Jisoo menggeliat di kasurnya karena merasa sekarang waktunya untuk bangun. Perlahan matanya terbuka dan kesadarannya mulai terkumpul. Masih di tempat yang sama setiap kali ia terbangun, di kamar apartemennya.
Jisoo turun dari kasur dan bergegas mandi. Hari itu ada beberapa jadwal dan ada beberapa tamu yang harus ia temui secara langsung. Tapi hari itu juga dia harus masuk kelasnya di kampus.
Jisoo memilih rok jeans putih dengan kancing sebagai hiasannya dan atasannya sebuah sweater rajut halus berwarna ungu pias. Ia memasukkan barang bawaannya ke dalam ransel lalu memakai flatshoes putih yang senada.
Kemudian ia beralih membawa pakaian formal untuk bekerja hari itu. Ia memutuskan untuk memakai sebuah kemeja moka dan rok coklat kayu ditemani sepasang pantopel yang haknya tidak terlalu tinggi berwarna hitam. Semua itu ia masukkan ke dalam tas jinjingannya.
Jadilah pagi itu Jisoo mampir dulu ke kantor dan menaruh baju gantinya di ruangannya.
"Annyeong haseyeo, Directeur." sapa receptionisnya.
"Annyeong." sapa balik Jisoo.
"Directeur, avez-vous un programme d'etudés collégiales aujourd'hui? (Direktur, apakah anda ada jadwal kuliah hari ini)." tanya sekretarisnya, kemudian.
"Oui. Voilà pourquoi vous pouvez gérer quelques réunions aujourd'hui? (Ya. Karena itu bisa noona handle beberapa pertemuan hari ini)." pinta Jisoo dengan manis.
Sekretarisnya pun mengangguk pasti. "Bien sûr. Réjouissez-vous (Tentu. Semangatlah!) Fighting!" katanya menyemangati. Jisoo tertawa geli melihatnya.
Begitu Jisoo keluar dari gedung Own It, ia segera memanggil taksi untuk mengantarnya ke kampus.
.
.
.
.
.
Jam 12 waktu setempat Paris, jam kuliah terakhirnya di hari itu sudah selesai. Jisoo buru-buru membereskan barang-barangnya. Ia harus cepat, sekretarisnya sudah mengirim pesan menanyakan 'apa jadwalnya sudah selesai' itu artinya tamu selanjutnya cukup penting.
Sambil berjalan keluar dari kawasan kampusnya, Jisoo kembali memanggil taksi untuk membawanya ke kantor.
"Directeur, bienvenue (Direktur, selamat datang kembali)." sambut sekretarisnya.
Jisoo melempar senyum. "Attends une minute, je vais changer de vêtements immédiatement (Tunggu sebentar, aku akan segera berganti baju)." kata Jisoo kemudian.
Ia mempercepat langkahnya dari lobby utama lalu masuk ke dalam lift kemudian masuk ke dalam ruangannya. Sementara ia menaruh ransel kuliahnya di mejanya berganti ia meraih tas jinjingan yang berisi baju gantinya.
Jisoo menyisiri rambutnya dengan jari-jarinya. Sedikit berantakan tapi kesan itu segera hilang setelah Jisoo memakai kacamatanya. Gak minus sih, cuman sekadar gaya dan pembelok kesan saja.
Jisoo berputar kecil di depan cermin di dalam kamar mandinya. Ia kembali merapihkan kemejanya lalu turun ke roknya dan mengetuk sepatunya dan naik kembali ke rambutnya. Ia mengibaskan rambut beberapa kali lalu menyisirinya dengan cara yang sama.
"Baiklah. Aku siap!"
Jisoo keluar dari ruangan dan menuju liftnya. Begitu lift berhenti di lantai Jisoo tuju, ia keluar. Sebenarnya Jisoo sendiri kurang tau jadwalnya sehari-hari secara rinci, tapi sekretarisnya benar-benar bisa memberi detail apa saja yang harus Jisoo lakukan.
KAMU SEDANG MEMBACA
For Along Time [JimSoo]
Fanfiction'Kurasa memang lebih baik dulu saat aku hanya melihatmu dari jauh...' Jisoo yang merahasiakan identitas keluarganya dan harus melihat orang-orang yang disayanginya kembali terlibat masalah bersamanya... Apa yang harus ia lakukan? Disaat ia berfikir...