pt. 24

1.2K 145 16
                                    

Sorry author lama ngeup nya
Kemarin kemarin udh mau up
Cuman saya sedang sibuk dan lelah
Jadi baru sempat
Miannhaaaeee



Pagi itu Jisoo berangkat seperti biasa, ia berangkat dengan mood yang entahlah ia sendiri tak tau, mungkin senang. Kemarin ia main ke rumah Jimin dan ternyata tanpa dikenalkan pun Jisoo sudah mengenal adiknya, Sohyun.

Pertama kali baginya main ke rumah seorang namja, karena biasanya ia main hanya ke rumah Rose itupun di dampingi Taehyung. Tapi khusus kemarin saja, Jisoo meminta agar Taehyung tidak mengawalnya terlalu dekat.

Senyum terus mengembang di wajah Jisoo, ia ingin membagi kebahagiaannya ini dengan Rose. Saat sampai di halte, Jisoo sempat merasa bingung karena Jimin tak ada. Padahal biasanya Jimin memang sudah standby di halte lebih cepat darinya. Rasanya... mungkin baru kali ini. Tapi Jisoo mulai merasa resah setelah tak jauh lagi bus menuju sekolah mereka terlihat.

"Jimin, eoddiseo?" gumam Jisoo pelan.

Bus berhenti di halte, pintu terbuka otomatis. Jisoo tak langsung berdiri dari duduknya ia membiarkan orang lain untuk naik lebih dulu. Hingga semuanya sudah naik, Jisoo justru terpaku di depan pintu bus. Ia terdiam.

"Agashi, naik tidak?" teriak sang sopir mengejutkan Jisoo, ia langsung naik setelah menyadari bahwa ia terdiam.

Ah, mungkin Jimin berangkat sedikit lebih telat hari ini, fikir Jisoo berusaha positive thinking. Ia duduk di bus berusaha dengan santai meski hatinya sedikit mencemaskan Jimin.

Begitu tiba di sekolah, Jisoo sama sekali tak merasakan hal aneh. Ia masuk ke dalam kelas dan berjalan menuju kursinya yang seharusnya sudah ada Rose duduk manis di bangku di depan kursinya, seperti biasanya. Tapi Jisoo hanya melihat kursi kosong seperti kebanyakan kursi di kelas itu.

Jisoo menyimpan tasnya dimeja. Tumben sekali Rose belum sampai, padahal dia semangat banget kalo berangkat ke sekolah?tanya hati Jisoo bingung.

"Jisoo-ya!" panggil salahsatu teman kelasnya.

Jisoo kembali pada kesadarannya, ia menoleh. "Ada apa?" tanyanya.

"Ini, ada sedikit masalah sama lemari kelas. Tadinya kami ingin minta tolong pada Jimin." jujur teman sekelasnya yang disahuti oleh beberapa orang.

Jisoo berdiri dari duduknya ia tersenyum. "Geureom. Lalu apa yang salah?" Jisoo mengikuti langkah teman-temannya itu.

Jadilah pagi itu Jisoo dan teman-teman sekelasnya sibuk melaporkan kerusakan lemari kelas yang isinya dokumen dan alat kelas. Ada kerusakan kecil disana pada engsel pintunya. Cukup memakan waktu mengurusnya.

Memang pada awalnya mereka ingin meminta tolong pada Jimin karena Jimin perwakilan kelas dan seorang namja rasanya kurang pantas saja kalo minta tolong pada seorang yeoja, bukannya mereka tidak mengakui Jisoo sebagai perwakilan kelas.

Hingga urusan itu selesai dan jam pelajaran dimulai diawali dengan pelajaran Taehyung-ssaem.

"Jadi, kalian benar-benar tidak mengetahui kabar Jimin dan Rose?" tanya Taehyung-ssaem menyimpulkan setelah mengabsen semua murid.

Satu kelas hening dan terdiam. Sama sekali tak ada yang tau tentang alasan ketidakhadiran keduanya. Bahkan Jisoo merasa aneh dengan Taehyung-ssaem, masa iya ssaem juga tak tau apapun soal Rose tak datang hari ini?

Ini aneh.

.

.

.

.

.

Jam istirahat, bel selesai berbunyi dan Jisoo selesai membereskan barang-barangnya dimeja. Ia akan menemui Taehyung-ssaem, ingin bertanya beberapa hal yang tak beres tentang pagi ini.

For Along Time [JimSoo]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang