✿ Dua Puluh Enam

320 77 20
                                    

———

"Gue pintar Fisika dan beberapa pelajaran peminatan dengan Kak Woojin juga."

"Orang mesraan kan palingan main peluk, cium, atau jalan gitu. Tapi menurut gue, the best date ever with him itu belajar bareng. Kedengarannya membosankan. Tapi kak Woojin selalu punya cara supaya suasananya asik dan dikit romantis."

"Kadang juga kelewat romantis. Tapi, gak kelewatan banget loh... Serius."

———


































"Ingat baik-baik dulu rumusnya."

Yang selalu membuat Yoojung telat pulang setiap hari Rabu dan Jumat adalah berduaan sama Woojin, tapi berduaannya dengan cara belajar bersama. Yah, lebih tepatnya sih Woojin mengajari Yoojung karena Woojin itu pintar di pelajaran IPA peminatan, khususnya di pelajaran Fisika.

"Udah. Aku udah ingat." Kata Yoojung usai menghapal rumus Fisika yang ditulis di sticky note.

Woojin mengangguk, kemudian dia mengambil sticky note itu dan menempelkan salah satu kertasnya ke dagunya Yoojung sambil ketawa kecil.

"Kalo gak bisa jawab soal ini, sticky note-nya gak boleh dilepas pake tangan." Kata Woojin yang nakal.

"Ih! Kok gitu?! Kemaren-kemaren kan bisa!" Protes Yoojung.

"Itu kan kemaren? Sekarang kan beda. Yahhh, Woojin yang kemaren sama Woojin yang sekarang itu beda...."

"Ih Kak...." Ucap Yoojung yang jadi cemberut.

Woojin ketawa, lalu dia membuka buku soal Fisika dan menunjukkan satu soal.

"Kerja yang ini. Gak ada batasan waktu kok." Pinta Woojin.

Akhirnya Yoojung mengerjakan soal yang berkaitan dengan rumus yang dia hafal tadi. Usai mengerjakan soal, Woojin langsung memeriksa dan langsung mengangguk melihat hasil jawaban Yoojung.

"Bener. Kamu makin bagus. Rumusnya jangan dilupain ya?" Kata Woojin pada Yoojung.

"Iya Kak. Jadi, sekarang aku bisa dilepas nih—"




DEG.




Tiba-tiba Woojin mendekatkan wajahnya dengan wajah Yoojung, hingga jarak antara wajah mereka hanya tinggal lima sentimeter.

Yoojung kmenjadi aget dan menahan napasnya karena wajah Woojin terlalu dekat dengan wajahnya dan ini membuatnya gugup.

"Saya yang ambil." Lirih Woojin dengan suaranya yang rendah.

Kemudian wajah Woojin menurun, terus Yoojung tahan napas ngeliat Woojin ambil sticky note yang tertempel di dagunya pake mulutnya.

"Udah." Ucap Woojin terlihat santai abis ngambil sticky note dari dagu Yoojung dengan caranya.

"I-Ih Kak! Apa-apaan sih! Bikin hampir gagal jantung aja ih!"

Woojin ketawa liat Yoojung protes dengan uculnya.

"Ayo lagi."

"Gak ah."

"Lah?"

"Kakak mainnya gitu."

"Gak suka?"

"Ngg..... Nggak."

Yoojung bohong sebenarnya. Tapi ini kan demi keamanan dia juga. Takutnya bilang iya, tapi keterusan jadi yang enggak-enggak.

Sweet Tailor  [ ✔ ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang