Ucapan Yoojung kepada Jihoon langsung terpotong karena ada yang berteriak di belakangnya. Dia langsung menoleh ke belakangnya, melihat Seonho yang tadi berteriak.
"Yang berkelahi tadi dipanggil Bu Kahi ke ruang BK, sekarang!" Ulang Seonho.
Mendengar itu Yoojung cuma bisa hela napasnya sangat berat, kemudian dia menatap Jihoon yang sedang meringis kesakitan.
"Lo harus ke ruang BK... Tapi, lo kesakitan..." Ucap Yoojung.
Jihoon tersenyum, kemudian dia mengusap kepala Yoojung dengan lembut. "Gapapa. Ini gak sakit amat kok.... Jangan nangis lagi ya?" Katanya dengan sangat lembut.
Yoojung menggelengkan kepalanya. "Lo sakit." Katanya.
"Gak apa-apa, Jung...." Ucap Jihoon berusaha meyakinkan Yoojung.
"Kalo yang luka gimana?" Tanya Yoojung ke Seonho.
Seonho mengendikkan bahunya karena dia tidak tahu, kemudian dia bicara. "Tapi Bu Kahi maunya yang memukul sama yang dipukul harus ada di ruang BK, sekarang." Jawabnya.
"Tuh, lo denger yakan? Entar habis dimarahin Bu Kahi pasti udah lebih mendingan." Kata Jihoon masih bisa menyengir di akhir omongannya malah membuat Yoojung makin khawatir.
Kemudian, Seonho pun mengambil alih untuk menolong Jihoon dan menuntun seniornya ini pergi ke ruang BK. Sementara Yoojung masuk ke kelas setelah Jihoon pergi, kemudian dia melihat ke arah Donghan yang masih marah dan Doyeon yang berusaha menenangkannya di belakang kelas.
Yoojung pun berjalan mendekati kedua sahabatnya dan tatapan tajamnya tertuju kepada seorang Donghan Nugroho. Donghan melihat Yoojung yang sudah berada di dekatnya dengan sekilas saja, dan langsung dia melihat ke arah lain lagi.
"Tanpa gue harus bilang, lo harusnya udah sadar buat gak dekatin cowok brengsek kayak dia." Kata Donghan dengan dingin.
"Kata siapa dia brengsek?" Tanya Yoojung yang tak kalah dingin dari Donghan.
"Dia udah bikin lo nangis! Udah sepantasnya dia diberi pelajaran, Zel!"
Plak!
Tangan Yoojung lagi-lagi menampar pipi seseorang, yakni Donghan Nugroho, sahabatnya sendiri. Semua yang berada di dalam kelas terkesiap melihat Yoojung yang tidak disangka akan menampar Donghan. Donghan yang ditampar menjadi kaget dan kini dia tidak berani menatap Yoojung.
"Lo gak tau apa-apa! Jihoon gak brengsek! Dia teman gue! Dan bukan dia yang bikin gue nangis tadi!" Penjelasan Yoojung bikin Donghan diam seribu bahasa. "Silahkan ke ruang BK buat terima hukuman lo." Ucapnya dengan tajam.
Setelahnya, Yoojung menendang kursi dengan kesal sebelum akhirnya dia pergi meninggalkan kelas. Sepeninggal Yoojung, Donghan langsung mengacak rambutnya kasar sambil teriak frustrasi, sedangkan Doyeon speechless, terdiam, tidak bisa berbuat apa-apa sekarang.
◾
Jihoon dengan Donghan sudah selesai diproses di ruang BK. Hasilnya, Jihoon tidak diberi hukuman sama sekali dan diperbolehkan pulang serta istirahat di rumah sampai sehat karena para saksi didatangkan dan memberi keterangan kalau Jihoon hanya dipukuli dan tidak membalas sama sekali. Sedangkan Donghan yang terbukti memukuli Jihoon diberi hukuman skors selama seminggu.
Setelah diproses di ruang BK, Jihoon keluar dari ruang BK dan mulai berjalan sendiri menuju kelasnya sambil menahan sakit pada tubuhnya yang babak belur. Ketika Jihoon naik tangga menuju ke lantai dua, tiba-tiba Jihoon kaget karena Yoojung menghalangi jalannya.
"Zel? Kok lo di sini?" Tanya Jihoon.
Yoojung tidak menjawab dan dia memperlihatkan tas dan jaket milik Jihoon. "Semua buku lo dan alat tulis udah gue masukin ke dalam tas. Gak ada lagi yang tertinggal nih?" Tanyanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sweet Tailor [ ✔ ]
FanfictionSebuah cerita tentang seorang gadis penjahit yang berwajah semanis gula, namun ditutupi oleh sifatnya yang jutek dan cuek bertemu dengan anak tetangganya yang menyebalkan. [Park Jihoon - Wanna One x Choi Yoojung -Weki Meki/ex-I.O.I] © flowberry, 2017