pt. 14

1.3K 167 2
                                    

Paginya, Jisoo sudah melihat saja sosok Jimin di halte. Aneh, mungkin karena sekarang nyaris setiap hari bertemu dan karena kemarin Jimin tak sekolah membuat Jisoo begitu merasa kangen. Pagi itu sudah tak terasa hawa dingin, jadi baik Jisoo atau Jimin tak memakai mantel ataupun syal lagi.

Aish, jadi teringat dengan chattingan semalam. Batin Jisoo.

"Annyeong, Jimin." sapa Jisoo, tanpa sadar ia menyapa Jimin untuk pertama kalinya.

Jimin menoleh dari halaman buku yang dibacanya. "Eoh, nado annyeong." Ia menggeser duduknya memberi space untuk Jisoo duduk.

"Kau senang membaca buku ya?" tanya Jisoo setelah duduk. Sudah sejak lama ia penasaran.

"Begitulah." jawab Jimin singkat. "Tahun lalu aku nyaris jadi langganan perpus sekolah."

Jisoo mengulum senyum. Ia jelas tau hal itu. Karena tahun lalu Jisoo adalah penunggu tetap perpus sekolah setiap jam istirahat kedua karena Rose harus latihan Cheers menghadapi lomba tingkat pusat. Dan ia sering mencuri padang ke tempat Jimin biasa duduk.

"Aku membawa catatan hari kemarin. Nanti pulang sekolah kau copy-kan saja."

"Oke. Kau mau menemaniku mengcopy-nya?" tawar Jimin.

Jisoo menggeleng. "Kau mengcopy catatan sementara aku harus mengawasi piket, Jimin." tolak Jisoo.

Jimin mengerucutkan bibirnya. Ah, ia terlihat imut sekali saat ini. "Kalau cemberut seperti itu aku jadi ingin memberikan lolipop untukmu." Jisoo tertawa geli.

Jimin menatapnya. Membuat Jisoo mendadak berhenti tertawa. Mereka saling bertatapan, menjebak. Tapi jadi buyar saat mendengar suara mesin bus berhenti, busa yang akan membawa mereka menuju Seonwol.

.

.

.

.

.

Jam istirahat kedua datang, Rose kali ini harus pergi dengan klub cheers mengurus pergantian ketua klub cheers. Jimin tak ada di kelas. Jam istirahat ini biasanya murid Seonwol semua pada bermain bukan waktu makan.

Jisoo memutuskan untuk pergi ke perpustakaan. Sejak hari pertama sekolah ia jadi jarang datang ke sana.

"Eoh, Jisoo-ah." sapa Hani-ssaem pustakawan Seonwol terkejut saat melihat Jisoo.

Jisoo tersenyum lebar. "Ku fikir ssaem akan lupa padaku karena aku lama tak datang kemari." kata Jisoo.

Ia masuk ke dalam bilik dimana pustakawan biasa berjaga. "Buktinya aku tidak. Kali ini Park Rose tidak mengikutimu?"

Jisoo menggeleng. "Dia mengurus sesuatu."

"Ah, ku dengar dari Taehyung-ssaem kau jadi anak kelasnya sekarang ya?"

Jisoo mengangguk. "Ah geurae. Apa ssaem tidak lapar? Kau biasanya makan jam istirahat kedua begini bukan?" tanya Jisoo mengingat kebiasaan Hani-ssaem.

"Ah, majjayeo. Aku baru ingat." serunya. "Karena kau jarang kemari menggantikanku, aku jarang makan siang karena tak ada yang menggantikan ku."

"Sekarang ssaem bisa makan dengan tenang karena aku akan menggantikanmu." ujar Jisoo.

Hani-ssaem mengiyakan dan langsung pergi keluar dari perpustakaan. Jisoo berdiri dari kursinya. Ia berkeliling untuk merapihkan beberapa buku yang berada di meja baca.

"Jisoo." panggil sebuah suara.

Jisoo menoleh. Seulgi. Yeoja itu berjalan menghampirinya tapi Jisoo mengabaikannya dengan lanjut merapihkan buku-buku di rak.

For Along Time [JimSoo]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang