Dulu saat aku membaca novel Dear Nathan karya Erisca Febian, dengan berjalannya waktu Salma dan Nathan berakhir bahagia. Saat aku membaca novel Dilan karya Pidi Baiq, awalnya aku sempat tidak percaya kalau endingnya mereka tidak bersama, tapi begitulah kenyataannya hidup sudah ada yang mengatur baik dan buruk harus diterima karena sebenarnya sebaik-baiknya recana manusia, rencana Tuhanlah yang paling mulia. Aku mengerti, kenapa Guntur menulis buku ini, buku ini menjelaskan bagaimana Guntur mengungkapkan perasaannya, mengungkapkan perjuanganya, mengungkapkan rasa bahagianya, rasa kecewanya dan rasa cemburunya.
Aku melangkahkan kakiku menghampiri pemakaman Guntur, semakin dekat semakin sakitlah rasa pada diriku. Sampai akhirnya aku sampai di sampingnya, menatap batu nisan yang terukir namanya. Aku memberanikan diri mengangkatkan tanganku untuk menyentuhnya, rasa pada diriku rasanya hancur.
"Guntur, maaf kan aku"
"Guntur, kamu tahu seberapa hancur hatiku untuk menerima kenyataan dari Tuhan"
"Maafkan aku karena baru sempat menemuimu, padahal aku sudah tahu tempat keberadaan mu dan bodohnya aku masih mencarimu dan berharap kamu kembali"
"Aku beberapa kali mengumpulkan energiku untuk menemuimu di sini. Aku masih tidak percaya Guntur"
"Guntur, kamu ngedenger aku kan di dalam sana?"
"Kadang aku berniat ingin bertemu dengan Tuhan, aku ingin memarahinya"
"Dia jahat sama aku dan kamu Guntur"
"Guntur di sana gelap? Kamu kesepian di sana?"
"Kalau boleh, aku ingin menemanimu"
"Kamu salah Guntur, kamu pikir aku bisa menerima ini dengan mudah!"
"Tidak Guntur!"
Aku menarik napasku kemudian menghembuskannya, setelah itu menghapus air mataku yang tidak bisa dibendung.
"Maafin aku Guntur"
"Maafin aku"
"Kamu ingin aku hidup bahagia bersama kak Fathur?"
"Jika itu bisa menebus dosaku padamu, akan aku lakukan, aku akan berusaha hidup seperti apa yang kamu inginkan Guntur"
"Aku mencintaimu"
TAMAT

KAMU SEDANG MEMBACA
GUNTUR [Completed]
Novela JuvenilCoba tanyakan pada hatimu. Kamu mencintainya atau hanya mengagumi? [Cerita telah selesai]