Lelaki itu menghela nafas saat memasuki rumahnya. Bagaimana bisa dia bersikap sekejam itu kepada gadisnya tanpa mendengarkan penjelasan darinya terlebih dulu? Dia bukan tidak mau untuk mendengar, tetapi hatinya menolak untuk menerima. Rasanya sakit sekali disaat kita sudah mencintai seseorang begitu dalam, dan disaat itu juga orang itu menyakiti kita.
kenapa? kenapa harus Dave Nat? kenapa kamu malah lebih memilih menyimpan kenangan bersama dia yang sudah jelas-jelas menyakiti kamu?
Sonya mamanya sedang duduk diruang tamu sambil merajut, dari dulu memang mamanya itu suka sekali dengan merajut. Sonya lalu memanggil anaknya untuk duduk disampingnya.
"Sini sayang duduk disamping mama. Kamu kenapa? kok mukanya tumben sedih begitu?" tanya Sonya penasaran, sementara itu Dareen sudah duduk disampingnya.
Dareen sedari tadi hanya terdiam menunduk. Dia tidak mau membuat Sonya kepikiran dengan hubungannya dan Rena. Sudah cukup Sonya selama ini terbeban dengan papanya.
"Dareen.. Dareen gak papa kok ma" ucapnya ragu dan terus menundukkan kepalanya.
Sonya hanya menatap anaknya sendu, dia tau bahwa Dareen pasti sedang ada masalah dengan Rena. Karena orang yang terakhir kali bersamanya adalah anak itu.
"Kamu berantem sama Rena?"
Hanya mendengar ucapan mamanya membuatnya terkejut. Bagaimana mamanya bisa tahu?
Dareen mendongak menatap mamanya lalu memeluk Sonya.
"Dareen gak tau ma, bener-bener gak tau mesti ngapain lagi. Dareen cinta Nata ma. Tapi perasaan cinta ini nyiksa Dareen" ucapnya dengan suara yang terdengar parau.
Sonya mengusap punggung anaknya. Dia tidak terlalu mengerti permasalahan antara anaknya dengan Rena, tetapi dia sangat paham bahwa anaknya sekarang sedang rapuh.
"Tidak semua cinta itu memiliki akhir indah sayang, seharusnya kamu sudah paham dari awal. Jika kamu berani untuk jatuh cinta, disaat itu juga kamu harus bersiap untuk menerima sakitnya" Sonya memejamkan matanya sebentar lalu menjeda ucapannya.
"Mama percaya Rena memiliki alasan dibalik masalah ini. Mama yakin kamu pasti tidak mendengarkan alasan dia terlebih dulu?" tanyanya kemudian diangguki oleh Dareen.
Bagaimana mau mendengarkan kalau tadi hatinya sudah sakit. Buat menatap wajah Rena saja dia tidak mampu.
"Lebih baik kamu denger dulu alasan dia, setelah itu kamu boleh menyimpulkan. Apakah yang dia lakukan itu merupakan suatu kesalahan atau bukan? Jangan membiasakan lari dari masalah, mama dari dulu tidak pernah mengajarkan kamu seperti ini. Kamu lelaki, seharusnya kamu harus lebih memahami" lanjutnya lagi.
Dareen hanya mendengarkan nasihat mamanya. Dia merasa mencurahkan isi hatinya kepada Sonya adalah pilihan tepat.
"Iya ma, Dareen nanti akan coba buat dengerin penjelasan Nata dulu. Dareen minta maaf buat mama jadi kepikiran soal masalah Dareen dan Nata" jawab Dareen kemudian melepaskan pelukannya. Sonya hanya tersenyum manis.
"Jangan coba, tapi harus. Kamu harus mendengarkan dia. Jangan sampai kamu menyesal sayang"
"Iya, Dareen akan lakuin saran mama. Makasih ya ma uda mau dengerin keluh-kesah Dareen" ujarnya lalu pergi meninggalkan Sonya. Sonya hanya mengulum senyum melihat kelakuan anaknya yang belum cukup dewasa dalam menyikapi masalah.
Mama berharap kamu gak menyesal Ren, Jangan seperti hubungan mama dan papamu sekarang.
*****
Rena sekarang sedang di kampus. Hari ini dia tidak mengikuti kelas apapun, rasanya malas. Mau belajar segimana pun tetap tidak ada yang masuk di kepalanya. Sedari tadi dia hanya berjalan mengelilingi lorong kampus.
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Love Story
Fiksi RemajaBercerita tentang mereka. Kehidupan, percintaan dan keluarga. Tidak semulus harapan mereka. Mereka dua insan yang tanpa sadar dipertemukan oleh takdir, Siapa sangka suatu keadaan mempertemukan mereka? "Tanpa sadar kau membawa bahagia ku yang hilan...