Chapter 2|| Rokok

14.6K 949 20
                                    

Siang itu, koridor sekolah sudah mulai sepi. Karna memang, bell pertanda pulang telah lama dibunyikan.

Tampak seorang cowok dengan baju seragam yang telah dikeluarkan, juga kancing atas bajunya yang terbuka dengan tas yang disampirkan ke bahu kanan, asik bersenandung kecil melewati koridor sepi itu.

Tap tap tap

Ali.

langkah kakinya terdengar menggema. Sesekali matanya melirik kesetiap kelas yang dilewatinya. mulutnya sibuk mengunyah permen karet, jari-jari tangannya terus bergerak memecah rasa bosan yang melanda.

Ali terus berjalan pelan kearah parkiran yang sudah sepi, walaupun masih ada beberapa motor yang terdapat disana.

Namun, gerakan Ali yang ingin menaiki motor, lantas terhenti saat mendengar teriakan sumbang dari arah belakangnya.

"Ali! Jangan tinggalkan dakuuu!!"

Suara itu terdengar melengking membuat Ali sedikit meringis.

Ali meniup poninya sembari memutar bola mata malas, sudah bisa menebak siapa pemilik suara itu. Tanpa menoleh, Ali langsung menaiki motornya kemudian memakai helm hitam yang menutupi seluruh wajahnya.

Tepukan keras dibahunya membuat Ali menoleh.

"bang, ojek dong!"

Ali menatap geram cewek yang berdiri disebelahnya dengan cengiran konyol miliknya. Prilly.

"Gue mau ke tempat tongkrongan." Ketus Ali.

"Ayolahhh Li, kita kan bespren," sahut Prilly dengan wajah yang di imut-imutkan.

"Best Friend pala lu!" Seru ali.

"Gitu banget lo sama gue," sahut Prilly memelas, "apalah arti persahabatan kita selama ini!" lanjutnya mendramatis.

Ali menatap Prilly yang tengah tersenyum lebar kearahnya, matanya tampak berbinar menunggu respon Ali.

"Kalo nganter lo dulu, jadi lama. Temen gue udah nunggu," Ujar Ali.

"Gue ikut deh," balas Prilly.

"Cowok semua, jangan deh." Kata Ali, berusaha menolak.

"Iya, tau. Nggak ada juga yang bilang bencong, kan?" Celutuk Prilly asal. Lantas menaiki motor Ali tanpa seizin cowok itu.

Ali mendesis. Namun cowok itu tak melawan.

"Sampe disana jangan jauh-jauh dari gue, temen gue otaknya belok semua." Jelas Ali sembari menghidupkan motornya.

"Laksanakan kapten!" Seru Prilly sembari tersenyum lebar membuat matanya tampak menyipit.

Ali tersenyum samar.

***

Deru mesin motor Ali yang baru saja datang mengalihkan perhatian teman-temannya yang sibuk mengobrol, ada beberapa yang sedang merokok, ada yang sedang main Game, dan ada yang sedang makan di pojokan. Reno.

"Beuhhh bukan maen, Ali bawa bidadari broo!" Teriak salah satu cowok dengan heboh. 

Prilly tersenyum samar.

Disini, terlihat sedikit menakutkan bagi cewek itu. Ia menyesal ikut.

Prilly yang baru saja turun, memeluk erat lengan Ali, cewek tampak risih dengan tatapan para cowok yang menatapnya. Ali melirik Prilly yang tersenyum canggung membalas sapaan teman-temannya.

"Prilly bukan? Anak IPA 2?" Tanya salah satu cowok yang berkulit sawo matang.

Prilly mengangguk, "i-ya" jawabnya gugup.

Ali Alfikri [Selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang