Kalau cinta pertahankan. Kalau tidak maka lepaskan-
"Gini nih kalau ada yang berbunga-bunga. Senyum terus kerjaannya." Sindir Erick sambil menatap Aile yang berdiri sambil bersandar padanya.
"Biasa. Yang jatuh cinta lagi mah rasanya beda" sahut Aile tak mau kalah, dan langsung dibalas tatapan sinis oleh Rena yang sedang duduk didepan mereka.
Rena sedang bersama dengan Aile dan Erick di lapangan indoor sambil menunggu Dareen yang sedang bermain basket. Dareen hari ini dijadwalkan ada kegiatan sparing melawan kampus lain. Tadi pagi Dareen sempat mengeluh pada Rena karna malas menghadiri acara tersebut. Dengan segala upaya akhirnya Rena berhasil membujuk si cowok keras kepala itu untuk ikut bermain.
"Gils, gw baru tau ternyata Dareen jago juga" seru Aile tanpa berkedip melihat Dareen yang baru saja memasukkan bola ke ring.
Tidak sadar jika Erick sudah cemburu mendengarnya.
"Terus aja liatin cowok orang. Gak sadar apa sama yang disebelahnya?"
Rena terkekeh melihat kelakuan Erick, seperti cowok yang sedang haus belaian "Kasian cowok lo Le, jangan ngeliatin Dareen kayak gitu sih. Kasian cowok gw gak fokus nanti" timpal Rena cepat, ada rasa tak rela jika Aile terus memandang Dareen.
"Kamu sama dia kan beda. Kamu ya kamu. Aku tanya emang pacar aku siapa?" Tanya Aile pada Erick dan dibalas Erick dengan menunjuk dirinya sendiri. "Tuh tau, kenapa masih cemburu coba?"
"Tenang aja Re, gak bakal gw rebut laki lo. Laki gw jauh lebih hebat" lanjut Aile lagi lalu tersenyum manis menatap Erick yang sudah salah tingkah karna perkataan Aile.
Disela pembicaraan mereka, Dareen dengan wajah yang bercucuran keringat menghampiri mereka bertiga, khususnya Rena yang sedang duduk di bangku penonton. Rena tau Dareen pasti lelah, dia segera mengambil air mineral dari dalam tas lalu memberikannya pada Dareen.
"Makasih. Kamu tau gak? Aku mau lakuin itu karna kamu loh. Jadi salah kamu aku kecapean sekarang" ucap Dareen lalu membuka botol minum kemudian meminumnya.
Rena beranjak berdiri dan mengambil sapu tangan dari dalam saku celananya. "Bentar. Aku mau ngelap keringet kamu dulu" dengan cekatan Rena mengusap keringat Dareen, membuat Dareen senyum sendiri karna terlalu senang dengan perlakuan Rena.
Rena mengernyitkan keningnya bingung.
"Kenapa senyum-senyum terus?" Tanya Rena penasaran.
Dareen menaruh botol di bangku, kemudian menangkup wajah Rena dengan kedua tangannya. Membuat pipi Rena seketika merona. "Kamu cantik. Aku suka" ujar Dareen lalu berlari kembali ke lapangan. Rena hanya mengeleng sambil berteriak dalam hati. Perlakuan Dareen padanya memang selalu membuat Rena melambung tinggi.
Suara batuk Erick yang disengaja membuat Rena menoleh "Romantis bener. Sampe gak sadar dibelakang ada orang juga" teriak Erick dengan suara setengah kencang membuat Aile terkekeh.
"Emang tuh, coba kalau ada Retta disini. Habis lo Re dibully" sahut Aile masih terkekeh.
Rena hanya memainkan jemari tangannya tanpa memperdulikan ocehan mereka. Yang terpenting untuknya sekarang bisa terus melihat pemandangan indah didepannya. Bagaimana ekspresi Dareen ketika mendribble bola membuat sudut bibir Rena terangkat. Dareen terlihat sangat bahagia dan itu sangat terpampang jelas dari raut wajah cowok itu.
*****
Tak terasa langit sudah sore. Suasana di kota Jerman semakin hari semakin dingin. Lantaran salju masih turun rintik-rintik. Dareen yang baru selesai membersihkan dirinya sehabis pertandingan buru-buru berlari menghampiri Rena yang saat ini lagi menunggu dirinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Love Story
Teen FictionBercerita tentang mereka. Kehidupan, percintaan dan keluarga. Tidak semulus harapan mereka. Mereka dua insan yang tanpa sadar dipertemukan oleh takdir, Siapa sangka suatu keadaan mempertemukan mereka? "Tanpa sadar kau membawa bahagia ku yang hilan...