✿ Tiga

649 123 21
                                    

"Sore, Dek Yoojung!"

Setiap Yoojung pulang dari sekolah, para karyawan Ibu Yoojung pasti menyapa Yoojung biarpun Yoojung hanya membalasnya dengan senyuman tipis dan anggukan kecil.

Setelah disapa para karyawan dengan ramah, gadid mungil yang pake seragam SMA putih abu-abu ini segera masuk ke rumahnya tanpa mengucapkan salam, lalu dia berjalan sambil menenteng helmnya dan memutar-mutar kunci motor di jarinya.

Dan jangan lupakan ekspresi wajah juteknya yang sangat menggambarkan sifat cuek dan juteknya yang ada di dalam dirinya.

"Eh? Azel? Kok tiba-tiba masuk gitu?" Tanya Bapaknya Yoojung yang bernama Andi Gongyoo Nolan ketika Yoojung masuk ke ruang tengah.

"Iya nih. Kamu gak salam gitu?" Timpal Ibu Yoojung yang bernama Goeun Sienna Sukaesih.

Teguran tersebut membiat Yoojung sadar dirinya sudah lupa sama kebiasaannya untuk mengucapkan salam dulu sebelum masuk ke rumah. Yoojung mengusap tengkuknya karena malu abis ditegur, kemudian dia mengucap salam.

"Maaf. Selamat sore." Kata Yoojung sambil tersenyum tipis.

"Sore juga, Nak."

Yoojung merasa lega mendengar balasan dari kedua orangtuanya, kemudian dia lanjut berjalan ke kamarnya.

"Gimana sekolahnya, Nak?" Tanya Goeun sebelum Yoojung masuk kamar.

Sebelum Yoojung menoleh ke orangtuanya, Yoojung perlahan mengambil napas dalam-dalam. Lalu gadis ini menoleh ke Gongyoo dan Goeun sambil menunjukkan senyum cerianya yang sebenarnya dia paksakan, tapi ajaibnya itu masih terlihat alami di mata kedua orangtua Yoojung.

"Baik banget kok, Bu!" Jawabnya.

"Syukurlah."

"Yaudah, aku masuk ke kamar dulu ya Bu?"

"Iya Nak."

Lalu Yoojung masuk ke kamarnya, kemudian pintunya ditutup plus dikunci. Gongyoo dan Goeun hanya bisa menghela napas melihat anak bungsu mereka itu berubah setelah mereka terus memperhatikannya.

"Yoojung berubah sifatnya, Pak. Selain itu berat badannya yang terus menurun. Ibu jadi khawatir sama dia." Kata Goeun dengan sedihnya.

"Bapak juga khawatir.... Semoga dia gak gitu terus." Kata Gongyoo.

Lalu kedua orangtua Yoojung lanjut bercerita sambil melakukan refleksi diri dengan saling memijat secara bergantian.

Setiap hari Senin pasti Sukaesih Tailor buka sampai malam. Tetapi karyawan yang bekerja pada Goeun selalu pulang saat senja tiba. Kalau mereka udah pulang, pasti Yoojung dan Goeun yang bakal gantiin karyawan untuk stay di tempat jahit, bersihin dan menjaga tempat tersebut, sekalian juga Yoojung di sana mengasah kemampuan menjahitnya.

"Bu, boleh gak temen-temen aku datang belajar malem ini di sini?" Tanya Yoojung yang lagi berkutat sama ponselnya.

"Oh, boleh banget. Kamu pergi beli gorengan aja untuk teman-teman kamu. Nanti Ibu buatin es jeruk." Jawab Goeun sambil merapikan baju-baju yang sudah dijahit.

"Oke, Bu. Aku pergi dulu ya?"

"Iya. Hati-hati di jalan."

Yoojung megangguk, kemudian dia langsung merogoh saku celananya untuk mengambil kunci motornya sambil berjalan keluar rumah. Ketika sudah di luar rumah, Yoojung naik motor matic-nya untuk pergi membeli gorengan sama Mas Ujang di depan perumahan.

Karena Yoojung bawa motornya sedikit membalap, Yoojung sampai dengan cepat di gerobak Mas Ujang yang menjual bermacam-macam gorengan dan lagi sepi pelanggan malam ini.

Sweet Tailor  [ ✔ ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang