang yang ada disudut kamarnya

"hmmm good aku puas, gak menor kayak cabe kan tapi? " katanya pada diri sendiri karena saat ini dia memang berada dikamar sendirian setelah hampir dua jam berdandan dan menyiapkan diri dengan memakai kebaya berwarna pink salem dan rok batik berwarna hitam corak gold

Tok tok tok

Suara ketukan pintu mengalihkan perhatiannya dari cermin ke pintu yang masih tertutup

"masuk aja, gak dikunci kok!" titahnya dari dalam kamar

Pintu terbuka dan menampilkan seorang wanita paruh baya dengan balutan kebaya dan rok batik berwarna sama dengan yang dikenakan gadis tadi

"Atika, udah selesai belum? Dandannya lama sekali, ini baru wisudah loh belum acara pernikahaanmu" ucap ibu Sarifah kepada Atika, putrinya

"aduh ibu kenapa jadi malah ngungkit masalah nikah sih" jawab Atika dengan sedikit memonyongkan bibir

"gak usah merajuk gitu deh. Habisnya kamu dandan lama sekali, tapi.. "

"tapi apa bu?"

"kamu cantik sayang, gak sia-sia kamu dandan lama" lanjutnya dengan senyum sumringah lalu menangkup wajah Atika dengan kedua tangannya dan mengecup pipi putri keduanya tersebut

"gimana gak cantik coba kalau ibunya ajah secantik dan seanggun nyonya Sarifah Hasyim"

"udah ah gak usah ngegombalin ibu, kalau sudah selesai kita keluar lalu berangkat ke kampusmu, nanti kita terlambat" ucap ibunya lalu menarik anaknya keluar, tak lupa mengecek semua perlengkapan yang dibutuhkan Atika selama acara wisudah nya.

Pukul 2:45 siang

Atika kini sah menjadi seorang sarjana tepatnya sarjana manajemen bisnis, ia dan keluarganya kini sedang berfoto di booth foto yang telah disediakan oleh pihak universitas.

Setelah berfoto dengan kedua orang tuanya lalu gantian dengan kakak laki-laki, kakak ipar dan adik perempuannya juga satu keponakan perempuannya, kini ia terlihat sedang gelisah diedarkannya pandangan ke kiri dan kanan seperti mencari seseorang

"cari siapa sih?" Rifdah, kakak iparnya tiba-tiba mecolek pipi Atika ketika menyadari adik iparnya itu tengah gelisah menungu seseorang

"kak rif, iya nih dia belum keliatan juga padahal acara udah selesai, bentar lagi kita pulang hhhhhh " Atika menghembuskan nafas pelan berharap ada kegusarannya sedikit berkurang

"mungkin dia sibuk. Bukannya bentar lagi dia diresmikan sebagai CEO muda penerus Altar Group, menggantikan Papa nya yang udah pensiun? " Atika hanya menjawab dengan anggukan
"kamu harus membiasakan diri dong dengan kesibukannya dia, ini belum apa-apa loh, nanti kalo dia udah resmi dan sah sebagai pemimpin Altar Group kesibukannya bisa lebih lebih lebih dari ini" lanjut kakak iparnya

"iya sih, tapi kan dia udah janji" jawab Atika lesu, seperti menyadari sesuatu Rifdah membulatkan matanya kearah belakang Atika
"ehh tik, aku ke Adit dulu yah kayaknya dia kewalahan sama Syifa" Rifdah kemudian berlalu meninggalkan Atika, Aditya adalah kakak Atika dan Syifa anak Aditya dan Rifdah

Pandangannya masih tertuju pada gerbang universitas, tiba-tiba sebuket bunga mawar putih muncul didepan mukanya, refleks sudut bibirnya tertarik membentuk seulas senyuman manis tapi sedetik kemudian senyumnya hilang berganti cemberut lalu melipat kedua tangannya didepan dada

Pandangannya masih tertuju pada gerbang universitas, tiba-tiba sebuket bunga mawar putih muncul didepan mukanya,  refleks sudut bibirnya tertarik membentuk seulas senyuman manis tapi sedetik kemudian senyumnya hilang berganti cemberut lalu melipat...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Hope Is YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang