//Flashback-On\\
4 tahun yang lalu.
Itu adalah hari Minggu yang tak akan pernah Jisoo lupakan. Mungkin tak akan dilupakan oleh Rose, Taehyung-ssaem dan Seulgi juga. Yang menyebabkan perasaan bertambah sayang, khawatir dan benci.
Hari itu Jisoo sudah janjian dengan Rose. Rose memaksanya untuk main keluar layaknya seorang sahabat berjalan dan berbelanja bersama. Padahal Rose baru dekat dengan Jisoo beberapa bulan saja tapi ia sudah menempel seperti kerak.
Jisoo jelas saja semangat penuh menyambut hari itu. Tanpa tau apa yang akan terjadi. Ia memilih baju dengan semangat, padahal itu bukan kencan. Tapi memang begitulah dia.
Setelah sepanjang umurnya dia tak memiliki teman karena selalu dipandang sebelah mata saja, kali ini berbeda. Jisoo dimasukkan ke SMP umum jadi tak ada yang tau siapa dirinya, masuk sekolah umum sudah cukup membuat Jisoo senang. Ia tak perlu harus memiliki teman atau grup sahabat.
Tapi berbeda dengan Rose. Padahal Jisoo anak yang diam di kelas tapi Rose tak berhenti-berhentinya mendekati saat mereka satu kelas saat tahun ke 2 SMP. Jadinya Jisoo menyerah, ternyata mengasyikkan juga punya teman ceria yang terlihat tak memiliki kelelahan sama sekali seperti Rose.
Jisoo memutuskan memakai pakaian yang sederhana. Ia memakai setelan baju tanpa lengan berwarna hijau pias dengan kerah kupu-kupu dan rok diatas lutut berwarna putih. Yang ia bawa hanyalah tas kecil berisi dompet, ponsel dan tisu.
"Bersenang-senanglah." kata nyonya Kim begitu melihat Jisoo tampak siap.
Jisoo tersenyum. "Aku akan pulang sebelum tengah hari."
"Berhati-hatilah di jalan." pesan tuan Kim. "Ah, chagi-ya aku khawatir pada bayi kita ini. Firasatku merasa tak enak." keluh tuan Kim pada istirnya.
Nyonya Kim menyikut perut suaminya itu. "Tenang saja. Putri kita jago beracting, tak akan ada yang mengenali siapa dirinya."
Jisoo tau pasti berat sekali kedua orangtuanya membiarkan dirinya pergi tanpa pengawalan sama sekali. Tapi itu adalah permintaan pertama Jisoo selama hidupnya. Karena mereka memasukkan Jisoo ke SMP umum saja sudah khawatir setengah mati.
"Aku pergi." pamit Jisoo.
Ia menaiki bus, Rose sudah berjanji akan menunggu di jam taman kota tapi Jisoo tak enak jika sahabatnya itu menunggu dirinya jadi Jisoo juga berangkat lebih cepat dari jam janjian.
"Rose-ah!" teriak Jisoo begitu melihat sosok manis yang duduk di sebelah jam taman.
Rose menoleh ia wajahnya tampak cerah sekali saat melihat Jisoo berlari kecil ke arahnya. Ia tak percaya ternyata bisa juga memaksa tuan putri untuk pergi keluar seperti ini.
"Kau menunggu lama?" tanya Jisoo.
Rose menggeleng. "Ku kira tuan putri tak akan tau bus menuju taman kota." ledek Rose.
"Yaa, jangan membahasa hal itu." sanggah Jisoo.
"Arraseoyeo. Kita mau kemana? Eoh Jisoo-ah, aku yakin kau pasti belum pernah pergi date bukan?? Bagaimana kalau menganggap ini date saja." cetus Rose kemudian.
"Date? Haha...memang kau tau apa soal date, aku juga yakin kau juga tidak pernah date dengan namja." ledek balik Jisoo.
Rose mengerucutkan bibirnya. "Geurae. Aku tidak pernah date. Jadi kita mau kemana?" marahnya.
Jisoo tersenyum geli. "Kemana pun sahabatku ingin." jawab Jisoo untuk menghibur Rose.
Seketika wajah mendung Rose berganti jadi lebih cerah lagi. "Oke."
KAMU SEDANG MEMBACA
For Along Time [JimSoo]
Fanfiction'Kurasa memang lebih baik dulu saat aku hanya melihatmu dari jauh...' Jisoo yang merahasiakan identitas keluarganya dan harus melihat orang-orang yang disayanginya kembali terlibat masalah bersamanya... Apa yang harus ia lakukan? Disaat ia berfikir...