Chapter 15 || Pesan WhatsApp

7.5K 636 14
                                    

Jangan lupa follow instagram:

Ali:@ali.fikrial_
Prilly: @prilly.alexaa
Reno: @sgtrenoo_

***

Prilly menutup kotak makanan yang telah habis, lalu menaruh benda tersebut di sampingnya.  Dengan senyum lebar, Prilly menoleh kearah Ali yang tengah meneguk air mineral.

Prilly melihat Ali yang sesekali meiliriknya lewat ekor mata dengan kening mengernyit.

"Kenapa?" tanya Ali sesaat setelah menghabiskan minumnya. Cowok itu mengelap bibirnya yang basah lantas membuang botol air mineral yang telah kosong tadi ke tempat sampah yang terletak tak jauh dari tempatnya duduk.

Prilly menggeleng, masih tersenyum walaupun tak selebar tadi.

"Masuk sekarang, Li?" Tanya Prilly sembari menatap jalan di depannya yang sudah mulai di padati dengan kendaraan.

Ali melirik jam tangan hitam yang di pakainya, kemudian menoleh kebelakang melihat teman-temannya yang masih heboh. Lantas Ali menggeleng pelan, "Nungguin mereka," kata Ali sembari menunjuk teman-temannya lewat lirikan mata.

Prilly mangangguk mengerti.

Cewek itu tersentak kaget merasakan getaran di saku rok nya, dengan dengusan pelan, Prilly mengambilnya lalu membuka pesan WhatsApp yang masuk ke notifikasi handphone dengan casing bergambar doraemon itu.

Altaasya(yur)

Lo dimana? Bentar lagi bel sayang...

Prilly terkekeh kecil, jemarinya hendak mengetik untuk mambalas pesan tersebut Namun gerakannya terhenti ketika mendengar suara bernada tak bersahabat itu menyindirnya.

"Situ disayangin, sini disayangin, banyak simpanan kayak nya."

Prilly menoleh dengan mata melotot kesal kearah Ali. Cowok itu sedang mengadah keatas, namun lirikan matanya mengarah kepada Prilly.

"Apaan, sih!" Prilly mendorong pelan lengan Ali.

Ali mencibir, wajahnya menghadap lurus kedepan, namun matanya melirik sinis Prilly yang kembali mengetik pesan. Telapak tangan Ali menjulur kearah Prilly. "Liat!"

Prilly menoleh sekilas kearah Ali,  "ganggu!" Kesal Prilly.

Ali melotot, lantas tangannya merebut kasar handphone Prilly membuat cewek itu memekik kaget. Prilly memajukan sedikit badannya untuk merebut kembali handohone miliknya, namun terhenti saat ditatap dengan tajam oleh Ali.

Cewek itu mendengus, Pipinya mengembung menandangkan sedang kesal.

"Siapa?" tanya Ali mengangat sedikit handphone Prilly.

Prilly mendengus kasar, "Tasya."

Ali menatapnya curiga, mata cowok itu memicing membuat Prilly semakin mencak-mencak ditempatnya.

"Seriusan! Itu Tasya, bukan cowok." Ujar Prilly.

Ali mengangkat bahu acuh, "Bisa aja, Namanya diubah jadi Tasya untuk penyamaran," Sahut Ali tak percaya.

Prilly menggeram, tangannya kembali merebut paksa handphone nya, lantas menghidupkannya lalu memperlihatkan Profil WhatsApp Tasya kepada cowok yang duduk disebelahnya ini.

"Mukanya nggak keliatan," Ucap Ali menunjuk foto itu.

"Coba liat kontak WA lo, ini profil Tasya."

"Kemaren Profil nya nggak kayak gini,"

"Ya, mungkin baru diganti." Prilly berusaha meyakinkan Ali.

"Bisa aja itu cowok kan?"

"Ini cewek! Ini Tasya!  Mana ada cowok foto di tepi kolam renang pake Dress kek gini!"

"Ada! Reno kalo di bayar buat foto kayak gitu pasti mau dia."

"KALO PERUMPAMAANNYA RENO YA BEDA LAH!!!" Seru Prilly kesal.

Ali menatap gemas Prilly yang mengembungkan pipinya lucu.

Ali tertawa pelan, cowok itu lantas memeluk Prilly dari samping yang tampak sudah sangat kesal. Dengan gemas, Ali mengacak rambut Prilly. "Iya, iya."

Prilly berusaha melepas rengkuhan Ali, namun semakin cewek itu berusaha melepaskan diri, Ali malah memeluknya semakin erat.

Prilly menghela nafas panjang, membiarkan Ali memeluknya.

"Cemburu nggak jelas, pacar aja bukan." Sungut Prilly.

"Kan kamu punya aku,"

"Merinding gue,"

Setidaknya, untuk saat ini Prilly masih menyayanginya.

Setindaknya, untuk saat ini, Prilly masih bersamanya.

Setidaknya, untuk saat ini Prilly masih tertawa bersamanya.

Ah, jika boleh jujur.

Ali bahkan jauh lebih dulu mencintai Prilly.

Sebelum perjanjian bodoh itu.

***

Next Pendek, sampai chapter 16.

Revisi: 19 Maret 2019

Ali Alfikri [Selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang