Chapter 42 || Kelulusan

7.1K 675 19
                                    

Beberapa bulan kemudian...

Empat hari yang menegangkan selama ujian nasional berbasis komputer, Prilly hanya disibukkan dengan buku yang berserakan di kamarnya. Selama empat hari itu pula, Prilly hanya bertemu dengan Ali di pagi hari.

Saat pagi, Prilly bertemu dengan Ali, itu pun karna cewek itu selalu mengantar sarapan yang ia buatkan untuk Ali ke warung pojok. Ruang ujian yang berbeda, dan juga saat pulang Ali kembali ke warung pojok membuat Prilly dan Ali hanya bertemu di pagi hari.

Dan, saat hari terakhir ujian. Prilly dan Tasya menghampiri Ali, Reno, dan Fauzi ke taman samping sekolah. Namun, yang Prilly lihat ada yang berbeda dari Ali. cowok itu memisahkan diri dari Reno dan Fauzi yang asik bermain game diatas rerumputan. Sedangkan Ali, duduk sendirian dibawah pohon mangga, seperti sedang menelpon seseorang. Namun, lebih anehnya lagi, Ali langsung menyimpan handphone saat melihat Prilly, lantas menghampiri cewek itu dengan sikap seolah tak terjadi apa-apa.

“Kok di matiin telpon nya?” Tanya Prilly saat cewek itu telah duduk bersila disebelah Reno yang sibuk dengan game nya.

“Udah selesai,” jawab Ali singkat.

“Bener?” Tanya Prilly memastikan.

Cewek itu mendengus saat Ali hanya mengangguk singkat, kemudian bergabung bersama Reno dan Fauzi.

***

Prilly berjalan pelan menuju kelas yang telah di penuhi oleh teman-temannya. Cewek itu mengedarkan pandangannya sembari menghela nafas berat.

“Prill,”

Prilly menoleh kearah pintu melihat clarissa yang berlari kecil kearahnya.

“Liat Reno nggak?” Tanya Clarissa.

Prilly menggeleng, cewek itu idak heran melihat Clarissa mencari Reno karna mereka memang dekat sebelum ujian beberapa minggu lalu.

“Gue juga lagi nyari Ali. kayaknya, dia sama Reno deh.” Jawab Prilly.

“Yaudah, makasih ya.” Sahut Clarissa lembut.

“Nanti ketemu Ali, bilangin gue nyari, ya.”

Prilly tersenyum lebar saat Clarissa mengangguk. Cewek itu melirik jam dinding yang terpajang di bawah foto Presiden di depan kelasnya. Waktu sudah menunjukkan pukul 07.32 WIB dan sebentar lagi mereka semua pasti akan dikumpulkan untuk pengumum kelulusan dan pembagian hasil kerja keras mereka.

"Prilly."

Prilly menoleh saat mendengar namanya kembali dipanggil. Dari arah pintu, terlihat Fauzi dan Tasya yang berjalan kearahnya. Prilly tersenyum menggoda, mereka berdua telah berpacaran beberapa hari yang lalu. Pantas saja wajah Tasya selalu cerah.

“Eh, liat Ali sama Reno nggak?” Tanya Prilly saat Tasya telah duduk di sampingnya.

“NYARI KITA BUK BOSS?!”

Teriakan itu membuat Prilly memiringkan kepalanya menatap Reno yang berjalan diikuti Ali di belakang.

“Nyari kita, ye?” Tanya Reno sembari duduk diatas meja.

Prilly mengabaikan Reno. Cewek itu malah berlari kearah Ali yang berdiri tegap dengan kedua tangan yang di masukkan kedalam saku celananya.

“Halooo!!” Sapa Prilly dengan senyum cerahnya.

Ali menunduk menatap Prilly yang lebih pendek darinya, cowok itu tersenyum kecil membalas sapaan Prilly.

Prilly berjinjit untuk menyamakan tingginya dengan Ali, walaupun masih jauh tinggian Ali. cewek itu memegang pundak Ali sebagai tumpuan membuat Ali mau tak mau harus sedikit membungkukkan badannya agar Prilly tak terlalu kesusahan.

Ali Alfikri [Selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang