Seminggu telah di lewati oleh Prilly, dimana setiap pulang sekolah, cewek itu harus langsung ke studio untuk latihan, bersama teman-temannya tentunya. Dan selama seminggu itu pun, Prilly tak lagi terlalu dekat dengan Ali, mengobrol pun karna harus latihan duet untuk acara ulang tahun sekolah.
Dan seminggu itu telah terlewati, dimana hari ini, acara yang ditunggu oleh seluruh siswa dan siswi Galaksi setiap tahunnya. Acara ulang tahun sekolah.
Semuanya begitu antusias, termasuk Prilly. Cewek itu sedari tadi terus tersenyum kearah cermin menunggu sang Mama memakaikan make up untuknya. Untuk urusan dress, Prilly memakainya di sekolah. Dan, dari rumah cewek itu memakai dress yang berbeda.
"Udah siap, sayang.”
Alena tersenyum, wanita itu membenarkan sedikit rambut Prilly lalu menatap kearah cermin melihat putri nya yang tengah tersenyum.
“Cantik, kan?” Tanya Alena.
Prilly tersenyum lebar kemudian mengangguk antusias.
“Prilly selalu cantik.” Kata cewek itu dengan kekehan kecilnya.
Alena tersenyum kecil, "Mama kebawah dulu, kamu nanti langsung turun, ya." Kata Alena.
Prilly mengangguk.
Alena lantas keluar dari kamar putri nya itu, meninggalkan Prilly yang masih tersenyum kearah cermin dengan manisnya.
Gentaran handphone yang berada di atas meja rias, sedikit menganggetkan cewek itu. Prilly mengelus dadanya sebentar lantas membuka benda pipih itu dengan cepat. Ada pesan dari Tasya yang mengatakan bahwa mereka sudah menunggu didepan rumahnya.
Dengan sedikit terburu-buru, Prilly mengambil tas selempang miliknya dan juga paper bag yang terletak diatas tempat tidur kemudian melangkah sedikit tergesa menuruni anak tangga menuju orang tuanya yang sedang bersantai diruang tamu.
"Prilly pergi, ya. mereka udah nunggu diluar." Ucap Prilly.
Setelah salim dengan orang tuanya, cewek itu berjalan dengan langkah tergesa menuju kearah mobil bewarna hitam yang terlah terparkir tepat di depan rumahnya.
"Nggak ada yang ketinggalan, kan?" Tanya Fauzi setelah Prilly menutup pintu mobil belakang.
Prilly menggeleng. Fauzi lantas menghidupkan mesin mobil, kemudian mengendarainya dengan kecepatan rata-rata keluar dari kompleks perumahan rumah Prilly menuju sekolah mereka.
***
"Kalian bertiga masuk duluan aja," Ucapan Fauzi membuat Ali, Reno dan Prilly lantas keluar mobil dengan sedikit mencibir Fauzi yang sedang menyengir kearah mereka. Cowok itu pasti ingin berduaan dengan Tasya.
Prilly menatap gerbang sekolahnya yang terbuka. Setelah pintu gerbang, di atas terdapat tali yang terletak ditengah-tengah kemudian digantung berbagai macam payung warna-warni diatasnya.
Prilly mengedarkan pandangannya, batang pohon semuanya telah dililit dengan pita panjang warna-warni. Di samping lapangan terdapat panggung kemudian ditengah-tengah lapangan terdapat satu meja yang telah dihias sedemikian rupa dengan kue yang berada diatasnya. Disamping meja tersebut terdapat dua balon glitter bewarna gold dan Ditepi lapangan sudah banyak balon warna-warni yang dipasang dan siap dilepas saat acara inti nanti.
“Ini paper bag yang isinya Dress lo, mau nyuruh gue yang bawa?” Tanya Reno sembari mengangkat sedikit paper bag milik Prilly yang dibawanya. Atas paksaan cewek itu.
Prilly mengangguk membuat Reno mendengus.
“Males ah!” Tolak Reno.
“Kan, katanya lo sayang gue Ren.” Rengek Prilly sembari memasang puppey eyes andalannya. Cewek itu menggoyangkan lengan Reno yang berdiri disebelahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ali Alfikri [Selesai]
Fanfiction[S E L E S A I] Ali mencintai Prilly. Begitu juga sebaliknya. Sifat Ali yang tempramental, keras kepala dan tidak mau diatur, membuatnya dijuluki Bad Boy disekolah. Tapi, saat bersama Prilly, Ali seperti anak kucing yang penurut. Ali itu posesif, di...