Bab 16 ( Part #5 )

1.4K 70 1
                                        

"Apa kabar Din? Aku rindu."

Aku juga rindu, sebenernya kamu pergi ke mana? Ko tega ninggalin ibu kamu yang lagi sakit.

"Aku pengen lagi makan pisang bakar bareng kamu".

Aku juga.

"Semenjak aku pindah sekolah gimana keseharian kamu? Masih menjadi Dini yang galak kan? Haha."

Aku gak galak!

"Aku denger kamu sekarang deket sama kak Fathur ya? "

Iya.

"Aku seneng sekarang kamu deket sama orang yang tepat Din. Akhirnya Anggi bener-bener jauhin kamu."

Hah Anggi?

"Anggi awalnya pengen bales dendam ke aku gara-gara si Anita gak aku respon. Sama kaya Jaya, dia bales dendam ke aku lewat kamu. Rasanya benar-benar pengen bunuh dia waktu dia cium pipi kamu, kalau gak ada pak Dace mungkin aku udah habisin dia Din. Kamu pasti tertekan banget ya, maafin aku Din. Kamu jadi korban."

Anggi sekarang pacaran sama Sifa Tur.

"Aku denger sekarang pacar dia si Sifa ya? Cewek cantik anak paskibra itu kan?"

'Iya' aku memanyunkan bibirku. Cewek cantik?

"Syukur deh kalo gitu, jadi kamu buat aku aja, eh udah buat kak Fathur ya? Hehe"

Apaan sih! Makanya ayo kamu kembali, ambil aku dari kak Fathur.

"Kamu hari ini udah baca banyak banget, sekarang mending tutup bukunya. Istirahatin badan kamu."

Senyumku mengembang.

"Oke"

Aku tidur di kamar Guntur, sementara kak Fathur tidur di kamar tamu. Aroma tubuh Guntur terhirup oleh hidungku, aku senyum-senyum sendiri dibuatnya.

••••

     Pagi ini matahari menampakan dirinya, sinarnya membangunkan mataku, aku sedang tidak shalat jadi sengaja tidak bangun pagi-pagi. Rencananya hari ini aku akan nengok Ibu Guntur lagi abis itu langsung pulang, soalnya banyak tugas yang harus dikumpulkan.

"Kakak serius mau nganterin aku?"

"Iya"

"Katanya sekarang kakak kuliah"

"Gapapa" jawabnya tersenyum.

"Nanti ketinggalan pelajaran dong?"

"Kan bisa nyusul"

"Hm, maafin Dini ya kak udah ngerepotin"

"Gapapa" katanya tersenyum.

••••

"Din"
Aku menoleh.

Aku sampai rumah kemarin pukul 16.00 WIB, kak Fathur mengantarku dengan selamat. Istrinya pak Gurda setelah aku temui kondisinya membaik meskipun masih belum bisa membukakan matanya.

"Apa Van?"

"Aku denger kemaren kamu abis nengokin Tante Nadia ya?"

Tante Nadia? Maksudnya istrinya pak Gurda?

"Ibunya Guntur" jelasnya lagi.

"Oh. Iya"

"Gimana sekarang kondisinya?"

"Membaik" jawabku senyum.

"Ini semua gara-gara lo"

Gara-gara aku?!

GUNTUR [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang