Kemarin adalah hari melelahkan untuk mereka semua, bagaimana tidak? hampir semua permainan disana mereka mainkan. mereka tetap membawa senyuman ketika kembali. Hari ini adalah hari terakhir Dareen mengerjakan lukisannya, tapi sayangnya dia belum mempersiapkan apapun, bahkan dia tidak mendapat masukkan untuk melukis apa?
Dareen hari ini melewati kelasnya, alasan dia hanya agar tidak bertemu dengan Mr.Sulivan, beliau pasti akan mencecar Dareen untuk segera memberikan hasil lukisannya.
Rooftop adalah tempat yang tepat untuk Daren sekarang, dia sudah membawa semua perlengkapan melukisnya. dia berpikir lebih baik dia melukis disini, agar dia lebih berfokus.
Dareen meletakkan kanvas di depan bangku panjang tempat dia duduk sekarang, tidak lupa dia mengisi palet dengan cat air. kemudian dengan sigap dia mengambil kuas sambil memikirkan apa yang keluar di dalam pikirannya, dia membiarkan tangannya melukis di kanvas.
Wajah Rena, muncul di dalam pikirannya. Dia terus melukis sketsa wajah cewek itu di atas kanvas, dengan teliti dan kehati-hatian dia terus membiarkan tangannya bergerak sesuai dengan isi hatinya untuk melukis wajah Rena. Dia membuat lukisan wajah Rena saat Rena sedang tersenyum di taman bermain kemarin. senyuman Rena terus terbayang dalam pikirannya, karena menurut dia Rena sangat terlihat cantik.
Dua jam waktu yang Dareen habiskan untuk berkutat dengan lukisannya. Lukisan wajah Rena yang diyakininya sangat indah dan lukisan mereka berdua saat sedang berpelukan membuat seulas senyum di bibirnya.
Betapa indah ciptaanmu Tuhan, kau ciptakan dia untukku, hanya untukku.
*****Rena, hari ini memang bukan jadwalnya untuk kuliah. dia sedang bekerja di cafe, terik sinar matahari itu membuatnya kegerahan. dia merasa AC di ruangan itu belum cukup dingin karena tubuhnya masih saja mengeluarkan keringat. Cewek itu kelelehan, berjam-jam berdiri sebagai kasir sungguh menguras tenaganya. Rasanya dia ingin menengelamkan tubuhnya di dalam kolam.
Disela kegiatannya, Rena merindukan Dareen. dia sangat ingin bertemu dengan lelakinya itu. lelaki yang selalu memenuhi pikirannya. hari ini dia tidak ada jadwal kuliah, dan itu tandanya dia tidak akan bertemu Dareen. cafe Rian sekarang sedang luang, tidak ada pelanggan yang datang. Rena langsung buru-buru mengambil ponselnya dari dalam loker dan kembali lagi menuju meja kasir, dengan cepat dia segera menekan tombol call untuk menelepon kekasihnya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Love Story
Teen FictionBercerita tentang mereka. Kehidupan, percintaan dan keluarga. Tidak semulus harapan mereka. Mereka dua insan yang tanpa sadar dipertemukan oleh takdir, Siapa sangka suatu keadaan mempertemukan mereka? "Tanpa sadar kau membawa bahagia ku yang hilan...