Park Yubin menghela nafasnya saat melihat Baekhyun yang dengan keras kepala menunggu di depan pintu rumah mereka. Dia tidak peduli dengan perempuan yang membuat keluarganya pecah itu, namun para tetangga mulai bergosip tentang dia.
Dia membuka pintu depan rumahnya kemudian menatap perempuan itu dengan datar sementara yang ditatapnya berbinar ketika melihat dirinya. "Masuklah, kamu membuat para tetangga berpikiran yang tidak-tidak."
Baekhyun langsung bangun dari jongkoknya dan tersenyum lebar, "Terimakasih!" Serunya dengan keras.
Yubin hanya menatapnya datar lalu berbalik memasuki rumah itu duluan, meninggakkan Baekhyun yang baru saja masuk dan menutup kembali pintu gerbang rumah itu.
Ah, dia sangat deg-degan.
Baekhyun tersenyum dengan lebar lalu menyusul Yubin yang telah memasuki rumah itu.
"Permisi." Katanya pelan ketika masuk rumah, kemudian dia melepas sepatunya dan memakai sendal rumah yang ada di rak.
Baekhyun diam beberapa saat, bingung harus kemana dan dia kehilangan jejak Yubin.
Dengan ragu dia mulai masuk.
"Bibi?" Panggilnya.
Tak ada jawaban.
Baekhyun menatap sekelilingnya, berusaha menemukan Yubin.
"Bibi?" Lagi, dia memanggilnya.
Matanya menatap hiasan dinding dan meja yang ada di rumah itu, kemudian tersenyum ketika melihat foto Chanyeol.
Chanyeol kecil hingga dewasa.
"Lucunya." Baekhyun gemas sendiri melihat foto-foto itu. "Ahh, kalau dia punya anak pasti sangat lucu."
"Dan aku takkan pernah mendapatkannya selama dia menikah denganmu." Kata Yubin sinis ketika mendengar ucapan Baekhyun.
Baekhyum tersenyum tipis mendengarnya kemudian menatap Yubin yang berdiri tak jauh disampingnya.
"Apa yang kamu inginkan sekarang? Setelah menghancurkan keluarga kami, apa yang kamu inginkan lagi?"
Baekhyun gelagapan, "ah, tidak, tidak, aku tidak ingin apapun, aku hanya ingin bertemu dengan bibi dan yang lainnya."
"Dan aku tak ingin bertemu denganmu, jadi kamu bisa pergi sekarang."
Baekhyun menggelengkan kepalanya, "enggak, aku ingin disini."
Yubin menatap sinis perempuan itu, kemudian dia berbalik, "aku tak peduli! Cepat pergi dari rumah ini!"
*
Baekhyun berdiri dari duduknya di sofa ruang tengah ketika hari sudah sangat sore. Dia berjalan menuju arah tempat Yubin menghilang dan menemukan perempuan paruh baya itu sedang bercocok tanam di belakang rumah.
"Bibi!" Panggilnya. "Hari sudah sore, aku pamit pulang sekarang, terimakasih sudah mengijinkanku masuk ke dalam rumah." Dia membungkukkan badannya dalam kemudian menatap Yubin yang masih melakukan pekerjaannya. "Jaga kesehatan bibi, maaf telah merepotkan, sampai jumpa." Dan Baekhyun pergi dari rumah itu.
Yubin bangkit dari posisinya kemudian masuk ke dalam rumah setelah Baekhyun pergi.
Dia menatap sekitarnya dan tak ada perubahan sedikitpun dari rumahnya. Dia kira Baekhyun akan mengambil atau membaca sesuatu yang ada disana karena dia sudah tak mengacuhkannya. Bahkan dia tak memberikan air untuk perempuan itu dan Baekhyun tak mengambil air segelaspun.
"Merepotkan? Dia menyindirku, hah?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Silent Love
FanfictionMungkin itu adalah yang diinginkannya, namun Chanyeol tak pernah tak seyakin itu dalam hidupnya. Baekhyun pikir semuanya akan sama sesuai dengan pemikirannya.