Dia sudah meminum obatnya, namun keadaannya tak kunjung membaik. Dia memeluk lututnya, meringkuk agar mengurangi rasa sakit itu.
Bibi Uhm yang melihat itu tak tahan lagi. Dia sudah tak bisa diam saja. "Saya panggil dokter ya non."
Baekhyun dengan keras kepalanya menggeleng dan berkata, "tak apa bi, aku akan baik-baik saja, lagian aku sudah meminum obatku."
"Tapi non, ini bahkan sudah 1 jam lebih dan non masih kesakitan."
Baekhyun tersenyum tipis dan menatap bibi Uhm yang menatapnya khawatir. "Bibi kembali bekerja saja, aku tak apa sungguh. Mungkin obatnya butuh waktu lama untuk bekerja."
"Nona."
Baekhyun tersenyum tipis dan menutup matanya, "Kembalilah Bi, aku ingin tidur."
Bibi Uhm ragu. Namun ketika dia melihat Baekhyun menutup kedua matanya, terpaksa dia menjauh untuk meninggalkannya. Dia tak ingin Baekhyun kelelahan hanya untuk meladeninya yang ingin memanggil dokter.
"Jika ada apa-apa, tolong segera panggil saya ya non."
Baekhyun hanya mendengung menanggapi perkataan Bibi Uhm.
*
"Yeoli~"
Chanyeol mengangkat kepalanya dari tumpukan kertas yang harus dibaca serta di tanda tanganinya saat mendengar suara manja yang memanggil namanya. Dia tersenyum lebar dan memutar kursinya ke samping ketika orang yang memanggil namanya itu berjalan menghampirinya. "Hwae Seo-ya."
Hwae Seo langsung mendudukan dirinya di pangkuan Chanyeol dan mengalungkan lengannya ke leher pria itu. "Aku kangen, kemana saja kamu tak mengunjungiku sama sekali." Rajuknya sambil memainkan rambut Chanyeol.
Chanyeol tertawa, "Maaf, maaf, ada beberapa hal yang harus aku bereskan."
"Dan hal apakah itu?" Hwae Seo menatap mata Chanyeol penasaran. "Apakah itu lebih penting dariku?" Rajuknya.
"Tentu saja enggak, kamu adalah yang terpenting dalam hidupku, kamu tahu?" Hwae Seo tertawa ketika Chanyeol menggelitik hidungnya dengan hidung pria itu. "Tapi ini termasuk penting untuk kita berdua."
"Apa?" Tanya Hwae Seo penasaran.
"Nanti juga kamu tahu." Chanyeol mengedipkan sebelah matanya, membuat perempuan itu tertawa geli.
"Aish."
Chanyeol memandang pakaian perempuan itu yang terbuka, kemudian tersenyum lebar saat dirinya dapat melihat dengan jelas gundukan payudara itu. "Quick sex?"
Hwae Seo tersenyun miring mendengar pertanyaan itu, "Not bad."
*
Chanyeol membuka pintu kamarnya setelah pulang lembur. Dia melirik pada jam dinding dikamarnya kemudian menatap kasurnya yang sedikit berantakan namun tak ada siapapun.
Dia meletakkan tas kerjanya di atas meja, kemudian melepaskan dasi dan jasnya lalu ditaruhnya di tempat yang sama.
"Baek?"
"..." Tak ada jawaban.
"Baekhyun?" Dia keluar dari kamar menuju dapur dimana bibi Uhm biasanya selalu berada. Namun sekarang dia hanya mendapati tempat itu kosong.
Chanyeol mengambil gelas kemudian mengisinya dengan air dingin dan membawanya menuju kamar.
"Baekhyun? Kamu dimana?" Chanyeol meletakkan gelasnya di meja samping tas kerjanya, kemudian berjalan menuju kamar mandi.
"Baekhyun?"
Chanyeol menemukannya.
Perempuan itu sedang tidur di dalam bath up dengan air penuh yang merendam tubuhnya. Dia segera menghampiri Baekhyun dam membangunkannya.
"Baek, Baekhyun, bangun, jangan tidur disini!" Dia menggoyangkan tubuh perempuan itu pelan, membuat air itu beriak dan dia dapat melihatnya dengan jelas payudara perempuan itu meskipun air itu tak bening karena garam mandi. "Baekhyun!"
Baekhyun membuka matanya dengan berat hati dan terkejut ketika melihat Chanyeol. "Chanyeol! Apa yang sedang kamu lakukan?"
"Aku mencarimu. Ayo cepat keluar dari sana, sudah berapa lama kamu berendam disana?" Chanyeol berdiri untuk mengambil kimono handuk milik Baekhyun. "Pakai ini." Katanya sambil menyodorkan handuk itu pada Baekhyun yang masih pada posisi awal. "Baek, cepat, nanti kamu sakit lagi."
Baekhyun menatap Chanyeol dan handuk bergiliran, "tapi-"
"Aku suami kamu, jadi jangan malu."
Baekhyun tersenyum tipis kemudian berdiri dan mengambil handuknya. Dia memakai kimono itu dengan cepat dan tersenyum lebar ketika selesai.
"Thanks."
Chanyeol mengangguk, kemudian berjalan meninggalkan tempat itu.
"Jangan pernah tidur lagi sepetti itu di bathup. Banyak kejadian yang menyebabkan orang tewas ketika kita tidur seperti tadi."
"Chanyeol."
Chanyeol membalikkan badannya dan menatap Baekhyun yang kini sudah di belakangnya.
"Terimakasih." Baekhyun tersenyum lebar kemudian membuka lemari pakaiannya.
"Ya, sama sama."
KAMU SEDANG MEMBACA
Silent Love
FanfictionMungkin itu adalah yang diinginkannya, namun Chanyeol tak pernah tak seyakin itu dalam hidupnya. Baekhyun pikir semuanya akan sama sesuai dengan pemikirannya.