Dengan raut wajah yang sama-sama kaget Rena menatap lelaki itu. "Lo? kok bisa ada disini? Lo yang kemarin ada di cafe kan?"
"Iya. Gw kuliah disini--" jawabnya sambil menyungingkan senyum tipis, kemudian Richard langsung memotong ucapannya.
"Lo pada uda saling kenal En? Kok bisa? Parah ya kenal sama cewe cantik gak bilang-bilang"
"Iya bener tuh, Dareen kalau kenal sama cewek mana pernah bilang sama kita-kita" sahut Erick cepat, Rena langsung mengelak ucapan mereka.
"Gw kemarin ketemu dia juga gak sengaja kok, kebetulan kemarin gw lagi kerja nah ketemu sama dia" ucapnya cepat agar mereka tidak terus membahas soal pertemuannya dengan lelaki itu.
Rena kesal, dia mengira bahwa mereka akan berhenti untuk bertanya-tanya, tapi Aile malah ikutan untuk mencibirnya.
"Cie cerita nya Rena uda move on nih. Kemarin bilangnya sibuk, eh tau-taunya malah berduaan sama Dareen" goda Aile sambil menyengol pelan lengan Rena.
Dengan wajah tersipu malu Rena langsung membalas ucapan Aile "Apaan si Lee? Gak lucu ah bercandanya begitu. Siapa juga yang berduaan? Kan uda dibilang ketemunya aja gak sengaja. Gw aja gak tau dia siapa. Gmana bisa kenal?" Decak Rena sebal lalu menatap Aile sinis.
Ah kenapa dunia sempit bener sih. Musti ketemu tuh orang disini.
"Udah-udah. Lo pada kenapa sih? Kita kesini mau makan, jadi jangan pada ribut mulu deh" ujar Retta tegas sambil menatap tajam mereka.
"Guys Lo pada mau pesen makanan apa?" Sela Erick menatap ketiga temannya itu.
"Gw terserah lo aja Rick, ngikut lo aja" kata Richard sambil menaruh tasnya di bawah meja.
"Gw juga samain kayak lo aja" sahut Mickey sambil melirik ke arah Cherish yang sedang makan, kemudian tersenyum tipis.
Sampe kapan gw harus mendem rasa sama lo Cher. Batin Mickey.
"Kalo lo mau makan apa Ren?" tanya Erick pada Dareen. Tapi yang ditanya malah diam tidak merespon. Cowok itu hanya diam tanpa kata.
Dareen bingung, dia terus berkutat dengan pikirannya. Mengapa dia bisa bertemu lagi dengan cewek itu?
"Kenapa gw harus ketemu sama dia lagi? Ternyata bener namanya emang Rena" Dareen membatin dalam hati sambil mengulum senyum tipis.
Richard langsung berteriak kencang tepat di depan wajah Dareen.
"Woi Dareennn! Lo mau makan apa? Bengong aja lo!" Bentaknya dan langsung menepuk pipi Dareen agak keras. Cowok itu langsung terkejut dengan kelakuan temannya itu.
"Ha? kena.. pa? Oh samain aja" jawabnya terbata-bata dan langsung memalingkan wajahnya. Erick langsung beranjak dari kursinya untuk memesan makanan.
Sementara itu Cherish langsung membuka obrolan dan mengajak mereka bertiga untuk pergi bersama.
"Lo pada mau ikut kita jalan-jalan kagak? Kita pada mau pergi nih, kan kalau rame-rame jadi seru" ajaknya sembari melirik bentar ke arah Mickey. Tapi yang ditatap malah sedang asik membaca novel.
"Emang pada mau kemana Cher? Retta ikut juga kan? Kalau Retta ikut gw juga ikut lah kalau begitu" jawab Richard cepat sambil menatap Retta tersenyum, dan langsung dibalas dengan senyum malas oleh Retta.
Retta langsung membalas cepat ucapan Richard.
"Please deh Chard, kurang-kurangin modus lo. Gak ngefek ke gw" selanya sambil memutar bola mata malas.
"Retta sebenernya seneng kok lo modusin gitu. Cuma dianya malu-malu kucing." Cibir Cherish dan langsung dibalas Retta dengan mencubit pipinya.
"Lo tuh ya demen banget sih cubit pipi gw terus. Sakit tau Rett. Lagian apa salahnya jujur coba." Teriak Cherish dan langsung membalas menepuk bahu Retta agak keras.

KAMU SEDANG MEMBACA
Our Love Story
Teen FictionBercerita tentang mereka. Kehidupan, percintaan dan keluarga. Tidak semulus harapan mereka. Mereka dua insan yang tanpa sadar dipertemukan oleh takdir, Siapa sangka suatu keadaan mempertemukan mereka? "Tanpa sadar kau membawa bahagia ku yang hilan...