Chapter 43 || Kepindahan

6.9K 649 29
                                    

Prilly memegang jaket Ali saat cowok itu melaju kencang dengan motornya memebelah jalanan ibu kota.

Diam-diam di belakang, Prilly mengutuk Ali karena ulah cowok itu, rambut Prilly sampai berantakan.

"Bisa pelan dikit, nggak? Rambut gue udah kayak orang gila." Decak Prilly dengan suara meninggi karena berusaha menyamakan suaranya dengan suara angin.

"Nggak denger!" Sahut Ali setengah berteriak.

"Ngapain lo nyaut kalau nggak denger, bahlul!" Ketus Prilly sembari memukul lengan Ali.

Cowok beralis tebal itu memilih tak membalas ucapan Prilly. Namun Ali memelankan motornya setelah Prilly mencubit lengannya hingga terasa perih.

Ali terdiam. Mata cowok itu yang menatap tajam dengan fokus ke jalanan, mulai meredup. Tiba-tiba, perasaan cowok itu kembali gelisah yang sebabnya pun Ali tak tau kenapa.

Dengan menarik nafas panjang, Ali memegang sebelah tangan Prilly yang berpegangan di jaketnya, Ali pindahkan dengan memeluk pinggangnya.

Ali sendiri pun tidak mengerti, mengapa perasaannya bisa segelisah ini.

Ali menahan kuat tangan Prilly saat cewek itu mencoba menarik tangannya kembali.

"Biarin kayak gini, Prilly."

***

Prilly turun dari motor Ali saat cowok itu telah menghentikan motornya di depan pagar rumah Prilly. Dengan hati-hati, Prilly mulai turun dari motor Ali. kemudian menarik kaca spion motor cowok itu kearahnya untuk membenarkan rambutnya yang sedikit kusut.

"Gue masuk duluan, ya. Lo hati-hati." Pamit Prilly.

Namun, saat cewek itu hendak berbalik, dengan sigap tangannya di tahan oleh Ali kemudian cowok itu menariknya kebelakang membuat tubuh Prilly memutar penuh kearahnya.

"Kenapa, Li?" Tanya Prilly lembut saat melihat mata Ali yang meredup menatapnya.

"Perasaan gue nggak enak," Ali bergumam pelan.

Ali turun dari motornya. Cowok itu menunduk menatap Prilly yang lebih pendek darinya.

"Gue pengen meluk lo," Lirih Ali.

Prilly mendongak, cewek itu tersenyum kecil kemudian mengangguk dengan pelan. Dengan cepat, Ali memeluk Prilly. Prilly sedikit berjinjit, dagunya ia taruh diatas pundak Ali membuat tubuh Ali sedikit membungkuk agar Prilly tak kesusahan. Ali menenggelamkan wajahnya dileher Prilly. Memeluk cewek itu dengan mata yang memejam.

Ali mulai memundurkan tubuhnya melepaskan pelukan mereka. Cowok itu menarik nafas panjang, menetralkan detak jantungnya yang semakin cepat.

"Gue balik dulu,"

***

Ali menghentikan motornya di halaman rumah miliknya yang luas. Cowok itu dengan cepat turun dari motornya kemudian menaruh helm nya di atas motor.

Mata Ali menyipit menatap sebuah mobil dan motor yang terpakir rapi dihalaman rumahnya. Jantung Ali berdetak cepat, cowok itu mengenal dengan jelas siapa pemilik kendaraan beroda dua itu.

"Itu punya Dion."

Ali membulatkan matanya. dengan cepat, cowok itu berlari memasuki rumahnya. Membuka pintu dengan asal hingga menimbulkan suara pintu yang terbentur dengan dinding membuat seluruh perhatian orang-orang yang duduk di ruang tamu, beralih pada Ali.

Langkah Ali mulai memelan saat cowok itu mulai dekat dengan mamanya. Tangan Ali terkepal dengan mata yang menyalang marah menatap tiga orang yang duduk di depan Mama dan Ayahnya.

Ali Alfikri [Selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang