pt. 2

2.6K 282 8
                                    

Nama Jisoo ada di kolom kelas 2-2. Ia segera keluar dari kerumunan murid Seonwol yang ingin melihat nama mereka dan calon kelas. Sekarang ia harus berjalan ke kelas barunya, 2-2.

Semoga tahun ini aku bisa satu kelas dengan Rose, doa Jisoo dalam hati.

Seperti langsung dikabulkan, Jisoo mendengar sebuah suara memanggilnya dengan suara ceria dan senang.

"Jisoooo...."

Belum sempat Jisoo menoleh, orang yang memanggilnya sudah memeluk dari belakang. Atau kebih tepatnua mencekik?

"Rose...lepas, aku..susah bernafas."

Rose terkekeh. Ia segera melepaskan lengannya. Kenalkan, ini Park Rose sahabat Jisoo sejak SMP. Dia berusaha keras untuk diterima di Seonwol agar satu sekolah lagi dengan Jisoo.

"Tahun ini...kita sekelas!!" serunya ceria berlebihan.

Jadi, pagi itu Jisoo menginjakkan kakinya di kelas baru bersama Rose. Berbeda dengan tahun lalu mereka berbeda kelas. Begitu masuk, Rose langsung dikelilingi murid Seonwol yang segera akan menjadi teman sekelas mereka tahun itu.

Eoh, benar. Rose salahsatu siswi famous di Seonwol. Meski dulu ia masih kelas 1 tapi ia sudah menjadi flyer di klub cheers. Juga ia orang yang baik, karena itu ia mudah dekat dengan orang.

Jisoo lewat begitu saja. Ia langsung berjalan ke pojok kelas dekat jendela. Jisoo mengambil duduk di meja sebelah meja sudut dekat jendela. Ia sisakan untuk Rose.

Di depan Rose berusaha melepas diri, sampai akhirnya ia berhasil. "Ribet sekali. Mereka menanyaiku hal yang sama." bisiknya.

Jisoo tertawa saja mendengarnya. Rose justru mengambil kursi kosong di depan Jisoo bukan yang disebelahnya.

Kali ini keanehan kembali terjadi. Sekarang bahkan nyaris seisi kelas tergiring ke sisi kelas yang langsung ke koridor. Anak kelas yang sebelumnya mengerubungi Rose kini berebut untuk berdiri di depan pintu.

Karena penasaran, Jisoo dan Rose ikut menoleh. Mata Jisoo langsung bisa melihat penyebab suasana tenang itu berubah. Jimin tengah berjalan di koridor.

"Apa Jimin anak kelas kita? 2-2?" seru seseorang di dalam kelas.

Bohong. Tapi benar saja, Jimin menerobos anak kelas yang mengerubungi pintu kelas 2-2 sambil menebar senyum. Rose langsung berbalik menatap ke arah Jisoo.

"Jangan, Rose. Aku tak mau kau melakukan apapun itu yang ada di kepalamu." kata Jisoo membaca mata Rose.

"Pangeran, apa kau anggota kelas 2-2?" tanya sebuah suara.

Jisoo dan Rose kembali meperhatikan, hanya dari kursi mereka saja. Di depan kelas Jimin dilakukan sama seperti tadi pada Rose, hanya lebih padat dan banyak.

Jimin tersenyum. "Aku juga anggota kelas 2-2 tahun ini. Jadi, mohon bantuannya." jawabnya.

Hampir semua di kelas bersorak bahkan Rose pun, kecuali Jisoo. Jisoo terserang shock tiba-tiba. Apa ini mimpi? Aku sekelas dengan Jimin?

"Aku akan berusaha jadi teman sekelas yang baik untukmu, pangeran!" sahut seseorang diikuti dengab yang lain.

"Terimakasih. Aku juga akan berusaha jadi teman kelas yang baik." balas Jimin.

Kemudian ia berjalan, seperti benar pangeran, mereka membuka jalan. Jimin berjalan ke barisan dekat jendela. Mendadak Jisoo seperti peramal, ia punya firasat mengatakan ia tau alasan Jimin berjalan di barisan itu. Di barisannya.

Benar saja. Jimin langsung duduk di kursi kosong sebelah Jisoo, yang sebelumnya Jisoo sisakan untuk Rose. Rombongan Jimin mengikutinya, sampai Jisoo dan Rose harus menggeser meja mereka.

For Along Time [JimSoo]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang