✿ Enam Belas

358 83 9
                                    

Sekarang Jihoon sudah merasa sedikit lebih nyaman ketika menyapa Yoojung Azalea saat tidak sengaja bertemu atau berpapasan di sekolah karena Yoojung tidak lagi seganas yang sebelumnya. Setidaknya gadis itu sekarang sudah mulai membalas sapaan Jihoon dengan sedikit anggukan kecil yang pastinya tanpa senyum sedikit pun, daripada sebelum dia hanya mencueki sapaan Jihoon.

Jihoon berpikir, mungkin inilah efek dari apa yang dia lakukan pada Yoojung beberapa hari yang lalu, yakni sedikit memaksa Yoojung untuk minum es kelapa bersamanya.

"Iya, kamu ke ruang seni sekarang dan ambil metronom di sana ya? Ibu tunggu kamu di kelas IPS 2. Ini kunci ruang seni." Pinta seorang guru seni, Bu Cheetah namanya, kepada Jihoon Rahadian.

"Baik, Bu." Jawab Jihoon sambil mengambil kunci dari Bu Cheetah.

Kemudian Jihoon berlari kecil menuju tangga untuk naik ke lantai tiga sekolah karena di lantai itulah ruang seni berada. Saat Jihoon sudah sampai di depan tangga, Jihoon melihat sosok Yoojung Azalea yang baru turun dari lantai tiga.

Jihoon ingin menyapa Yoojung ketika gadis berjalan melewatinya. Tetapi, melihat gadis itu menuruni tiap anak tangga dengan langkah yang terburu-buru dan ekspresi wajah yang terlihat tidak terlalu damai membuat keberanian Jihoon menciut untuk menyapa duluan.

Jihoon menghela napasnya panjang usai berpapasan dengan Yoojung dan bergumam.

"Kenapa ya tuh orang?" Gumamnya.

Usai berpapasan dengan Yoojung, Jihoon akhirnya menaiki tiap anak tangga untuk mencapai lantai tiga sekolah. Tetapi, tiba-tiba langkahnya terhenti karena dia melihat seorang pemuda yang lebih tua serta tampan darinya turun dari lantai tiga juga. Pemuda tidak berseragam sekolah yang turun dari lantai tiga ini terlihat terburu-buru sama seperti Yoojung tadi.

Jihoon pun memberikan jalan untuk pemuda itu. Tetapi, pemuda itu tidak langsung lewat begitu saja. Dia masih sempat berhenti di depan Jihoon dan menanyakan sesuatu kepada Jihoon.

"Eh Dek, liat cewek yang barusan turun gak? Yang pake jas OSIS sekolah?" Tanya pemuda itu kepada Jihoon.

Mendengar pertanyaan pemuda ini membuat Jihoon terkejut di dalam hatinya. Dia tahu kalau pemuda ini menanyakan keberadaan Yoojung Azalea.

"Iya. Kenapa?" Jawab Jihoon.

"Kamu kenal gak? Terus tadi kamu liat dia jalan ke mana?" Tanya pemuda tersebut.

Jihoon menggeleng-gelengkan kepalanya sambil memasang ekspresi wajah tanpa dosanya. Yap, Jihoon membohongi pemuda itu karena suatu alasan.

"Yaudah, makasih ya?" Ucap pemuda itu yang sudah kelihatan sedikit frustrasi, lalu dia langsung berlari ke bawah.

Jihoon menghela napasnya lega setelah berhasil membohongi pemuda itu, kemudian Jihoon kembali menaiki anak tangga sambil bertanya-tanya tentang Yoojung serta pemuda tadi.

"Ada apa ya? Terus.... Siapa tuh cowok?" Gumam Jihoon.

"Minhyun Devaldo."

"ASTAGA!"

Kaget? Sangat. Jihoon yang sangat terkejut mendengar gumamannya dijawab hampir saja terhempas ke belakang kalau Seonho Yahya sudah berdiri di depannya langsung menahannya dengan cepat.

"Eits! Awas jatoh!" Seru Seonho sambil menahan lengan Jihoon yang kehilangan keseimbangan.

"Anjeng! Ngagetin aja lo!" Balas Jihoon yang marah sama Seonho yang tadi mengagetkannya dan melepaskan tangan Seonho dengan kasar dari lengannya ketika dia sudah kembali mendapatkan keseimbangannya.

"Sorry, hehe. Yaudah, saya permisi." Ucap Seonho yang meminta maaf sambil tersenyum geli, kemudian pengurus OSIS ini turun ke bawah.

Tetapi, tangan Jihoon dengan cepat menahan bahu Seonho sehingga siswa yang bertubuh jangkung ini berhenti melangkah dan terlihat keheranan saat Jihoon menahannya.

Sweet Tailor  [ ✔ ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang