Two

18 1 0
                                    

Atika mengantar Ian sampai kep gerbang rumahnya, setelah pulang dari cafe tadi Atika dan Ian lansung menuju rumah Atika karena dirumah Atika keluarga besar dan juga kerabat dekatnya sudah menunggu kepulangannya dari universitas pasca wisudah nya siang tadi, dirumahnya sedang diadakan syukuran kelulusannya yang kini menyandang Sarjana Manajemen.

Setelah berbincang-bincang sedikit dengan keluarga besar Atika dan menyantap beberapa makanan yang telah disediakan oleh keluarga Atika, Ian kemudian pamit pulang dan akan kembali pukul 7.00 nanti malam menjemput Atika untuk membawa gadisnya itu bertemu dengan kedua orangtua nya dalam rangka perkenalan, karena tidak lama lagi Atika akan dipersunting lelaki itu.

"jam 7 entar kamu udah harus siap yah? Aku akan jemput kamu tepat waktu" ucap Ian setelah berada didepan pagar rumah Atika, dengan menekankan diujung kalimatnya dan dijawab anggukan oleh Atika
"kamu mau dan siap kan ketemu orang tuaku?" lanjutnya lagi

"emang kalo aku bilang belom siap, bisa ditunda?"

"yah jangan sampai gak siap apalagi ditunda dong, aku udah gak mau nunggu lama lagi buat halalin kamu dan miliki kamu seutuhnya" ucap Ian lembut dan menggenggam tangan Atika

Atika tersenyum sebelum menjawab

"iya, insya Allah aku siap"

"yaudah masuk sana" Ian melirik jam tangannya, jam setengah 6. Batinnya lalu melanjutkan "masih ada waktu setengah jam buat istirahat trus mandi, sholat dan siap-siap kan?"

"iya, udah gih jalan sana entar dijalan macet trus kamu telat ngejemput aku ntar"

"ngusir?" Ian memasang tampang sedih

"iya ngusir, supaya kamu sampai rumah sebelum maghrib-an dan masih cukup banyak waktu buat siap-siap trus jemput aku biar kita gak telat nyampe di restoran buat ketemu mama-papa kamu" jelas Atika panjang

"ciee yang udah gak sabar pengen ketemu camer, ciee." goda Ian yang justru membuat Atika memutar bola matanya

"udah ah aku masuk aja, pengen rebahan sejenak trus mandi, sholat, bobo dehh" Atika baru ingin membalikkan badannya tapi dengan cepat ditahan oleh Ian dan

Cupp

"sampai ketemu ntar malam Nis ku sayang" kata Ian setelah mengecup kening Atika lalu berbalik menuju Ford fiesta nya yang terparkir tidak jauh dari rumah Atika

Atika hanya membalas dengan senyuman dan merasakan pipinya memanas karena merona 'udah 4tahun sama-sama masih aja merona tiap dicium, malu-maluin lo Atika' batinnya.

Ian membunyikan klakson sebelum mobilnya melaju meninggalkan rumah Atika, Atika lalu berlari kecil masuk kedalam rumah.

"ciee yang entar lagi jadi nyonya Hardian" goda Miftah--sepupu sekaligus sahabat Atika dari kecil, ketika melihat gadis itu masuk rumah dengan senyuman mengembang dibibirnya

Atika mendelik lalu menjawab
"syirik aja lo, mblo!" ledek Atika

"yeee, enak aja gue bukannya jomblo yahh, yang ngantri pengen jadi pacar gue itu buuaaanyaaak tapi gue nya ajah yang ngerasa belom ada yang pas" jelas Miftah menyombongkan diri karena memang Miftah dan Atika merupakan dua yang tercantik diantara sepupu-sepupunya, bisa dibilang sebelas-duabelas cantiknya

"tetep aja jom-blo alias gak punya pacar wlee" Atika memeletkan lidah mengejek Miftah

Miftah mendengus kesal yang membuat Atika tertawa

"eh btw, gak kerasa yah hubungan lo sama Ian sekarang makin serius dan bentar lagi naik pelaminan" ucap Miftah dengan senyum sumringah

Atika duduk disamping Miftah disofa ruang tengah yang juga merupakan ruang nonton keluarga

Hope Is YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang