"Annyeong!!" sapa Rose begitu sampai di kelas dan bertemu dengan Jisoo.
"Nado Annyeong." sapa balik Jisoo ngalem.
"Annyeong yeoreobeon!" sapa Rose pada teman-teman kelasnya.
"Kau bersemangat sekali. Ada apa?" tanya Jisoo.
Habisnya sejak tadi Rose hanya terus tersenyum konyol di depan Jisoo.
"Nothing, I just happy that I can go to school today." kata Rose.
"Heol."
"Eoh, tuan Park Jimin belum datang, kau tidak bareng dengannya?" tanya Rose.
Jisoo menggeleng. "Aku tidak bertemu dengannya di halte."
"Hm..."
"Kemarin paman Hajoon datang ke rumahku." tukas Jisoo.
"Ha? Siapa?"
"Paman tiriku."
Rose tampak mencoba mengingat. "Ah, lalu?"
Jisoo terdiam. "Entah. Aku merasa ada yang aneh padanya. Ia jarang sekali ikut pertemuan keluarga rutin, padahal hanya tiga bulan sekali. Tapi tiba-tiba saja, dia datang ke rumah dan anehnya langsung mendatangi appa."
"Lho wajarkan?"
"Aniya. Tidak wajar menurut ku. Dia bilang begini sebelum pergi menemui appa, 'kita akan makan malam kalau semuanya lancar' tapi dia langsung pulang setelah menemui appa."
"Kau curiga pada pamanmu sendiri?" tanya Rose.
"Anirago. Aku hanya...sepertinya iya juga aku curiga padanya." Mereka sama sama terdiam.
"Nanti kau bicara saja pada Taehyung-ssaem, mungkin dia akan memiliki penyelesaian." saran Rose.
Jisoo mengangguk. "Iya, nanti aku akan datang menemuinya."
.
.
Jam istirahat, Jisoo menemui Taehyung-ssaem di rooftop gedung sekolahnya. Yang tau hal itu hanya Rose, Rose tidak ikut, ia harus mengurus sesuatu hal dengan klub cheersnya. Toh ini membahasa masalah intern keluarga Jisoo.
"Paman Hajoon?" tanya Taehyung-ssaem setelah Jisoo memberitahu topik pembicaraan mereka kali itu.
"Iya, ssaem. Apa ssaem bisa menyelidikinya? Aku merasa was-was dengannya." pinta Jisoo.
Taehyung-ssaem tertawa ia justru mengacak rambut Jisoo. "Tenang saja. Dia itu pamanmu meski tiri, tapi tak seharusnya kau curiga."
"Tapi..."
"Baiklah, baiklah. Akan ssaem usahakan oke? Kau bisa tenang sekarang." ujar Taehyung-ssaem.
Baru setelah mendengarnya, Jisoo bisa merasa lega. Firasatnya terus mengatakan tak nyaman dengan adanya paman Hajoon kemarin malam. Terlebih ia bilang hal seperti itu.
"Rose sudah masuk ya?" tanya Taehyung-ssaem kemudian.
"Hm, sudah. Saat tau dia sakit kemarin, aku benar-benar mencemaskannya." curhat Jisoo tiba-tiba.
"Tak usah khawatir, Rose itu anak yang kuat sejak kecil, meski ia punya penyakit sekalipun." hibur Taehyung-ssaem.
Jisoo diam. "Aku...hanya takut saja."
"Ssaem justru berterimakasih padamu Jisoo-ah. Karena kau teman pertama Rose yang begitu tulus tanpa memandang keluarganya."
"Aniyeo. Aku memandang keluarganya kok, dia itu orang kaya." bohong Jisoo.
Taehyung-ssaem justru tertawa. "Ah, masa? Sejak ssaem mengenalmu, kau itu tidak pandai berbohong tau. Apalagi soal perasaanmu pada Jimin."
Jisoo otomatis memukul lengan Taehyung-ssaem yang langsung mengaduh. "Sejak kapan powermu begitu kuat, Jisoo-ah?" gurau Taehyung-ssaem.
"Tentu saja. Aku inikan muridmu." bangga Jisoo.
"Tapi kau sudah jarang latihan denganku." Taehyung-ssaem menoyor kepala Jisoo pelan. Lalu mereka berdua tertawa.
Memang Taehyung-ssaem adalah guru Jisoo, baik guru di Seonwol juga guru Taekwondonya, sabeumnim. Pertama kali Jisoo mengenal Taehyung-ssaem itu belum terlalu lama, saat ia kelas 2 SMP. Tepat setelah kejadian itu.
Dan saat itu juga, Jisoo tau kalau Taehyung-ssaem ternyata kenal dengan Rose.
Taehyung-ssaem mengajarkan Taekwondo pada Jisoo, dan untungnya Jisoo mudah mempelajarinya. Itu untuk sebagai perisai dengan extranya, Taehyung-ssaem adalah pengawalnya.
Makanya, Jisoo dekat dengan Taehyung-ssaem. Beliau juga masuk menjadi guru di Seonwol saat Jisoo dan Rose masuk kesana. Salahsatu cara agar bisa mengawasi Jisoo juga. Tapi begitu memasuki SMA pengawasan Taehyung-ssaem tidak terlalu ketat seperti sebelumnya.
Karena Jisoo merasa sudah tak ada hal yang perlu dilindungi lagi, toh ia juga sudah dewasa dan Taehyung-ssaem mau tak mau harus tetap professional dengan pekerjaannya sebagai guru Seonwol.
"Jisoo, oppa!" panggil sebuah suara.
Baik Jisoo dan Taehyung-ssaem menoleh. Sana menyusul mereka rupanya.
"Yaa, kenapa kau memanggilku oppa?" protes Jisoo langsung.
"Jangan memanggilku oppa di sekolah, Rose-ah. Dan kenapa aku harus dipanggil setelah Jisoo?." tegur Taehyung-ssaem.
Rose hanya memberi cengiran khasnya. "Gomen ne." ucapnya. Ia langsung menempel pada Jisoo. "Karena Jisoo lebih berharga dari oppa, tau." katanya menjawab pertanyaan Taehyung-ssaem.
"Majjayeo." sahut Jisoo setuju.
"Yaa, kalian ini!" geram Taehyung-ssaem.
Rose tertawa. "Oppa sih, tidak menjenguk ku saat aku sakit, urusi saja terus kertas-kertas mu itu." Yang dimaksud adalah pekerjaannya sebagai guru. Jisoo hanya tertawa melihat tingkah sahabatnya yang menuntut pehatian lebih.
J
"Rose-ah, kau kan tau aku harus professional sebagai guru. Aku tidak bisa terus menjadi oppa mu seharian penuh, arraseo?"Rose hanya memasang wajah cemberut. "Ia jelas tau, ssaem. Tapi ssaem juga lebih mementingkan kertas-kertas itu daripada mengantarku pulang saat pulang telat karena jadi perwakilan kelas."
Taehyung-ssaem mengurut jidatnya. Ia selalu pusing kalau dua yeoja ini sudah menyerangnya begini. Ia pasti selalu kalah. Yang satu adalah kewajibannya untuk melindunginya, Jisoo. Dan yang satu adalah kewajibannya untuk menyayanginya, Rose.
Eoh, belum dikasih tau ya? Taehyung-ssaem sama Rose itu kekasih. Ya, pacaran. Anniyeo. Bukan hubungan terlarang antara murid dengan guru, tapi mereka jadian saat terhubung dengan Jisoo. Rose sendiri awalnya tidak terlalu setuju dengan Taehyung-ssaem menjadi guru kontra di Seonwol.
Taehyung-ssaem itu tetangga Rose sejak kecil cuman pindah begitu Taehyung menjadi anak SMA sementara Rose saat itu masih kelas 6 SD. Dan Rose sendiri kaget saat mengetahui Taehyung menjadi pengawal Jisoo sahabatnya di SMP.
***
Nah tuh, udahkan terjawab hubungan Taehyung-ssaem sama dua yeoja bersahabat itu? Hehe, kalian nyangka gak sih sebelumnya?
Yah gimana author ajalah~
Btw, thanks ya buat yang udah rela rela ngevote dan ngecomment di sini
Jangan lupa buat vote☆&comment lagi, gais. Tunggu lanjutannya ya
Saranghae^^
Cr. Ash
KAMU SEDANG MEMBACA
For Along Time [JimSoo]
Fanfiction'Kurasa memang lebih baik dulu saat aku hanya melihatmu dari jauh...' Jisoo yang merahasiakan identitas keluarganya dan harus melihat orang-orang yang disayanginya kembali terlibat masalah bersamanya... Apa yang harus ia lakukan? Disaat ia berfikir...