pt. 27

1K 132 21
                                    

Keesokan harinya, Jisoo bangun dari tidur tidak dalam keadaan fit. Hanya saja fikirannya langsung pergi ke Taehyung-ssaem. Ia penasaran, apa ssaem juga merasa penasaran sama sepertinya? Apa ssaem sudah laporan pada appa?

Yah, intinya Jisoo masih harus menyembunyikan hal ini dari appa. Ia akan menemui Taehyung-ssaem hari ini. Semoga saja ada kesempatan untuknya bertemu.

Jisoo berangkat pada jam biasa ia berangkat. Sampai di halte yang baru ada beberapa orang ia mencari, tapi tak ada Jimin.

Jisoo

Annyeong

Jisoo mengirim pesan. Hanya terkirim. Nasibnya sama seperti pesan pesan sebelumnya yang ia kirimkan. Hanya terkirim. Belum terbaca.

Lalu Jisoo beralih menelpon Rose. Ia masih berharap Rose akan mengangkatnya.

Jisoo mendekatkan ponselnya ke telinga.

"Maaf. Nomor yang anda tuju sedang tidak aktif...." Sebelum operator selesai bicarapun sambungan sudah Jisoo matikan. Masih sama seperti kemarin.

Jisoo menghela nafas berat. Setidaknya kini Jisoo sudah bisa menerka apa yang sedang terjadi, yang jelas itu pasti bersangkutan dengan dirinya. Malah ia yang menjadi incaran sebenarnya, mungkin.

Tapi Jisoo tak yakin pelaku kali ini adalah orang yang juga menculiknya dulu.

.

.

.

.

.

Jam pelajaran berlangsung. Kursi Rose dan Jimin masih kosong. Sama, tanpa keterangan.

"Apa tak ada yang tau kabar Rose dan Jimin?" tanya seosaengnim yang saat itu memang jadi pengajar pertama.

Tak ada yang berani menjawab, nyaris hening. Menyadari perubahan mood tak enak, sang guru langsung mengalihkan pembicaraan ke materi pelajaran.

Sekarang Jisoo yakin ada yang tak beres. Dan ia harus menemui Taehyung-ssaem hari ini.

.

.

.

.

.

Sayang sekali, keberuntungan sedang tidak berpihak pada Jisoo. Hari ini baik istirahat pertama ataupun istirahat kedua, ia bebas dari tugas perwakilan kelas sama sekali. Tapi justru Taehyung-ssaem tak bisa ia ketemui sama sekali.

Sekarang ia sedang menuju perpustakaan Seonwol, ah, rasanya seperti kembali ke tahun lalu saat ia setiap istirahat kedua pergi ke perpustakaan. Dan menggantikan Hyerin-ssaem untuk berjaga disana.

Kalau dirasa-rasa, tahun kedua ini Jisoo tidak lagi menjalankan kebiasaan itu lagi. Yah, karena ia memang suka disibukkan oleh tugas perwakilan kelas juga karena sudah ada Rose yang selalu menemaninya.

Jisoo membuka pintu perpustakaan. Matanya langsung menuju meja penjaga, dimana Hyerin-ssaem tampak sedang membaca karena ia memakai kacamata bacanya dan tampak sibuk menulis-nulis.

"Hyerin-ssaem!" panggil Jisoo pelan berbisik.

Hyerin-ssaem mengangkat wajahnya, ia langsung melempar senyum saat melihat siapa yang memanggilnya. "Oh, Jisoo-ya, kemari." panggilnya.

Jisoo mematuhi panggilan Hyerin-ssaem. "Annyeong, ssaem."

"Hm, dasar kau, apa sedang tak sibuk makanya kau semlat kemari, hm?" Hyerin-ssaem kembali menatap bukunya.

For Along Time [JimSoo]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang