Kesadaran terasa semakin bertambah, hingga akhirnya ia bisa juga kembali merasa bernafas. Hanya saja Jisoo merasa sedikit lehernya pegal.
Perlahan, ia membuka matanya. Sinar matahari redup langsung menyapanya. Setelah matanya terbuka sempurna, hal pertama yang ia sadari adalah ia berada di sebuah ruangan dengan kaca jendela yang besar. Kantor di sebuah gedung tingkat.
Jisoo menyadari dirinya sama sekali tidak terikat. Okay. Ia tidak tau apa maunya si penculik ini terhadap dirinya. Tapi ia sama sekali lepas dari yang namanya ikatan tambang di tangan dan di kaki.
"Where I am?" gumam Jisoo. Ia memutari pandangannya.
Ruangan kantor itu sepi, tak ada siapapun di sana kecuali dirinya. Matanya melirik ke arah pintu, ada godaan kecil untuknya kabur. Toh, ia sedikit bisa mengelak dari serangan. Tapi Jisoo mengusir fikiran itu, ia ingat, ia disini bersama sanderanya.
"Ah, majjayeo!" seru Jisoo teringat.
Sandera, yang tak lain adalah Rose, Jimin dan Taehyung-ssaem yang akhir-akhir ini hilang tak ada kabar. Tapi, siapa yang satu lagi? Yang dimaksud namja yang menangkapnya? Jisoo sama sekali tak bisa terfikirkan.
Jisoo menyandarkan tubuhnya ke kursi sambil menutup matanya. Yang harus ia lakukan adalah menunggu si pelaku mendatanginya.
Ia terdiam.
Tapi rasanya tak asing.
Jisoo rasa ia tau dimana dirinya.
Ia tak asing dengan ruangan ini.
Tiba-tiba Jisoo membuka kembali matanya setelah menyadari kejanggalan dihatinya sejak tadi.
Ia menatap lurus menembus kaca jendela itu.
Jisoo menelan ludahnya. Gugup karena menyadari dimana ia.
Sedikit tak percaya.
"Appa." gumamnya otomatis.
.
.
.
.
.
Di kediaman keluarga Kim, memasuki jam 8 malam sebuah mobil hitam mewah mengilat memasuki gerbang. Dari mobil itu keluar tuan dan nyonya Kim masih dengan setelan kerja mereka.
Melihat pasangan bersahaja itu turun dari mobil Kyungmin-shi yang memang sejak tadi menunggu-nunggu kedatangan juragannya itu langsung berlari menghampiri.
"Tuan Kim!" panggilnya.
Tuan Kim dan nyonya Kim menoleh bersamaan. Mereka berdiri menunggu Kyungmin-shi menyusul mereka.
"Waeyeo, Kyungmin-shi?" tanya tuan Kim.
Kyungmin-shi mengatur nafasnya dulu. Setelah itu ia berdiri tegap. "Sebelumnya saya ingin minta maaf pada tuan dan nyonya."
Tuan Kim menaikkan sebelah alisnya, ia bingung juga penasaran apa perkataan selanjutnya Kyungmin-shi.
"Ada apa Kyungmin-shi?" tanya nyonya Kim kali ini, ia tampak cemas.
"Nona...nona muda Jisoo...dia belum kembali juga." lapornya mendadak suaranya bergetar.
Wajah tuan dan nyonya Kim berubah langsung menjadi tegang. "Apa maksudmu? Dia belum kembali dari mana? Sekolah?" tanya nyonya Kim cemas langsung.
Tuan Kim merangkul bahu istrinya. "Jawab Kyungmin-shi." katanya.
Kyungmin-shi menunduk dalam-dalam. "Jeoseonghamnida tuan, nyonya. Ini semua kesalahan saya. Setelah beberapa saat nona muda pulang sekolah, ia ingin keluar. Ia bilang akan pergi ke minimarket di depan sana. Sebelumnya saya dan Taejin-shi sudah berusaha melarangnya..."
KAMU SEDANG MEMBACA
For Along Time [JimSoo]
Fanfiction'Kurasa memang lebih baik dulu saat aku hanya melihatmu dari jauh...' Jisoo yang merahasiakan identitas keluarganya dan harus melihat orang-orang yang disayanginya kembali terlibat masalah bersamanya... Apa yang harus ia lakukan? Disaat ia berfikir...