Four

10 2 0
                                    

"BARANG INI KAN SUDAH EXPIRED " kata pria-dengan kemeja lengan pendek berwana biru benhur itu- yang suaranya mulai meninggi

"APA?" Atika terkejut dengan apa yang ia dengar "loh kok bisa? Barang expired kok masih dipajang sih? "

"Anto!" pria tadi setengah teriak memanggil seseorang

"iya pak?" seorang pria dengan kemeja berwarna merah muncul dari pintu karyawan

"roti yang dipajangan kan tadi saya suruh masukkan kekontainer lalu lansung diproses return ke supplier biar besok lansung dijemput sama driver nya. Ini kenapa masih dipajang?" jelas laki laki berkemeja biru tadi masih dengan nada menahan amarahnya

"maaf pak, saya lupa soalnya tadi lansung ke office ambil berkas yang bapak minta tadi"

"kan bisa ini dipisahin dulu, bawa kegudang belakang biar tidak diambil sama customer kalo gini kan.."

"udah udah, mas gak usah marah sampe segitunya kali. Kan ini belon ditransaksiin, belom saya bayar, belom saya makan, krnapa harus pake marah-marah sih, ngomong baik-baik kan bisa" Atika yang sejak tadi hanya menyaksikan lakilaki itu mengomel akhirnya memotong omelannya karena merasa risih dan juga kasihan sama mas yang berkemeja merah.

Lakilaki itu menarik nafas mencoba menetralkan emosinya

"mbak, ini urusan saya dan bawahan saya" ia mencoba berbicara selembut dan sesopan mungkin kepada perempuan dihadapannya itu

"iya, tapi gak seharusnya juga mas nya marahin orang didepan customer gini. Jaga perasaannya mas itu dong"

Lakilaki itu tersenyum "manis" batin Atika yang kemudian secepat kilat menggelengkan kepala menghilangkan pikiran ngawurnya

"ya udah fira, kamu selesaikan belanjaan mbak nya" titah nya pada kasirnya

"pak maaf, yang roti tawar tadi kan udah terlanjur discan, harus di void (pembatalan belanja/hapus dari daftar belanja) dulu" kasir yang bernama Fira tersebut menatap segan lakilaki yang merupakan atasannya itu

"Anto!" titahnya lagi menunjuk ke arah kasir dengan dagunya pada lakilaki yang tadi dimarahinya dan dengan sigap lakilaki bernama Anto itu mendekat ke kasir

Setelah selesai transaksi sisa barangnya Atika berbalik menuju pintu keluar tapi langkahnya terhenti

"emm mbak" suara lakilaki itu menghentikan langkahnya kemudian ia berbalik dan mendapati lakilaki tadi mendekat dengan sebungkus roti tawar ditangan nya

"iya?"

"emm ini kebetulan tadi saya abis beli dua bungkus roti tawar"

"trus?" kening Atika berkerut melihat lakilaki dihadapannya

"anda kan sudah terlanjur beli bahan pelengkap roti tawar, daripada ribet mampir mampir ke minimarket lagi, ini buat anda saja" jelasnya sambil menyerahkan sebungkus roti tawar

"eh gak usah mas. Beberapa meter dari sini kan ada minimarket lagi, nanti saya beli disana aja"

"kan tadi saya sudah bilang, daripada ribet mampir-mampir, mending ambil ini aja"

Atika memperhatikan wajah lakilaki dihadapannya yang terlihat datar tapi ada ketulusan disana, kemudian tangannya mulai bergerak menerima roti ditangan lakilaki itu kemudian beralih menatap roti yang sudah berpindah ketangan nya

"roti itu masih layak dikonsumsi, masa expired nya masih lama" tegas lakilaki itu dengan nada datarnya

Atika kembali menatap lakilaki dihadapannya dengan gelagapan dan belum sempat Atika menjawabnya, lakilakj itu sudah melanjutkan ucapannya

"itu juga sebagai bentuk maaf dari saya sebagai manajemen karena anda sudah hampir membeli roti tidak layak dari toko kami"

"oh gitu. Gratis dong berarti?" pertanyaan Atika membuat lakilaki itu mengkerutkan kening

"kalo anda mau membayarnya juga boleh" dan tanggapan lakilaki itu sontak membuat Atika membuka mulutnya tak percaya

Sambil mendengus antara kesal dan tidak percaya Atika mengeluarkan uang pecahan Rp.50.000 dan segera menyerahkan ke lakilaki didepannya

"saya gak ada kembalian"

"gak usah pake kembalian, ambil aja" balas Atika dengan wajah masih terlihat kesal

Dan bukannya menerima lakilaki tersebut malah tersenyum miring membuat Atika mengerutkan keningnya tak mengerti

"saya hanya bercanda, dan saya ikhlas memberikan roti itu sebagai permohonan maaf atas keteledoran crew toko ini" baru saja Atika ingin membuka mulut memprotes, lakilaki itu melanjutkan ucapannya
"terima kasih telah berbelanja ditoko kami, selamat berbelanja kembali" dengan kedua telapak tangan ia satukan didepan dada

Lakilaki itu kemudian sedikit tersenyum lalu berbalik ingin meninggalkan Atika yang masih berdiri menatapnya dengan wajah kesalnya

"becandaan yang gak ada lucunya sama sekali" lakilaki itu menghentikan langkahnya

"saya memang tidak melawak, justru tujuan saya itu membuat anda kesal karena wajah kesal anda itu yang lucu dan bisa menghibur saya" ia melanjutkan langkahnya masuk kearah pintu khusua karyawan dengan senyum diwajahnya yang tentunya tidak dilihat oleh Atika

Atika membuka mulut tidak percaya atas apa yang ia dengar barusan "ish apa apaan" ia pun berbalik keluar dari minimarket tersebut dan menuju mobil Ian yang terparkir

"kenapa?" tanya Ian heran melihat Atika yang masuk kemobil dengan wajah yang ditekuk dan menutup pintu mobil dengan keras

"gak apa apa. Udah ah ayok, aku udah ngantuk" masih ada nada kesal yang terdengar tapi Atika mencoba menetralkan suasana hatinya yang dibuat semrawut oleh si bos minimarket tadi ehh tepatnya si bossy
Ian mulai menjalankan mobilnya dengan kecepatan sedang menuju rumah Atika, hingga tiba dirumah Atika lansung masuk kerumah tanpa basa basi pada lakilaki yang masih berada dimobil

"kenapa sih? Gak biasanya" Ian hanya menggelengkan kepalanya melihat kelakuan gadisnya lalu mulai kembali melajukan mobilnya, pulang.

❤❤❤

How about part 4? Semoga ada yang baca dan makin nambah yang masukin ke library atau daftar bacanya yah.
Voment please 😚😚

Hope Is YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang