Chapter 19 || Santet

7.6K 599 11
                                    

Prilly menghentakkan kakinya kesal selama berjalan menuju kelasnya.

Mood cewek itu hancur saat Iqbal yang tiba-tiba datang kerumah untuk mengajak Prilly berangkat bersama, dan lebih parahnya cowok itu masuk ke dapur rumahnya, lalu  memakan bekal yang telah ia siapkan untuk Ali.

Prilly terus meracau tak jelas sepanjang jalan,  cewek itu bersumpah jika nanti Ali marah padanya, ia tidak akan mau diajak berangkat bersama Iqbal lagi.

"Kusut amat tuh muka, Why? " Tanya Reno yang baru saja datang, sembari terus menjilat ice cream  miliknya dengan tenang. Cowok itu berjalan bersejajar dengan Prilly yang tengah cemberut.

"Jangan ajak gue ngomong!" Kesal Prilly, seraya menghentakkan kakinya layaknya anak kecil.

Reno memiringkan kepalanya, memandang Prilly bingung.

"Yaudah sih," Reno menjilat tangannya yang terkena lelehan ice cream kemudian melangkah duluan meningalkan Prilly yang mencak-mencak di tempatnya.

***

Saat sampai didepan pintu kelas, Reno membuang tempat ice creamnya yang telah habis, setelah itu menjilat jari-jari tangannya yang terkena lelehan ice cream .

Katanya ,sih, biar nggak mubazir dan cacingnya bisa dapat asupan walaupun sedikit.

Reno merapikan penampilannya sebentar, kemudian berdehem pelan. Cowok itu melangkahkan kakinya memasuki kelas, memandang teman-temannya dengan ceria.

"Hello Epribadehh... Bertemu lagi dengan saya atas nama Reno sugianto, ada yang rindu? Ha ha ha jangan lupa subscribe channel you---"

Bughhh!

"BACOT!"

Adnan, cowok yan terkenal playboy  itu baru saja melempar Reno menggunakan buku fisika yang sangat tebal. Tepat mengenai wajah Reno yang untung saja langsung di tepis oleh cowok itu.

"Ayooo ngomong lagi!!"

Adnan memasang posisi kuda-kuda, dengan kitab tebal yang ia pegang di tangan kanannya, bersiap melempar kearah Reno jika cowok itu kembali berisik.

"Ohh... sorry ya, suara gue mahal." kata Reno sombong, cowok itu berjalan angkuh kebelakang Ali dengan dagu yang sedikit ia angkat. 

Setelah menaruh tasnya, Reno berdiri dari tempat duduknya kemudian menarik kursi depan Ali yang masih  kosong. Cowok itu langsung duduk dan merusuh lagi.

"Ehh tadi gue liat Prilly sama cowok berangkat bareng," goda Reno, cowok itu bersiul lalu menaik turunkan alisnya kearah Ali yan tengah menatapnya bingung.

Setelah memanasi Ali, Reno melengos, cowok itu berdiri dan memilih pergi keluar kelas.

Ali berdiri dari duduknya setelah menggebrak meja dengan kasar. Cowok itu melangkah cepat keluar kelas meninggalkan Fauzi begitu saja.

"Gue harus nyari tempat nyantet yang bisa langsung mati!"

***

Ali melangkah pelan kearah Prilly yang tengah asik berbincang, cewek itu melambaikan tangan kearah Ali dengan senyum ceria sewaktu melihat Ali berjalan kearahnya.

"Siti, besok bawa lagi, ya."

Reno dengan tanpa dosanya mengambil ayam milik siti kemudian membawanya pergi. Reno melangkah kearah Ali yang sepertinya sedang berbicara bersama Prilly.

"Yaa... kenapa dikasih?"

"Dia main ambil aja."

"Buat gue?"

"Habisss."

Ali menggerutu, cowok itu melipat tangannya didepan dada seraya menyender dikursi dengan tak tenang. Ali membuka handphone nya, memilih membuka Aplikasi instagram. Membaca setiap story, hingga menemukan foto dirinya dan Prilly yang diupload di instastory cewek itu.

"Lagi ngapain? " Reno duduk dipinggir meja kemudian melanjutkan makannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Lagi ngapain? " Reno duduk dipinggir meja kemudian melanjutkan makannya.

"Pergi lo!!" usir Tasya mengibaskan tangannya kesal.

"Baru juga gua duduk sya... " Keluh Reno, namun cowok itu tetap tidak mau pergi dari sana membuat Tasya terus memekik sembari berupaya menodorong Reno. Namun tetap saja, duduk Reno tak bergeser sama sekali karna tenaga Tasya yang terlalu kecil untuk berurusan dengan Reno.

Lain cerita, Prilly sedari tadi menggoyangkan lengan Ali. Cewek itu bahkan sudah duduk berpindah didepan Tasya, duduk di sebelah Ali. Cowok itu tak mau bicara dengannya, hanya membalas ocehan Prilly dengan deheman pelan.

"Iqbal tuh dateng ke rumah gue, trus main masuk dapur aj---"

"Jadi dia masuk ke rumah lo?" Sela Ali.

Prilly mengangguk, cewek itu meringis pelan melihat rahang Ali yang mengeras.

Suara langkah kaki mengalihkan perhatian mereka, atau lebih tepatnya perhatian sekelas.

Fauzi datang dengan sebelah tangan yang ia masukkan kedalam saku celana. Fauzi berdehem pelan, cowok itu mendekatkan wajahnya ketelinga Ali.

"Gua liat dia diluar, lagi duduk dimobil. Kayak nya ngikutin lo."

Fauzi berbisik sepelan mungkin.

"Sama Anaknya... "Lanjut Fauzi.

***

Senin, aku udah ujian lagi.
Jadi, cerita ini bakal nganggur lagi.

Revisi: 24 Maret 2019

Ali Alfikri [Selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang