16. Our Plan

1.9K 153 0
                                    

"Eonnie.. Kau tak apa apa?"
Ucap Chelsea sambil berusaha memastikan keadaan eonnienya yang tengah berbaring tengkurap diatas ranjang mereka. Irene dan Chelsea memang roommate sehingga Irene tidak mempermasalahkan ia masuk kekamar ini sekarang, tapi jika itu member lain dia pasti sudah melemparkan bantal kemuka mereka.

Bahu Irene nampak bergetar.. Apa dia menangis? Sesedih itukah sampai ia tak mampu mengeluarkan suara saat ia menangis?itu  apa yang ada dalam kepala Chelsea sekarang.

"Chelsea.. Aku akan menceritakannya besok pagi. Sekarang aku sangat lelah...pastikan kalian semua berkumpul besok pagi di ruang tengah sebelum kita melakukan latihan besok."
Ucap Irene sambil terus menyembunyikan wajahnya kedalam bantal. Sepertinya ia tak ingin Chelsea melihat ia menangis.

"Eoh. Arraseo eonnie."
Ucap Chelsea dan ia pun segera berbaring tepat disisi ranjang yang lain yang mana itu memang tempat nya. "

***

At 11pm

Drrtt..drttt..

Handphone yang memang dalam mode silent itu bergetar. Membuat sang gadis yang memilikinya harus membuka mata indahnya itu yang sudah mulai terbuai dengan dunia mimpi malam itu.

"Jungkook oppa?"
Gumam Chelsea saat melihat nama yang tertera pada layar Handphonenya.

"Yubuseyo oppa?"

"......…......."

"Eoh. Arraseo."

"..............."

Tepat setelah orang diseberang sana mengakhiri panggilannya, Chelsea celingak celinguk memantau keadaan. Dilihat eonnienya yang sedang tidur dengan matanya yang sembab dan bengkak.
"Aku benar kan... Kau menangis.."
Gumam Chelsea sambil mengelus rambut eonnienya itu.
"Eonnie.. Aku izin sebentar. Ok?"
"Ok"
Ucap Chelsea dia yang bertanya dia juga yang menjawab dengan maniru gaya perkataan Irene lalu terkekeh geli.

Beranjak lah Chelsea, dengan pelan ia menutup pintu kamarnya lalu berjalan berjinjit berharap agar langkah kakinya tak terdengar sedikit pun oleh siapapun, dan sesuai harapannya tak ada yang menyadari kalau ia menyelinap keluar dorm disaat semua sedang beristirahat.
Dan tepat saat ia membuka pintu dorm mereka. Seorang namja sudah berdiri membekangi Chelsea yang membuka pintu. Namja itu mengenakan mantel berwarna biru dongker karna yap cuaca sekarang sangat sejuk karna ini sudah memasuki musim dingin di korea.

"Jungkook-ah"
Lirih Chelsea.

Jungkook lantas menoleh kearah Chelsea. Dan menarik yeoja itu ke suatu tempat.

Disini lah mereka, di sebuah lapangan basket yang tepat berada dihalaman belakang dorm Sunny. Yap ini adalah salah satu fasilitas dorm Sunny.
Dan mereka duduk disebuah kursi panjang tepat disisi lapangan.

"Aku tak tau kalau dorm kami punya lapangan basket.."
Ucap Chelsea memulai pembicaraan diantara keduanya,karna sejak 5 menit yang lalu mereka sampai ditempat ini tak ada pembicaraan diantara mereka berdua.

"Itu karna kau memang tak punya waktu memperhatikan hal sekitar mu"
Ucap Jungkook sambil terus memandang lurus kedepannya tanpa memandang lawan bicaranya saat itu.

"Enak saja.. Aku ini sangat peka tau.."
Omel Chelsea.

"Oh ya? Apa kau tau apa yang membuat Irene pulang dalan keadaan menangis begitu?"
Ucap Jungkook tapi kali ini memandang ke arah Chelsea.

BigHit Love Story (COMPLETED-END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang