pt. 20

1.2K 160 10
                                    

Hari itu pulang sekolah terpaksa Jisoo harus pulang duluan. Tugas mengawasi piket terpaksa harus ia serahkan pada Jimin seorang diri.

Jisoo melangkah dengan langkah pelan dan lemas. Ia menghela nafas. Salahnya juga kemarin tak bisa mengelak dari Seulgi. Untungnya tadi ia bisa terlelap pulas di UKS kalau tidak mungkin pulang sekolah ini ia harus diantar oleh Taehyung-ssaem.

Jisoo duduk di kursi halte, mungkin harus menunggu sedikit lama karena bus putaran pertama sudah berangkat sejak jam pulang sekolah selesai. Jadi ia harus menunggu putaran bus yang kedua.

"Unnie!" Jisoo di sapa seseorang, yeoja berseragam SMP. Rasanya ie mengenal wajahnya.

"Kau sudah lupa padaku? Aku yeoja yang berhutang padamu beberapa hari lalu. Ingat? Park Sohyun, siswi SMP Hyeoseok!" seru yeoja di depannya sumringah.

"Chankkaman! Ah, aku ingat, kita beberapa hari lalu berkenalan bukan?" seru Jisoo teringat.

Sohyun mengangguk antusias. Ia duduk di sebelah Jisoo yang kosong. "Wah kebetulan sekali kita bertemu. Unnie, aku ingin membayar hutangmu boleh?"

Jisoo menggeleng sambil tersenyum. "Anniyeo. Tidak perlu."

"Eoh, ayolah unnie. Aku sudah berjanji pada diriku kalau bertemu denganmu lagi, aku akan membayarnya." katanya mulai mendebat.

"Andwae..." tolak Jisoo lagi.

"Jebal?" mohonnya. Jisoo menatap ragu, ia sendiri kurang suka jika masih memiliki hutang pada seseorang.

"Ah, begini saja. Kalau unnie keberatan aku menggantinya dengan cash lagi, bagaimana kalau unnie ku buatkan cake? Aku jago soal membuatnya." serunya masih tak menyerah.

"Geuraesseo. Aku akan terima cake mu itu." setuju Jisoo tanpa pikir panjang.

"Keol!" seru Sohyun semangat. "Unnie kau bisa percaya buatan ku enak. Tapi bagaimana aku bisa menyerahkannya?" tanyanya.

Jisoo ikut berfikir. "Kalau di halte ini lagi bagaimana?" usulnya.

Sohyun mengangguk antusias. "Oke. Besok pulang sekolah aku akan menunggumu disini dengan kuenya. Eoh, bis ku sudah datang!" Ia berdiri.

Jisoo ikut menoleh ke arah datangnya bus. Itu bus yang akan ia naiki juga. "Well, kita searah." gumam Jisoo.

***

Suara pintu terbuka dan tertutup dengan sendirinya kembali. Sohyun langsung berlari kecil, ia tau itu kakaknya yang baru pulang. Cukup senang baginya, kakaknya pulang larut karena tanggung jawab disekolah daripada seperti kebanyakan namja SMA yang pulang telat entah darimana.

"Oppa, annyeong!" sapanya ceria.

"Eoh, annyeong." balas Jimin.

"Oppa, kau tau tidak? Aku bertemu lagi dengan unnie yang menolongku saat itu." cerita Sohyun.

"Jjinjja? Lalu?" tanya Jimin meski tak terlalu penasaran. Ia berganti memakai sandal rumah.

"Besok kami janjian di halte dekat sekolah, aku akan memberikannya cake atau bolu apapun itu sebagai tanda terimakasih. Habisnya dia tak ingin aku menggantinya." lanjut Sohyun sambil memainkan celemeknya.

"Heol. Berhati-hatilah, aku tak mau kau dimanfaatkan olehnya nanti."

"Tapi oppa, aku sedikit cemas padanya. Saat bertemu dengannya tadi ia terlihat lemas seperti sakit, apa besok ia akan sekolah?" Sohyun mengabaikan perkataan Jimin.

Kakaknya itu menatap bingung pada adik yeojanya. Heran. Kenapa harus sekhawatir itu dengan seseorang yang bahkan tidak terlalu kau kenal. Jimin hanya berharap adiknya tidak akan dimanfaatkan oleh noona itu atau siapapun.

Malamnya selesai makan malam, sementara Jimin bersantai di depan tv, Sohyun kembali memakai celemeknya. Perlahan dari arah dapur tercium wangi manis yang menyenangkan. Adiknya itu benar-benar serius, semoga saja noona itu juga menanggapinya dengan baik.

"Sohyun-ah, kau membuat kue seharum ini. Tapi kenapa kalau membuat makanan sehari-hari rasanya selalu gagal?" seru Jimin dari depan tv.

"Terserah. Yang penting, oppa tetap memakannya dan tidak keracunan bukan?" balas Sohyun berteriak dari dapur.

Tak biasanya Sohyun menanggapi komentarnya terhadap masakannya sesantai itu. Biasanya yeoja itu akan mencak-mencak marah padanya dan Jimin harus mengalah karenanya. Sepertinya noona itu patut diacungi jempol.

.

.

.

.

.

Keesokan paginya, Jisoo berangkat dengan keadaan tubuh yang fit dibanding kemarin. Semalam ia tak mengerjakan tugas pelajaran apapun untuk hari ini, karenanya ia berangkat lebih pagi dari biasanya dengan niat mengerjakan tugas disekolah secepat mungkin. Jadi tak heran jika tak ada Jimin yang stay di halte biasa.

Jisoo naik bus di ikuti seorang namja pekerja kantor yang sudah pantas dipanggil ahjusshi. Memang sejak Jisoo datang ke halte pun, hanya ada ia dan ahjusshi itu disana. Dan Jisoo juga tidak perlu heran mereka satu bus karena memang bus itu pergi ke arah kota dimana kantor-kantor berada.

Jisoo mengeluarkan ponselnya untuk menghibur diri. Ia memutuskan untuk chattingan dengan Rose mengusir sepi tapi ada chat masuk padanya, dari Jimin.

Jimin

Annyeong partner! >.<

Jisoo

Nado annyeong. Ada apa sepagi ini mengirimiku pesan?

Jimin

Ani, aku ingin memberitahu kalau kau berangkat tak melihatku di halte hari ini, karena aku berangkat pagi

Jisoo

Geureomnika?

Jimin

Ya, sedang mengejar tugas. Kau mungkin sekarang belum mandi :v

Jisoo

Huuu, sok tau! Sana kerjakan tugasmu

Jimin 

Siap nona

Heol, ternyata Jimin sudah di kelas juga hari ini? Kenapa bisa kebetulan yang sama? Fikir Jisoo.

***

Jisoo menggeser pintu belakang kelas dan satu satunya orang di dalam menoleh dan melihatnya terkejut. Ia berjalan duduk di kursi sebelah orang yang masih memandangnya bingung.

"Kau...jangan bilang langsung berangkat ke sekolah begitu menerima pesanku?" tanya Jimin.

Jisoo melempar senyum, ia mengeluarkan semua buku pelajaran yang ada tugas untuk hari itu. "Aniya. Aku belum mengerjakan tugas karena semalam tertidur sebelum waktunya."

"Ah geuraessaeo. Apa kau sudah lebih baik dari kemarin?" Jimin menanyakan kabarnya.

"Tenang saja. Sekarang lebih baik jangan cemaskan aku lagi, cemaskan saja tugasmu itu." ledek Jisoo.

"Heol, Jisoo-ah, kau meledekku? Kita lihat saja siapa yang akan lebih dulu menyelesaikannya."

***

Yahopp!

Author ngetik ini sambil denger lagu 마지막처럼-BLACKPINK (As If Its Your Last) dicampur nonton WINXeu yang peri peri kurus itu loh. Jadi otak ngeblank, jadinya part nya gak panjang like before and before

Btw authornya mau kasih tau nih, bentar lagi mau sampe klimaks ceritanya jadi selalu waiting ya ;)

Eh sambil waiting mending sambil vote, oke? Juga ditunggu komentarnya

Mata ashita^^

Cr. Ash

For Along Time [JimSoo]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang