Chapter 35 || Sampah

7K 679 29
                                    

Follow:

@ali.fikrial_
@prilly.alexaa
@sgtrenoo_

***

Iqbal lantas mundur dengan kaget saat dirasa menginjak sesuatu. Cowok itu meringis pelan, menatap Ali yang tengah mengepalkan tangannya.

“Gue nggak sengaja. Sumpah!” Iqbal mengangkat kedua tangannya. Lalu mundur beberapa langkah menjauhi Ali dan Prilly.

Ali menolehkan pandangannya kearah Prilly, menatap cewek itu tak percaya. “Kalau nggak suka, jangan dibuang kayak gitu. Bisa lo tolak baik-baik, kan?”

Prilly terdiam. Ali benar.

“Nggak terima? Silahkan pergi! Nggak ada yang nerima keadaan lo disini.” Prilly tersenyum sinis. Sebelah tangannya menunjuk pintu pagar yang terbuka. Menyuruh Ali untuk pergi.

“Gue Cuma mau minta maaf Prill,” Ali mendesah gusar.

“Minta maaf buat apa?” Prilly mengangkat kedua alisnya. Bernyata sinis kearah Ali.

“Maaf udah nyakitin lo. Dan maaf udah main sama Winda di belakang lo.”

Prilly tersenyum sinis. Cewek itu membuka handphone nya kemudian menunjukkannya kearah Ali membuat Ali menatapnya bingung.

Prilly terkekeh hampa.

Winda mengirimnya screenshoot chat cewek itu yang meminta Ali untuk menjemputnya, dan diterima oleh Ali.

Entah untuk apa, Prilly juga tidak mengerti.

“Minta maaf tapi diem-diem masih kayak gini?” Tanya Prilly sinis.

Ali mengacak rambutnya kasar. “Gue terima, karna setelah ini gue nggak bakal berhubungan lagi sama ini. Ini yang terakhir. Sumpah!”

Prilly terkekeh sinis.

“BASI!”

“Hey..” Ali mencoba menggenggam tangan Prilly namun cewek itu malah menepisnya. Prilly memundurkan langkahnya menjauhi Ali. Cewek itu berdiri disebelah Iqbal yang hanya diam menatap mereka.

“Silahkan pergi! Cowok brengsek kayak lo nggak diterima disini.”

Ali tersenyum miris. Cowok itu mengangguk, lantas menunduk untuk mengambil bunga yang jatuh tadi.

“Maaf udah ganggu. Nanti gue kesini lagi, dengan bunga yang sama.” Kata Ali pelan.

Ali mengangkat bunga yang sedikit rusak itu kearah Prilly, lantas melemparnya ketempat sampah yang terletak tak begitu jauh darinya.

“Maaf juga, buat sampah yang udah gue bawa kerumpah lo.” Ali menekan kata sampah membuat Prilly terdiam. Cowok itu sedikit berlari keluar rumah Prilly. Meninggalkan cewek itu yang terdiam menatapnya.

***

Ali melangkah pelan memasuki studio tempat mereka latihan, cowok itu sedikit telat karna menemui Winda terlebih dahulu. Meminta cewek itu untuk tidak mendekatinya lagi. Ali hanya tidak ingin memperkeruh suasana.

Saat membuka pintu, pandangan matanya langsung tertuju paa Prilly yang tengah duduk disofa, letaknya berada disudut ruangan dengan jendela kecil yang langsung menghadap ke jalan. Cewek itu tengah di potret oleh Reno menggunakan kamera handphone.

"Tumben telat?" Tanya Fauzi saat Ali duduk dikursi kosong yang berada disebelahnya.

Ali hanya menggeleng, cowok itu lantas membuka air meneral yang memang sudah tersedia.

Setelah memotret Prilly, Reno berjalan kearah Drum. Dengan tenang, cowok itu duduk di kursi, lalu menatap Ali dengan tampang menggodanya.

"Lagi ada masalah sama doi, sampe doi nya selalu buat story galau di Instagram sama WhatsApp. Bosen gue liatnya.” Celutuk Reno.

“Lo nyindir gue?” Sinis Prilly. Cewek itu mendelik kearah Reno.

“Lah, emang lo ngerasa jadi doi nya si Ali?” Tanya Reno menggoda.

Skakmat!

Prilly terdiam. Cewek itu menggeram kearah Reno yang tengah cecekikan.

***

Mereka semua berjalan kearah parkiran setelah selesai latihan yang melelahkan. Hari sudah semakin sore. Fauzi dan Tasya sudah pulang duluan. Berbeda dengan Reno, Ali dan Prilly yang masih berdiri disana. Sebenarnya, mereka berdua membawa motor masing-masing. Tetapi, karna Prilly belum dijemput, jadilah cewek itu memaksa Reno untuk menemaninya sebentar, dan Reno memaksa Ali untuk ikut menemani Prilly.

Reno berdiri ditengah-tengah Ali dan Prilly yang sedang berdiri menghadap jalanan. Cowok itu menatap Ali dan Prilly bergatian dengan alis mengernyit.

“Kalian belum baikan, ya?” Tanya Reno.

Tak ada yang menjawab. Ali sibuk menatap sekeliling dan Prilly yang tengah memainkan handphone nya.

Dengan gemas, Reno menyingkut lengan Prilly membuat cewek itu mendengus malas.

“Apaan, sih?” Tanya Prilly kesal.

“Lo yakin nggak mau dengerin penjelasan Ali?” Tanya Reno berbisik pelan. Cowok itu sudah mengetahui semuanya. Ali sudah bercerita kepadanya saat Reno dan Bella mengantar cowok itu pulang.

“Males!” Judes Prilly.

“Kalo disuruh milih antara emak gue sama cewek gue, ya... gue pasti juga bakalan milik emak gua lah,” Kata Reno.

Prilly mengernyit, “Apa hubungannya?”

“Makanya di dengerin penjelasan orang dulu, kecil!” Reno menyentil pelan kening Prilly membuat cewek itu meringis lantas memukul lengannya.

*** 

Bener-bener harus ngejar next karna gua minggu depan UN. Kalau nggak sempet, siap-siap kena gantung, yah!

Revisi: 14 April 2019

Ali Alfikri [Selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang