last bonus^^

1.4K 149 25
                                    

Mendapat pesan dari Jisoo yang setuju Jimin langsung mempercepat kerjanya. Saat ini ia sedang berada dalam gedung yang akan menjadi kantor cabang perusahaannya di Perancis. Ia hanya sedang memeriksa beberapa hal, karena sebentar lagi perusahaannya akan segera diresmikan.

Ia bukannya mengkhayal. Tapi ia sudah berencana. Ia akan memastikan sesuatu hal malam ini terhadap Jisoo, setelah itu ia akan memilih rencana mana yang akan ia jalankan setelahnya.

Jimin melihat jam tangannya, masih dua jam lagi, ia sengaja untuk memberi waktu cukup banyak agar selain ia bisa menyelesaikan tugasnya. Ia ingin Jisoo bisa beristrahat dulu sebelum bertemu dengannya.

.

.

.

.

.

Jisoo keluar dari taksi yang membawanya dari Paris ke taman Pont des Amours. Ia mulai melangkah berjalan, malam ini sedikit berangin karena itulah Jisoo memakai mantel. Jadi Jisoo hanya terlihat memakai mantel dan stocking hitam dan kakinya memakai heels yang tidak terlalu tinggi.

Begutu memasuki kawasan, Jisoo terpukau. "Woah..." decaknya kagum.

Bangunan disana masih alami, alaminya karena masih arsitektur aslinya yang dipondasi batu masih terlihat. Bentuk atap rumah, jendela hingga pintu, masih aslim rasanya Jisoo seperti masuk dunia dongeng yang biasa ia tonton saat kecil dulu.

Jisoo melangkah. Wah ia baru benar merasa menyesal tinggal cukup lama di Perancis tapi tak tau tempat ini. Yah, memang sih ia tau jika Perancis itu bisa dibilang negri dongeng, tapi ia tak pernah membuktikannya. Karena apa, ia disana hanya untuk pelarian.

Jalan-jalan disini memang berbelok landai membuat orang yang menapakinya penasaran apa yang akan ia lihat selanjutnya. Ditemani dengan pot-pot bunga yang indah. Di ujung jalan sana Jisoo bisa melihat sebuah jembatan yang landai. Ia merasa tertarik untuk kesana.

Betapa menakjubkannya, saat Jisoo melihat apa yang ada di depannya. Ia berjalan mendekat ke pagar jembatan yang hanya sepinggangnya itu. Sungai kecilnya terlihat berwarna warni. Akibat pantulan cahaya lampu dari pot bunga yang tergantung sepanjang jalur sungai itu.

"Huwaaa, daebak! Jinjja! Ini keren....!!" Mengertilah ia sekarang kenapa banyak orang yang menyebut negri ini negri romantis, karena memang tempat seperti ini sangat bagus untuk datang bersama pasangan.

Jisoo merogoh tasnya untuk mengambil ponsel dan mengabadikan pemandangan di hadapannya. Tapi saat sedang memfokuskan kamera ponselnya, beberapa tetes air jatuh di atas kepalanya.

"Hujan?" gumam Jisoo menengadahkan tangannya. Barulah terasa tetes air jatuh di telapak tangannya.

Jisoo memandang kecewa, ia tak bisa mengabadikannya. Tak masalah, mungkin lainkali ia bisa, yang penting sekarang ia berteduh dulu kalau tidak besok ia bakal jatuh sakit. Hari ini masalahnya kegiatannya melelahkan.

Jisoo sudah bersiap berlari dengan salahsatu tangannya melindungi kepala dan yang lainnya memegangi tasnya, ia berlari perlahan, di depannya berdiri seseorang yang membawa payung Jieoo tak tau ia seorang namja atau yeoja karena ia fokus berlari.

Saat ia berlari melewati orang itu, tangannya yang memegang kuat tasnya ditahan. Membuat Jisoo berhenti berlari. Saat Jisoo berbalik untuk meminta dilepaskan tangannya karena hujan mulai terlihat serius, orang itu mengarahkan payungnya sehingga berada diatas kepala Jisoo.

Jimin.

Ia tersenyum. "Jangan berlari saat hujan, nanti kau bisa kebasahan dan kedinginan lalu kepeleset." kata Jimin. "Mianhae, aku telat."

For Along Time [JimSoo]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang