Pagi yang cerah ditemani dengan rintikan salju membawa Emilia masuk ke dalam cafe.
Kemarin dirinya membuat janji bertemu dengan Jason untuk membicarakan kelanjutan dari pernyataan Emilia tempo hari. Rasa gugup yang dirasakan oleh Emilia tidak kunjung henti sebab ia tidak tau harus memberi jawaban apa pada Jason.Kemarin malam Emilia meminta Sean untuk berbicara empat mata dengannya. Untungnya Sean tidak menolak, membuat Emilia sedikit lega.
*FLASHBACK ON*
Mereka berdua berada diruang kerja Sean. Tadi Sean menyuruh Emilia datang kemari. Pria itu kelihatan sibuk dengan beberapa dokumen di mejanya. Sean tahu Emilia sudah berada di hadapannya saat ini, membuatnya membalik lembaran kertas lalu ditaruh di atas meja.
"Mau bicara apa denganku?" Ucap Sean santai seolah tidak ada hal serius yang akan dia dengar. Emilia yang tadinya sedang berpikir keras langsung mendongak menatap Sean.
"Begini. Kamu masih ingat tentang Jason?" Mendengar nama Jason membuat Sean menegakkan badannya dalam posisi duduk. Dia tahu jika sudah menyangkut pria itu pasti ada hal penting yang terjadi.
"Ada apa?" Jawabnya cepat. Ingin mengetahui apa yang akan dikatakan Emilia.
"Dia mengajakku untuk kembali bersamanya. Aku bertanya karna ingin tahu apa pendapatmu mengenai hal ini?"
Tangan Sean sudah terkepal kuat. Dia berusaha menahan emosinya di depan Emilia. Perkataan Emilia menyadarkannya kembali kalau pernikahannya didasarkan keterpaksaan.
"Lalu kau menjawab apa?"
"Aku belum menjawabnya Sea. Aku ingin mengetahui pendapatmu terlebih dulu sebelum memutuskan"
Sekalipun pernikahan ini karna terpaksa, Emilia tetap harus menjaga sikap di depan Sean.
"Putuskan apa yang menurutmu baik. Aku tak bisa berkomentar apapun. Hanya 1 pesan ku, tolong jaga perasaan Rena. Jika dia mendengar tentang ini aku pastikan Rena akan merasa terpukul karna merasa dibohongi selama puluhan tahun" Sean sadar ia tidak memiliki hak untuk melarang Emilia kembali pada Jason.
Emilia paham dengan konsenkuensi yang akan ia terima jika sampai Rena tahu. Pastinya gadis itu akan lebih memilih bersama Sean dibanding dirinya.
Tanpa memberi jawaban apapun pada Sean, Emilia meninggalkan Sean yang sudah kembali sibuk dengan dokumen-dokumen diatas meja. Pikiran Emilia sekarang sudah penuh dengan Rena, menerka-nerka reaksi apa yang akan ditunjukkan oleh anaknya kalau sampai tahu.
*FLASHBACK OFF*
Didalam cafe tidak perlu waktu lama untuk Emilia menemukan Jason. Lelaki itu masih menjadikan teras depan cafe sebagai tempat duduk favorit. Habisnya dari atas sini bisa langsung melihat keindahan kota Jerman yang bisa membuat mata berkilauan.
"Maaf aku telat. Sudah menunggu lama?" Ucap Emilia merasa tak enak pada Jason, Jason yang sedang meminum kopinya dengan cepat langsung menaruhnya diatas meja.
"Aku juga belum lama disini, baru sebentar" Jason mengelak. Sebenarnya sudah satu jam dia berada disini, tidak sabar akan bertemu dengan Emilia.
Jason menyuruh Emilia untuk duduk. Rasa penasaran akan jawaban Emilia membuat hatinya tak tenang. Ketika melihat raut wajah Emilia yang terlihat sedang memikirkan sesuatu membuat Jason khawatir.
"Kamu lagi ada masalah? Kenapa wajahmu seperti banyak pikiran?" Tanya Jason lembut, Emilia hanya tersenyum tipis ketika ditanya sehingga membuat Jason semakin curiga.
"Aku sudah kenal kamu terlampau lama Em. Jadi aku tau kalau kamu pasti lagi kepikiran sesuatu" tanyanya lagi, ingin segera mendapat jawaban dari Emilia.
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Love Story
Teen FictionBercerita tentang mereka. Kehidupan, percintaan dan keluarga. Tidak semulus harapan mereka. Mereka dua insan yang tanpa sadar dipertemukan oleh takdir, Siapa sangka suatu keadaan mempertemukan mereka? "Tanpa sadar kau membawa bahagia ku yang hilan...