Baekhyun mengambil nafas dalam setelah masker oksigennya dilepas dan terbatuk kecil ketika terlalu banyak mengambil oksigennya.
"Pelan-pelan," Baekhyun tersenyum diantara batuknya yang sangat menyiksanya. Matanya terasa perih hingga berair, namun dia tak menjatuhkan setitik airmatapun. "Terimakasih Bibi Uhm." Katanya setelah bisa kembali bernafas normal.
Bibi Uhm mengangguk dan terus mengusap punggung wanita itu, "Mau saya ambilkan air minum?" Tanyanya.
"Ya."
Baekhyun langsung mengambil gelas yang diberikan oleh Bibi Uhm dan meminumnya perlahan.
"Sebaiknya nona istirahat kembali, hari sudah malam dan ini waktunya anda untuk tidur."
Baekhyun mengangguk menyetujui dan Bibi Uhm bergerak cepat menyusun bantal agar dia nyaman. Bibirnya tersenyum tipis dan bergumam terimakasih kemudian berbaring dan menutup kedua matanya.
Bibi Uhm baru saja akan duduk kembali ke sofa saat Baekhyun berkata, "Chanyeol," Baekhyun membuka matanya menatap langit-langit kamar rawatnya, "Apakah dia kesini?" Lanjutnya.
Bibi Uhm tak mampu menjawab, dia hanya diam dan memandang nona-nya yang berbaring di atas ranjang rumah sakit. Terlihat menyedihkan dan menyakitkan. "Maaf nona."
Baekhyun mengangguk dan menutup matanya kembali. Menekan hatinya yang terasa sakit meskipun dia tahu jawaban yang akan diberikan oleh Bibi Uhm. Dia selalu bertanya sesuatu yang sudah pasti jawabannya akan menyakitkan dirinya sendiri.
"Malam Bi."
"Malam nona."
*
Bunyi berdentum dengan keras, mengantarkan suara yang membuat tubuh ikut bergoyang dengan lautan manusia yang berada di lantai dance. Chanyeol ikut menggerakkan kepalanya menikmati musik tersebut bersama segelas minuman berakohol dan kekasih tercintanya.
"Jadi?" Kepalanya dia torehkan pada Sehun yang duduk di sofa sisi lainnya, "Have fun heh?"
"Kesempatan tak datang dua kali, manfaatkan sebaik-baiknya." Kata Chanyeol sambil tersenyum dan menatap Hwae Seo kemudian meraih bibir wanita itu dan menciumnya dalam.
Oh Sehun mengalihkan pandangannya dengan hidung yang mengerut jijik. "Kalian itu," Chanyeol dan Hwae Seo tertawa kecil setelah melepaskan ciuman mereka.
"Ayolah Sehun," Hwae Seo meminum alkohol yang Chanyeol sodorkan padanya, "Makanya cari pacar lain."
"Pacaran sama orang cupu bisa apa? Tak ada namanya kesenangan." Kata Chanyeol yang langsung diangguki oleh Hwae Seo. "Betul."
"Artian pacaran antara gue sama kalian itu beda ya." Oh Sehun menatap sebal dan meminum jus mangganya. "Lihat, datang ke klub bukannya minum apa kek yang beralkohol, malah jus." Kata Chanyeol meledek.
Sehun tak peduli, "Pacaran untuk gue adalah mencari pasangan hidup, bukan untuk fun aja."
"Cupu lu." Hwae Seo tertawa dan menempelkan tubuhnya pada Chanyeol, "Bener gak say?" Tanyanya sambil mengelus rahang Chanyeol.
"Yep." Chanyeol tersenyum lebar, "Apa artinya kalo hidup lu gak ada kata fun di dalamnya?"
Sehun menggelengkan kepalanya, "Terserah kalian," kedua alisnya dia angkat, "Tapi hidup bukan hanya sekedar fun aja."
Chanyeol menyipitkan matanya, "Hidup gak selamanya bisa fun, dan gue mau cari cewek yang gak hanya berguna saat gue ingin fun doang tapi saat gue susah atau depressed juga." Lanjut Sehun sambil menatap kedua temannya itu yang kini diam.
Hwae Seo yang pertama kali merusak suasana canggung yang tiba-tiba muncul diantara mereka, "Tipikal Oh Sehun sekali."
Sehun mengangkat kedua bahunya dan berdiri sambil menatap Chanyeol, "Seharusnya lu gak ada disini," Chanyeol mengangkat alisnya, "Bukannya Baekhyun di rumah sakit ya?"
"Sudah ada Bibi Uhm, kenapa gue harus disana?"
"Siapa yang bertanya kenapa lu gak ada di rumah sakit, nemenin Baekhyun?" Sehun tersenyum lebar.
"Lu, lu seakan-akan mengatakan itu ke gue." Kata Chanyeol.
"Udah, gue cabut duluan ya, salam sama Kai." Sehun melambaikan tangannya dan pergi dari situ
KAMU SEDANG MEMBACA
Silent Love
FanfictionMungkin itu adalah yang diinginkannya, namun Chanyeol tak pernah tak seyakin itu dalam hidupnya. Baekhyun pikir semuanya akan sama sesuai dengan pemikirannya.