pt. 22

1.1K 169 19
                                    

Jisoo mengitari pandangannya ke seluruh penjuru ruangan besar itu. Ia yakin begitu melihat tampak luar rumah Jimin alias keluarga Park, jelas ia bukanlah orang biasa saja. Mungkin bisa dibilang rumah Jimin tak beda jauh dengan rumahnya.

Ia tau bagaimana rasanya dipandang aneh oleh seseorang hanya karena kekayaan keluarganya, karena itu tadi Jisoo tidak menunjukkan ekpresi terkejut sama sekali. Dan sekarang ia berada di ruangan yang seperti ruang keluarga rumah itu.

Sebuah foto keluarga ukuran besar terpampang di salahsatu sisi dinding. Jisoo tak perlu memicingkan mata untuk melihatnya dengan jelas karena itu adalah foto yang cukup besar. Ia bisa menebak siapa saja di foto itu, mulai dari tuan Park dan nyonya Park selaku orangtua Jimin, lalu Jimin dan seorang yeoja dengan wajah manis.

Hm? Rasanya tak asing dengan wajah tersebut? Apa ia pernah mengenalinya? Jisoo berfikir keras untuk mengingatnya. Tiba-tiba dari tas kecil yang sejak tadi masih tersampir di bahunya bergetar akibat getaran dari ponselnya.

Incoming call...

Sohyun

Jisoo mengerutkan keningnya. Sohyun... Sohyun... Ah, yeoja SMP itu. Jisoo jadi teringat ia memiliki janji dengannya setelah pulang dari rumah Jimin ini. Segera Jisoo mengangkatnya.

"Yeobeosaeyeo." angkat Jisoo.

"Yeobeosaeyeo, Jisoo-unnie." sapa Sohyun balik dengan ceria. Membuat Jisoo tersenyum.

"Ada apa menelponku? Bukankah masih lama untuk bertemu?" tanya Jisoo sekaligus.

Di seberang Sohyun terkekeh kecil. "Aniya. Aku hanya ingin bertanya, unnie kau suka kue apa? Biar nanti ku buatkan untuk menyuguhi mu." jawab Sohyun.

"Eoh, shireoyeo. Aku tak mau merepotkanmu. Lagipula kita kan akan membuat pie." tolak Jisoo halus.

"Eoh, come on unnie. Kalau begitu, kau ingin minum apa? Akan ku buatakan, please jangan menolaknya." Sohyun langsung memberi ancaman.

Jisoo tertawa kecil. Ia melihat Jimin sudah kembali dengan nampan berisi dua gelas tinggi berisi cairan merah dan sepiring hidangan. "Hm. Aku suka susu, tapi kalau bertamu apapun yang disajikan akan ku terima."

Jimin bertanya melalui gerakan matanya, Jisoo hanya menyengir lebar dan meminta izin untuk pergi ke ruang depan. Jimin mengangguk sehingga membuat Jisoo pergi dari duduknya.

"Jjinjja? Kalau jus bagaimana? Kebetulan karena ini Minggu, jadwalnya oppa dan aku minum jus." ujar Sohyun sumringah.

"Call. Apa ada hal lain yang ingin kau katakan?" tanya Jisoo.

"Anniyeo, ehm. Tapi unnie kau suka jus apa?"

"Aku suka semua jus kecuali nanas." jawab Jisoo cepat.

"Oke. Annyeong!" Jisoo bisa membayangkan Sohyun yang mengangguk.

"Hm. Annyeong."

Jisoo kembali ke ruang dimana Jimin sudah menunggunya. Ia tampak memperhatikan layar tv di depannya tapi begitu menyadari kehadiran Jisoo ia langsung menoleh dan tersenyum.

"Sepertinya panggilan penting?" Jimin berkomentar pada Jisoo.

"Penting bagi yang menelpon, ia sepertinya sangat senang aku memenuhi keinginannya ." Jisoo mengambil duduk di sebelah Jimin setelah Jimin menggeser duduknya dan mengkode agar Jisoo duduk.

"Sekarang kita mau ngapain?" tanya Jimin pada Jisoo, membuat Jisoo menoleh bingung ke arah namja yang terlihat sama bingung dengannya.

"Hm, aku mengundangmu untuk main di rumahku. Tapi aku tak punya ide sama sekali harus melakukan apa. Kau mau bertemu adikku?"

For Along Time [JimSoo]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang