kejadian aneh

21 0 0
                                    

Mereka berdua asik mengobrol sehingga tidak menyadari kedatangan teman-teman mereka. Langkah kaki seseorang dari arah belakang mengagetkan mereka.

Richard memukul pundak Dareen agak keras  "Woi! Ngapain lo berdua mojok di parkiran? Cari tempat lain kek yang enak buat mojok, masa tempat parkiran lo jadiin sasaran" seru Richard dan hanya dibalas tatapan sinis oleh Dareen.

"Wah Rena dicariin tau-taunya malah mojok berduaan disini. Parah tuh Rett temen lu, uda bisa moveon ternyata sekarang" ucap Ailee menatap Retta sambil merapikan rambutnya yang tertiup angin.

"Lo berdua jangan ngebully Rena terus. Kasian kan dia. Rena mah dari dulu emang uda moveon kali Lee. Lo aja yang ketinggalan cerita" sahut Retta kencang, dan langsung dibalas oleh Rena.

"Ah apaan deh lo pada? Siapa juga yang mojok? Gw sama Dareen disini nungguin lo pada. Lama banget sih!" decak Rena sebal karena sudah menunggu terlalu lama.

"Oh.. baru ditinggal bentar sekarang uda pada tau nama masing-masing. Apalagi kalau kita tinggal lama? Mungkin aja bisa tau luka masing-masing" timpal Erick yang sudah tertawa kencang melihat keakraban temannya.

Dareen langsung memaki mereka sambil mengelengkan kepalanya "Gw rasa lo lo pada uda keabisan obat. Mending nanti mampir ke apotek buat beli obat dulu. Udalah mending cabut jangan kelamaan bacotnya. Keburu sore kasian nyokap gw sendirian dirumah" sahutnya lalu masuk ke dalam mobil.

"Ini jadi gimana? Naek mobil siapa? Lah masa kita pada bawa mobil sendiri-sendiri?" sela Cherish yang sedang bingung sambil menatap Mickey yang terus berdiam.

"Gini aja. Richard, Retta, Aile naik mobil gw. Mickey dan Cherish naik mobil Mickey, abis itu Dareen sama Rena naik mobil Dareen. Biar mobil lo orang tinggal disini dulu. Nanti kita ke kampus lagi buat ambil mobil kalo uda balik" seru Erick menjelaskan dengan tangan dimasukkan kedalam saku celana. Dan langsung dianguki oleh mereka.

"Oke kalau begitu. Pinter juga lo Rick tumben" ucap Richard sambil mengacungkan jempol.

Selama di perjalanan mereka berdua saling bercerita, bercerita tentang apa saja sehingga mereka berdua tidak pernah kehabisan topik pembicaraan. Entah bercerita tentang makanan kesukaan sampai lagu favorite.

Dareen terus menoleh menatap wajah Rena dengan tampang yang susah diartikan. Antara itu tatapan kagum atau takjub. Gak ada yang tahu isi hatinya karena dia sendiri tidak mengerti.

Sementara itu Rena menatap Dareen dengan tatapan senang karena lelaki itu akhirnya bisa tertawa lepas. Daripada harus mengingat kejadian di cafe kemarin. Rena menghela nafas lega setidaknya dia bisa berguna untuk sedikit meringankan beban temannya itu. Dan juga karena bersama lelaki itu dirinya kini sedikit bisa melupakan tentang kejadian beberapa tahun lalu.

Dareen membuka obrolan lalu bertanya kepada Rena disela-sela pembicaraan mereka.

"Nat, Gw mau tanya kenapa lo kerja di cafe? Padahal lo sendiri kan masih kuliah, emangnya lo gak cape abis kuliah terus harus lanjut kerja?

"Gw kerja di cafe karena kepengen aja. Gak harus ada alesan kan kalo kita uda suka sama sesuatu? Gw sih seneng-seneng aja kerja disana, lagian juga yang punya cafe temen SMA gw dulu. Dan dia juga gak keberatan. Lagipula gak setiap hari juga gw kerja. Seminggu bisa tiga kali, tapi gak tentu juga sih. Lagian bosen aja dirumah gak ada kerjaan. Mending gw kerja kan?" jawabnya menjelaskan agar lelaki itu mengerti. 

Sebenernya gw mau cerita ke lo, kalau alesan gw kerja di sana karena gw mau sepenuhnya lupa sama kejadian di masa lalu gw. Dengan nyibukin diri gw sendiri. Tapi gak tau kenapa kalau ngungkit kejadian itu hati gw selalu sakit. Mulut gw seakan gabisa cerita. Mungkin belom sekarang Ren gw cerita sama lo. Kalau waktunya uda pas gw bakal cerita.

Our Love Story Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang